Share

Di Rumah Sakit.

"Tunggu sebentar, Vi. Aku keluar dulu." Aku pun mengangguk diam-diam kuikuti Kang Andi.

Benar saja Kang Andi sedang mengejar seorang perempuan yang sepertinya sedang menangis.

"Tahu rasa kamu, Dita. Baru begitu saja kamu cemburu, lalu bagimana sakit hatinya aku menyaksikan anakku terkulai lemas."

Nampak Kang Andi sedang menjelaskan sesuatu pada Dita.

Tiba-tiba saja, di belakang mereka datang kembali orang tua Dita. Sepertinya orang tua Dita selalu berusaha ikut campur. Aku kembali ke kamar perawatan.

"Aa, sayang … bangun, Nak. Ini Bunda."

Aku kembali menangis dan membenamkan kepalaku pada tubuh mungilnya. Tiba-tiba saja terasa ada yang mengusap kepalaku, kontan aku terbangun. Kulihat Aa membuka matanya seraya tersenyum manis.

"Bu-n-da…."

"Aa, Ya Allah sayang, kamu sudah sadar. Nak. Alhamdulillah…." Aku pun kembali menangis karena haru, lalu segera memanggil Kang Andi.

"Kang! Kang! Aa sudah sadar," ujarku tak perduli dengan tatapan Dita dan keluarganya aku hanya ingin Kang Andi s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status