Share

5

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-26 20:22:36

Brak!

Dion menjatuhkan berkas yang ada di tangannya dengan sengaja, Tanpa mereka duga ternyata Dion sudah datang ke sana dan mungkin mendengar obrolan mereka, karena sekarang Dion adalah orang paling penting jadi dia akan sering datang ke perusahaan tempat Nayna bekerja. Tapi sekarang tidak ada rindu sedikitpun dalam hati Nayna, sekarang yang ada hanya rasa dendam dan rasa keingintahuan Nayna tentang alasan Dion meninggalkannya dahulu.

Selain itu Nayna tidak perduli pada apa yang akan Dion lakukan, walaupun dalam hatinya tetap saja Nayna mengharapkan Dion datang padanya dan mengakui Saka sebagai anak mereka.

"Sekarang kalian bersiaplah, kita akan pergi ke lokasi untuk meresmikan pembangunan pabrik." Dion berucap didepan semua orang dengan tatapan ketus dan dingin.

Semua orang langsung pergi dari sana karena akan menaiki kendaraan yang akan mereka tumpangi untuk pergi ke sana, tapi saat ini Nayna hanya diam disana dan menatap tajam pada Dion. Setelah mata mereka bertemu pandang, Nayna langsung pergi dari sana meninggalkan Dion.

Dion tersenyum tipis melihat itu, pria itu menyadari kalau Nayna benar-benar adalah masa lalunya, tapi sayangnya Dion punya seorang istri dan tidak mungkin dia melakukan komunikasi dengan Nayna di hadapan banyak orang.

"Aku akan tunggu waktu yang pas dan aku akan meminta penjelasan kamu tentang malam itu," gumam Dion.

Disebuah lokasi pembangunan. Terlihat banyak sekali pekerja yang tengah sibuk membangun pabrik, Nayna dan rekan kerjanya mulai menyiapkan persiapan untuk acara peresmian pembangunan itu.

Akan banyak orang penting yang datang ke sana, semaksimal mungkin Nayna dan rekannya mengerjakan pekerjaan mereka dengan baik.

"Nay, kamu ambil ini dan masuklah kedalam. Kata Bos makanan ini untuk pekerjaan," titah Indah yang langsung memberikan nampan berisi banyak makanan.

"Emang tidak masalah kalau aku masuk kedalam?" tanya Nayna.

"Tidak, karena aku juga tadi masuk kedalam dan banyak orang juga didalam." Indah langsung pergi dari sana tanpa mendengarkan ucapan Nayna yang berusaha menolak.

Nayna berjalan masuk kedalam pabrik yang pembangunannya sudah 70 persen hampir selesai, hanya tinggal atapnya saja yang masih belum selesai.

Nayna tersenyum saat melihat pekerja yang membagi pabrik menatap padanya, Nayna bukan tipikal orang yang suka berbasa-basi tapi dia berusaha untuk tetap menampilkan mimik wajah yang bersahabat.

Nayna menyimpan makanan itu di atas meja yang sudah disediakan disana, tapi saat Nayna akan berjalan terlihat sebuah kayu yang panjang terjatuh dari lantai atas, Nayna tidak bisa berbuat apa-apa kakinya terasa sangat lemas untuk menghindar pun dia tidak mungkin sempat melakukannya.

Namun, untungnya sebuah tubuh gagah sigap menarik tubuh Nayna hingga menjauh dari tempat jatuhnya kayu yang panjang itu, Nayna dan pria itu terjatuh ke atas tanah dengan posisi Nayna di atas tubuh pria itu.

Brugh!

Mata Nayna perlahan terbuka dan melihat pria yang sangat dia kenal ada di bawahnya.

"Dion," gumam Nayna.

Karena langsung tersadar Nayna bangkit dari tubuh Dion. "Maafkan aku, tuan." Nayna berucap sambil menundukkan kepalanya karena disana banyak sekali rekan bisnis Dion yang datang karena mendengar suara barang terjatuh.

"Anda baik-baik saja, tuan?" tanya bos Nayna.

"Ya," jawab Dion.

Bos Nayna langsung mendorong Nayna dan menyalahkan semuanya pada Nayna.

"Kamu hampir mencelakai tuan Dion, Nayna kamu sudah melanggar peraturan perusahaan." Bosnya memarahi Nayna habis-habisan padahal seingat Nayna dia tidak meminta untuk diselamatkan oleh Dion.

Nayna hanya menunduk saja. Jika dia bicara sepatah kata saja mungkin bosnya akan segera memecatnya, sudah terbukti bahwa dahulu juga begitu Bosnya tidak mentolerir karyawan yang melakukan kesalahan sekecil apa pun.

"Tidak apa, sekarang kita mulai saja acaranya." Dion menatap pada semua orang yang ada disana.

"Baiklah tuan, silahkan." Bos mempersilahkan Dion untuk pergi dari sana.

Nayna melangkah keluar bersama dengan yang lain, rekan kerja Nayna langsung mendekat dan bertanya tentang kecelakaan barusan.

"Tidak terjadi apa pun, karena ada tuan Dion yang menyelamatkan aku." Nayna berucap sedikit kencang agar semua orang mendengarnya.

"Syukurlah," 

**

Acara sudah selesai. Hari juga sudah mulai sore, Nayna pulang bersama dengan rekan kerjanya tapi sayangnya setelah kejadian tadi sepertinya bos Nayna kurang suka pada Nayna. Hal itu tidak menjadi masalah bagi Nayna karena kalau di pecat pun Nayna masih punya uang pemecatannya.

Jarak perusahaan dan lokasi itu hanya sekitar satu jam perjalanan saja, untungnya tidak macet jadi Nayna bisa cepat sampai di perusahaan.

Nayna masuk kedalam karena akan mengambil tas dan berkas yang harus dia kerjakan dirumah, Nayna mendekat pada meja kerjanya.

"Astaga, kenapa aku lupa memberi berkas ini?" gumam Nayna yang langsung pergi untuk memberikan berkas itu keruangan Manager.

Saat masuk kedalam lift, Nayna bertemu dengan Dion dan asistennya yang tengah berada didalam lift. Tadinya Nayna akan mengurungkan niatnya tapi dia tidak punya banyak waktu lagi, terpaksa Nayna masuk kedalam Lift bersama dengan Dion dan Asisten Dion.

"Nayna Ayundara," panggil Dion dengan tatapan tajam. Karena merasa dipanggil Nayna langsung menatap pada Dion.

"Lama tidak bertemu, aku pikir kau sudah hidup nelangsa ternyata kau jauh dari dugaan aku, kau wanita mandiri!" sahut Dion.

"Apa menurutmu aku akan gila tanpa laki-laki seperti mu? Tidak mungkin, aku tidak akan bodoh hanya karena pria tidak berguna seperti mu!" geram Nayna membuat Dion tersenyum.

"Benarkah? Bagaimana dengan pria malam yang dahulu pernah bersamamu di hotel? Apa pria itu mencampakkan mu?" tanya Dion dengan senyuman menyeringai.

"Pria malam?" beo Nayna berpikir tentang apa yang sedang Dion bicara.

"Apa maksud mu?" tanya Nayna dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Jangan bodoh, Nayna. Aku melihatnya sendiri dan kau mau membohongi aku? Dasar picik, kau memang suka pria kaya dari awal sampai sekarang juga masih begitu 'kan?" Dion berucap dan di setiap ucapannya itu tidak Nayna pahami.

"Aku? Bukannya kau yang meninggalkan aku? Sial!" kesal Nayna dan langsung keluar dari Lift meninggalkan Dion dan asistennya.

Nayna mempercepat langkahnya, tapi sayang tangannya di cekal kuat oleh Dion hingga membuat Nayna menghentikan langkahnya.

"Apa lagi yang kau inginkan?" tanya Nayna membentak Dion sambil berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Dion.

"Aku butuh alasan tentang pria malam itu, kalau saja kau datang saat itu mungkin aku tidak akan pergi dari mu, katakan sekarang alasan kenapa kau pergi bersama pria itu dan kenapa kau tidak datang?" Dion memaksa Nayna menjawabnya padahal Nayna tidak tau apa yang tengah Dion tanyakan.

"Kau gila? Kenapa aku yang harus memberikan alasan, kenapa tidak kau saja!" teriak Nayna yang sudah kehabisan akal untuk menghadapi sikap Dion.

"Murahan, wanita malam, dasar jalang. Kau memang pantas menerima ini semua, aku berharap tidak akan ada laki-laki yang mau padamu, kau pantas sendirian. Siapa yang mau menikahi jalang sepertimu, kau punya anak haram dan aku yakin anak itu adalah anak dari pria malam yang sudah menghabiskan waktu bersama dengan mu." 

Plak!

Ucapan Dion menggantung karena Nayna dengan cepat langsung menampar Dion hingga membuat Dion bungkam dengan sendirinya. Nayna tidak keberatan kalau dia yang dihina tapi Nayna tidak akan diam kalau Saka putranya yang mendapatkan hinaan kejam itu.

"Jangan pernah gunakan mulut sampah mu untuk menghina anak ku? Papahnya masih ada tapi hatinya sudah meninggal." Nayna sampai menangis karena tidak bisa menahan amarahnya.

Tangan Nayna mengusap air matanya yang kian deras mengalir membasahi pipinya, Nayna menatap tajam pada Dion.

"Aku bersumpah tuan Dion, kau dan istrinya tidak akan mungkin bahagia! Penderitaan ku ini aku harap bisa kau rasakan juga, aku bersumpah kalau suatu saat nanti kau lah yang akan menderita karena telah meninggalkan aku disaat aku mengandung anakmu!" 

"Hah, anakku?" beo Dion.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   6

    "Hah, anakku?" beo Dion.Dion yang sudah berjalan menjauh dari posisi Nayna berdiri langsung menatap pada Nayna karena tak percaya pada apa yang Nayna katakan barusan, Dion kembali mendekat pada Nayna. Ternyata Dion tidak mengindahkan ucapan Aluna barusan tapi Dion hanya mendekat dan mentertawakan Nayna yang mengatakan kalau Nayna punya anak dari Dion."Hahaha, tak salah kamu mengatakan kalau kamu punya anak dariku?" tanya Dion tertawa terbahak-bahak.Nayna hanya diam termenung menatap Dion yang tertawa terbahak-bahak dihadapannya, Nayna sudah tidak ingin berdebat dengan Dion karena memang keberadaan Saka tidak diketahui oleh Dion dulunya. Nayna menghela nafasnya kasar, dan pergi tanpa menggubris Dion.Sebuah kekecewaan bagi Nayna karena penantian dia selama bertahun-tahun ternyata harus sirna karena Dion tidak setia pada Nayna. Nayna semakin kecewa karena Dion ternyata sudah menikah dengan seorang wanita yang cukup berada, bahkan Nayna juga yakin kalau dulu Dion pergi meninggalkan Na

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   5

    Brak!Dion menjatuhkan berkas yang ada di tangannya dengan sengaja, Tanpa mereka duga ternyata Dion sudah datang ke sana dan mungkin mendengar obrolan mereka, karena sekarang Dion adalah orang paling penting jadi dia akan sering datang ke perusahaan tempat Nayna bekerja. Tapi sekarang tidak ada rindu sedikitpun dalam hati Nayna, sekarang yang ada hanya rasa dendam dan rasa keingintahuan Nayna tentang alasan Dion meninggalkannya dahulu.Selain itu Nayna tidak perduli pada apa yang akan Dion lakukan, walaupun dalam hatinya tetap saja Nayna mengharapkan Dion datang padanya dan mengakui Saka sebagai anak mereka."Sekarang kalian bersiaplah, kita akan pergi ke lokasi untuk meresmikan pembangunan pabrik." Dion berucap didepan semua orang dengan tatapan ketus dan dingin.Semua orang langsung pergi dari sana karena akan menaiki kendaraan yang akan mereka tumpangi untuk pergi ke sana, tapi saat ini Nayna hanya diam disana dan menatap tajam pada Dion. Setelah mata mereka bertemu pandang, Nayna

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   4

    Sebuah tangan memegang kasar tangan Evalista, bahkan Nayna sudah melindungi wajahnya karena yakin kalau Evalista pasti akan menamparnya, Nayna yang merasakan tangan Evalista tidak mendarat diwajahnya langsung membuka matanya yang tadi sempat terpejam.Ternyata..."Siapa kau?" geram Evalista menarik tangannya yang dipegang kasar oleh pria itu."Aku Lukas, calon suami Nayna. Kenapa? Anda mau menyakiti calon istri saya?" tanya Lukas menatap tajam pada Evalista.Nayna yang sejak tadi hanya diam saja langsung terkejut saat mendengar Lukas mengaku kalau dia adalah calon suaminya Nayna. Tapi untuk sekarang Nayna tidak mau mempermalukan Lukas, apa lagi hal ini bisa menyelamatkan Nayna juga dari amarah Evalista karena kejadian tadi pagi."Tuan, istri mu memeluk suamiku tadi pagi! Kau marahi istrimu sebelum aku jambak rambut istrimu itu!" Evalista marah bahkan dia juga menunjuk-nunjuk Nayna dengan tatapan amarah.Lukas menatap Nayna dan langsung memutar bola matanya malas."Kenapa aku harus mem

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   3

    Brak!Nayna membuka pintu rumahnya dengan sangat kasar, Saka dan Lukas yang sejak tadi berada di ruang tamu terkejut melihat sikap Nayna yang pulang bekerja langsung marah-marah.Lukas paham kalau sepertinya ada sedikit masalah pada Nayna, maka dari itu Lukas meminta Saka untuk tetap bersama dengannya karena takutnya Nayna sedang tidak mau di ganggu."Om Lukas, punya pacar?" Saka bertanya karena penasaran, anak sekecil itu sudah tau pacaran pasti Saka mendengar dari berita atau dari orang dewasa.Lukas menggelengkan kepalanya, pertanyaan Saka sangat tidak penting bagi Lukas, karena Lukas tidak pernah pacaran. Alasannya karena memang tak ada wanita yang mau pada Lukas. Terkadang Lukas juga menutup diri untuk tidak terjebak dalam kondisi pacaran."Om tidak pacaran, kenapa kamu bertanya begitu?" tanya Lukas."Kenapa tidak pacaran sama Mamah saja?" tanya Saka yang semakin membuat Lukas terdiam karena semakin diladeni anak kecil ini akan semakin banyak pertanyaan."Saka, aku akan antarkan

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   2

    "Dimana suami mu?" tanya Lukas.Bukannya mendapatkan jawaban, Lukas malah mendapatkan tatapan tajam dari Nayna yang saat ini merasa risih dengan pertanyaan seperti itu.Lukas langsung bungkam karena dia yakin kalau Nayna tidak akan suka dengan pertanyaan itu."Karena aku kasihan padamu, jadi aku ijinkan kamu tinggal disini. Tapi kamu harus ingat sesuatu, jangan macam-macam padaku kalau kamu tidak mau tanganmu patah." ucap Nayna dengan nada ketus.Lukas hanya menganggukkan kepalanya saja, untuk berbuat jahat pun dia masih pikir-pikir apa lagi Nayna lah yang sudah menyelamatkan dia.Sangat tak tau berterima kasih kalau Lukas melakukan kejahatan pada Nayna dan putranya."Untungnya dia menyelamatkan aku, kalau saja tidak ada dia, pasti aku akan tewas dengan sangat mengenaskan." gumam Lukas mengingat malam dimana dia di pukuli oleh orang-orang yang tak dia kenal.Malam ini mereka makan bersama di meja makan, banyak masakan yang Nayna hidangkan apa lagi putranya itu sangat susah untuk makan

  • SUAMI TAK TERDUGA (Dari jalan ke pelaminan)   1

    “Tolong! Seseorang tolong aku!”Nayna tersentak saat mendengar sebuah suara. Matanya mengedar ke semua arah, ketakutan saat mendengar suara di jalanan yang sepi. Ditambah lagi, jalan menuju rumahnya sangat gelap.Bukan hantu yang dia takuti tapi dia takut kalau ada orang jahat yang hendak menyakitinya.Apa lagi dia hanya sendiri di sana dan dia juga seorang wanita yang jika di bandingkan dengan laki-laki maka kekuatannya tak ada apa apanya."Astaga, apa itu orang jahat?" lirihnya dengan keringat dingin yang sudah membasahi keningnya.Dia kembali melangkahkan kakinya tapi tiba-tiba saja, ada sebuah tangan yang dingin memegang kakinya."Aaaarghh!" dia berteriak sekuat tenaga.Alangkah terkejutnya dia saat mendapati seseorang yang tengah tergeletak tak berdaya di tanah, dia ingin sekali lari dari sana tapi dia yakin kalau itu adalah manusia."Tolong!" lirihnya dengan suara parau.Ketakutan itu seketika hilang saat mendengar ucapannya. Dia pun jongkok guna menyeimbangkan tingginya dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status