Share

Bab 10

Malam ini kuputuskan untuk ke rumah Om Juna dan menginap di sana, beruntung semua perhiasan dan surat-surat berharga sudah disimpan di brangkas dan hanya aku yang tahu kodenya.

Gara-gara kejadian di rumah Maya aku jadi lupa dengan janji terhadap Om Juna, hati yang teramat perih membuatku tak bisa berpikir jernih.

"Kamu kenapa ke sini malam-malam? kalau ga sempat kenapa ga besok aja," ujar Om Juna, saat ini aku sudah duduk di ruang tamunya.

Tak lama Tante Dahlia datang membawakan teh hangat dan biscuit coklat, wanita yang sudah kuanggap ibu itu tak pernah lupa camilan kesukaanku.

"Minum dulu, Rah, kayanya kamu ada masalah mukanya pucet begitu," ujar Tante Dahlia sambil meletakkan secangkir teh ke meja.

Jujur saja dadaku terasa sesak juga lambung yang terasa mual disertai kepala yang pusing seperti berputar-putar, seperti biasa penyakit lambungku akan kambuh kalau sedang tegang.

"Aku ... hoeeeek." Tiba-tiba merasa mual, hampir saja aku muntah di hadapan Om dan Tante.

"Ya ampun, kamu ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
berantas para TIKUS got dan pasti ada yang CLBK
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status