Share

Part 20–Keputusan Nurma

Aku menoleh. Ibu, Bapak, Mama dan Papa masuk ke ruangan ini.

"Jangan diganggu dulu. Nanti malah tambah parah gimana?" larang Ibu.

"Enggak, Bu. Mas Aldi keadaannya enggak parah, kok," kataku.

"Maksudnya, Nur?" tanya Bapak dengan kening berkerut.

"Maaf sebelumnya, ya, Pak, Bu. Kamu juga Nur. Mama enggak bermaksud buat kalian panik dengan membuat kebohongan. Mama cuma mau kalian kembali baikkan. Siapa tahu cara itu berhasil. Eh, ternyata benar." Mama tersenyum senang, begitu juga dengan Papa.

Aku menatap Bapak. Jangankan senyum, raut wajah tak bersahabatnya malah kembali diperlihatkan.

"Pak," panggilku, tapi Bapak tak menoleh.

"Maksud Ibu apa? Bohong gimana?" desak Bapak. Ada nada kekesalan pada ucapannya.

"Itu, Pak. Soal keadaan Aldi yang kritis. Sebenarnya, Aldi hanya mendapat luka ringan di kepala dan kak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status