Share

[06] Hari ketika - Bisnis Gelap?

"Paman Li, apakah kita memiliki banyak pengawal?" 

Houran selalu ingin menanyakan hal ini sejak kemarin, meskipun mereka seorang bangsawan dengan kekayaan yang mungkin saja tidak akan habis dalam tujuh turunan, tetapi untuk memiliki seorang pengawal yang berada di setiap sudut ruangan, di samping pintu, di ujung halaman, di depan gerbang masuk, di depan setiap pintu kamar - yang membuatnya hampir tidak bisa tidur karena tidak terbiasa dengan seseorang yang berada di depan kamarnya - dan bahkan di dalam dapur. Sungguh, apa sebenarnya dibutuhkan dari seorang pengawal untuk berdiri di dapur seperti patung yang bernafas? Menakuti orang saja. 

Paman Li, yang sejak kemarin menemaninya kemanapun ia ingin beranjak, dari dapur, ke ruang bersantai, menonton televisi, dan hanya meninggalkannya setelah memastikan ia masuk ke dalam kamarnya, kali ini juga berdiri di sampingnya dan tidak begitu canggung seperti kemarin. 

Paman Li mengangguk untuk memberikan respon, "kediaman ini memiliki banyak pengawal, Tuan muda. Seharusnya lebih dari tiga puluh orang." 

Houran hampir saja tersandung oleh langkah kakinya sendiri ketika mendengar perkataan Paman Li. Yang benar saja!

Dia mengangkat ketiga jarinya, "tiga ... tiga puluh? Apa kau tidak salah menyebutkan, Paman Li?" 

Paman Li mengangguk dan tidak merasakan keterkejutan yang dialami oleh tuan mudanya. 

"Itu masih sebatas perkiraan dari saya, belum termasuk pengawal yang ditempatkan di perusahaan, juga yang ditugaskan untuk mendampingi Tuan dan Tuan muda pertama, tetapi menurut jumlah pastinya itu harus ditanyakan kepada kepala pengawal, Tuan Fang. Apakah Tuan muda ingin saya menanyakan hal itu padanya?" 

Keterkejutan Houran bahkan belum pulih ketika itu kembali terjadi dan mulutnya terbuka lebar. 

"Bahkan semua pengawal ini memiliki ketuanya sendiri? Apakah setiap orang di rumah ini mendapat pengawalnya sendiri?" Tanyanya. 

"Tentu saja. Tuan muda, anda juga memiliki pengawal sendiri, tetapi mereka tengah dihukum saat ini." 

"Wah, aku juga memiliki pengawal sendiri? Itu luar biasa." Jika saja dia memiliki kaca untuk melihat raut wajahnya saat ini, dia pasti tampak bodoh. "Ah ... lalu mengapa mereka dihukum?" 

"Tentu saja itu karena kelalaian mereka menjaga Tuan muda sehingga kau harus masuk rumah sakit sebelumnya." Jelas Paman Li sambil mengikuti langkahnya yang kembali berjalan lambat sembari mengamati sekitarnya.

Dia ingin meminta pengawal itu untuk segera dibawa ke hadapannya, hanya saja dia takut itu akan memicu kemarahan dari kepala pengawal yang mungkin saja menjadi seorang pria dengan tubuh kekar dan wajah menyeramkan, dia tidak ingin berurusan dengan hal semacam itu. 

Dia bergulat dengan dirinya sendiri sebelum merapat ke arah Paman Li dan berbisik diam-diam kepadanya. 

"Paman Li, jujur saja, apakah mungkin keluarga ini sebenarnya memiliki bisnis gelap?" Tanyanya dengan kegugupan yang sangat ketara. 

Paman Li bingung dengan maksud dari pertanyaannya, "bisnis gelap? Apakah maksud anda seperti bisnis bawah tanah?" 

Houran mengangguk dua kali, "ah, kurasa semacam itu ... apakah benar? Apakah kita menjual manusia? Atau memperdagangkan organ dalam manusia? Atau memperkerjakan pembunuh yang dibayar?" 

Paman Li menatap tuan mudanya seakan-akan sosoknya baru saja melihat alien yang tidak tahu mungkin itu berasal dari zaman yang terbelakang. 

Ia berbicara pelan-pelan, "Tuan muda, kita tidak melakukan bisnis bawah tanah." 

"Oh ..." 

"Lalu, mungkinkah, kita adalah Mafia?" 

Paman Li menggelengkan kepalanya dengan perasaan maklum, anak remaja di zaman sekarang ini memang memiliki tingkat imajinasi yang berbeda dengan sebelumnya. Bahkan jika tuan mudanya mengatakan bahwa ia seorang siluman, mungkin ia hanya akan tersenyum dan mengangguk untuk menyetujui apapun ucapannya. 

Houran tidak bisa memperkirakan apakah itu sama saja jika dia mengatakan bahwa dirinya yang sekarang bukanlah Tuan mudanya yang sebenarnya. Reaksinya harus tidak setenang biasanya. 

"Tuan muda, mafia bukannya tidak ada, hanya saja kita tidak akan pernah bisa mengetahui siapa mereka dengan mudah." Terang Paman Li dengan bijak. 

Houran tidak tahu mengenai hal ini, "bukankah mafia senang muncul dengan jas hitam dan kacamata hitam di tempat-tempat yang berbahaya?" 

Ia melihat Paman Li berusaha menahan tawa, "itukah mengapa Tuan muda berpikir bahwa para pengawal ini adalah para mafia?" 

Houran mengangguk seperti ayam yang mematuk makanan. Itu adalah cerita yang ia dengar dari salah satu temannya yang pernah bekerja di kota selama dua tahun, temannya selalu mengatakan dengan penuh semangat bahwa mafia selalu senang memakai pakaian yang seluruhnya hitam. 

Apakah ia telah salah menduga?

"Mereka benar-benar seorang pengawal, dan tidak ada yang lain, Tuan muda, kau tidak perlu mencemaskannya." 

"Baiklah, Paman. Apakah aku terdengar bodoh dengan menanyakan hal semacam itu?" 

Bahkan dia bisa melihat beberapa pengawal yang berdiri tidak jauh dari mereka memiliki raut wajah dengan senyuman tertahan di bibirnya. Dia merasa mungkin saja pertanyaan sebelumnya sangat konyol,  dia sedikit takut mungkinkah orang-orang ini merasa heran bahwa tuan mudanya menjadi sedikit kuno? Seperti orang dari desa terpencil? 

Dia melihat Paman Li menggelengkan kepalanya, "tentu saja tidak Tuan muda, sebenarnya saya berpikir Tuan muda tampak lebih baik dari yang sebelumnya." 

"Apakah aku yang sebelumnya begitu buruk?" 

"Tidak begitu, Tuan muda. Anda yang sebelumnya, bagaimana kami seharusnya menjelaskannya ... anda sedikit ... tidak tersentuh." 

Baiklah, dia merasa bingung. "Tidak tersentuh?" 

Untuk pertama kalinya, dia melihat Paman Li merenung sejenak, tampaknya berusaha menemukan kata-kata yang mudah dicerna oleh seorang remaja dengan usia lima belas tahun. 

"Sebelumnya anda tidak suka terlalu banyak bicara, anda tidak suka diganggu para pelayan, sehingga anda cukup tidak ramah bagi mereka. Sepanjang ingatan saya, anda hanya pernah tersenyum tetapi tidak pernah tertawa, anda juga tidak pernah memuji Nyonya dan Nona kedua seperti kemarin, anda hampir tidak pernah bertukar kata dengan Tuan muda pertama, anda hanya berada di kamar atau merenung di samping kolam." Paman Li mengatakannya dengan hati-hati untuk tidak menyinggung perasaannya. 

Houran mencerna hal itu untuk sementara waktu. Lalu ia mendapatkan kesimpulan, "mungkinkah sebelumnya aku cacat otak?" 

Ia bisa merasakan bahwa Paman Li tampak terperanjat untuk sesaat, "bagaimana bisa anda cacat otak?"

"Aku tidak tertawa, tidak suka bicara, tidak suka berbaur, tidak suka di ganggu, dan terus menyendiri, mungkin saja otakku tidak bekerja dengan baik sebelumnya, bukan begitu?" 

"Sepanjang pengetahuan saya, anda selalu memiliki alasan untuk melakukan sesuatu, tuan muda." Kata Paman Li sambil tersenyum kepadanya. 

Houran merenung lagi, sayang sekali dia tidak mewarisi ingatan dari tubuh ini, maka dia tidak akan terlihat begitu konyol dan bodoh sebagai tuan muda dari keluarga bangsawan kaya raya yang seharusnya memiliki martabat pada dirinya.

Dia melirik ke arah Paman Li yang masih terdiam dengan senyum di sebelahnya.

"Lalu, Paman Li, apakah kau mengetahui apakah alasanku dulu untuk bersikap seperti itu?" 

Mendengarkan pertanyaan darinya, Paman Li hanya tersenyum dengan bijaksana dan lembut, tetapi tidak mengatakan jawaban dari pertanyaannya dan justru menepuk bahunya. 

"Anda tampak lebih baik untuk tidak mengetahui semuanya seperti sekarang ini. Percayalah padaku, Tuan muda." 

[To Be Continued]

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status