Share

SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG
SUAMI UNTUK PENGANTIN YANG TERBUANG
Author: NingsNingrum

BAB 1

“Damn, Aera …”

Pria itu menggeram tepat di bibir Aera yang menggelora sambil sedikit mendorong pinggulnya ke tubuh Aera.

Aera bisa merasakan gairah pria itu dari balik pakaian mereka, dan itu saja sudah cukup membuatnya kewalahan. Walau begitu, ada jutaan kupu-kupu memenuhi dan menggelitik rongga perutnya.

Wanita itu telah lama menantikan momen seperti ini setelah sekian lama. Setelah perasaan itu mendingin beberapa bulan terakhir, ini adalah kesempatannya. Sekali lagi, ia mencoba kembali merayu sang pria. Ia sengaja meningkatkan permainannya.

“Cepat, Sagara…,” gumam Aera.

Ciuman pelan dan menyiksa, berubah menjadi penuh gairah dan menuntut hingga semua sel dalam tubuh Aera melonjak seolah mengatakan bahwa inilah pasangannya yang sempurna.

Kehangatan di pangkal pahanya berkumpul menjadi gairah panas yang menyiksa dan menggelora.

Jemari lentik Aera turun menjelajahi dan meraba halus membuat erangan Sagara kembali terdengar. Sagara mengambil alih ciuman penuh lumatan itu setelah Aera berhasil menyelinap dan memeras asset berharganya.

“Kenapa kau menahan diri?” Aera mendesah sambil bertanya kepada Sagara, membuat gairah pria terbakar sempurna.

“Sialan!”

“AH!” Aera memekik tertahan kala tubuh mungilnya terlempar ke tempat tidur.

“Kau benar-benar menggodaku ya, Jalang!”

Mata Aera membulat. Bukan karena gelombang sensasi yang ia rindukan, tapi karena panggilan kasar itu keluar dari mulut Sagara. Ia tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelum-sebelumnya, bahkan di malam yang lebih panas daripada ini.

“A-apa? S-Sagara… k-kenapa….”

“Sstt… diamlah….” Tanpa Aera perkirakan berikutnya, salah satu tangan besar Sagara melingkar pada lehernya. “Kau ingin aku menikmatinya, kan?”

Jantung Aera berdebar. Tatapan Sagara berubah, dan cekikan itu semakin menguat sehingga ia menepuk keras pundak Sagara.

“S-Saga—”

Sret!

Sagara berhenti dan melepaskan tangannya. Pria itu langsung bangkit dari tubuh Aera, lalu duduk di pinggir kasur. Kini, Aera hanya bisa melihat bahu lebar pria itu dari belakang.

“Sagara, kena—” belum selesai Aera bertanya, Sagara segera bangkit dan masuk ke kamar mandi. Ia pun menutup pintu itu dengan sedikit keras.

Aera tertegun. Sedikit nyeri ia rasakan pada lehernya, namun itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan perubahan Sagara yang tiba-tiba. Wanita itu kemudian membawa langkahnya menuju pintu kamar mandi.

“Saga? Ada apa?” tanya Aera.

Tak ada sahutan, sayup-sayup Aera dapat mendengar percikan air yang mengalir.

“Saga?” ulang Aera.

“Pergilah, aku ingin sendiri.”

Tangan wanita itu terkepal di depan pintu. Lagi-lagi ia mendengar suara dingin Sagara. Malam yang tadinya ia pikir menjadi titik balik hubungannya dengan Sagara, malah kembali hancur.

‘Apa yang salah?’ batinnya.

Sagara tidak lagi merayu atau mengucapkan kalimat manis padanya. Untuk memendam rasa sakit ini, Aera memilih untuk keluar dari kamar. Sambil merapikan gulungan rambut dan juga jubahnya, Aera membawa tungkainya ke dapur.

Sekaleng bir dingin sepertinya bisa meredam rasa sakit atau juga sekalian memadamkan gairah yang masih meletup dalam dirinya. Setelah mengambil dua kaleng bir, Aera memilih untuk menyamankan dirinya di sofa ruang tamu. Pikirannya melayang saat melihat potret dirinya dan Sagara.

Sebuah potret berbingkai kayu itu diambil tepat saat perayaan hari jadi mereka yang kesepuluh, tahun lalu. Lengkungan senyumnya tertarik ke atas saat mengingat begitu lama sudah mereka memadu kasih.

Sagara Balamani adalah seorang pewaris tunggal sebuah perusahaan properti terbesar di negara ini. Siapa yang tidak tahu mengenai Balamani Grup. Sebuah perusahaan yang juga masuk dalam jejeran perusahaan properti terbesar di dunia. Sekaligus tempatnya bekerja saat ini.

Menjalin hubungan dengan Sagara, membuatnya dijuluki Cinderela. Bagaimana tidak, seorang gadis biasa sepertinya dapat memikat dan membuat seorang pangeran jatuh cinta dan tergila-gila padanya.

Sagara selalu memperlakukannya bak putri kesayangan yang selalu dibalut dengan kasih sayang. Banyak yang iri padanya, walau tak semua orang mengetahui rahasia besar dibalik hubungan yang diidam-idamkan semua wanita tersebut.

Hingga menjelang tahun kesebelas hubungan mereka, Sagara tidak pernah mengajak Aera untuk menemui keluarganya. Hubungan mereka tidak diketahui oleh anggota keluarga Balamani yang lainnya. Karena Sagara selalu mengenalkan dirinya sebagai ‘teman’.  

Bir dingin seperti merayap menuruni kerongkongannya. Walau ia sudah menggunakan berbagai macam cara untuk merayu Sagara, pria itu kembali bersikap dingin. Tiga teguk berhasil ia loloskan ke lambung.

Ting!

Selagi menyesap bir dingin dan mengatur pikirannya, Aera mendengar dentingan pesan masuk dari ponsel yang berada di meja makan. Bergegas wanita itu mengambilnya.

‘Ini ponsel Sagara. Siapa yang menghubunginya malam-malam begini?’ Keningnya mengkerut saat melihat pesan yang masuk.

[Pengirim: Bomi

“Kau di mana? Kenapa belum datang?]

Gemuruh di dadanya membuat Aera sesak. Tangannya yang bergetar mengambil ponsel itu dan membaca pesannya sekali lagi. Ini tidak salah… itu nama seorang wanita.

Sambil menstabilkan deru napasnya yang memburu, ia mencoba untuk duduk. Tepat saat itu, Sagara keluar dari kamar dengan tampilan yang lebih segar. Pria itu terlihat bingung menatap Aera.

“Kenapa?” tanya Sagara, dan kemudian ia melihat Aera sedang memegang ponselnya. “Kenapa kau memegang ponselku?”

Sambil mati-matian menahan agar suaranya tidak bergetar, Aera memberanikan diri untuk menatap Sagara. Walau ia rasa dadanya sesak akibat kecamuk yang memenuhi kepalanya saat ini.

“Saga, jawab aku. Apakah kau berselingkuh?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status