Share

Bab 17

"Dasar kamu ya, Mas! Hobi banget ngeprank istri sendiri."

"Sakit, Mila. Malu di lihat orang. Harga diriku di mata Kang Arif bisa jatuh kalau kamu melakukan ini di jalan ..."

"Nggak peduli. Kebiasaan 'sih kamu. Aku sudah kehilangan air mata, Mas!"

"Ya nanti Mas ganti dengan air bak mandi. Lepaskan, Sayang!"

"Nggak akan."

Arif tertawa melihat majikannya. Sebagai atasan Mas Darius pun tidak terima.

"Kang Arif, jangan tertawa kamu! Mau gajimu ku potong?" ketus Mas Darius.

"Maaf, Pak. Tapi saranku, jangan mempermainkan hati istri, Pak. Karena wanita itu sensitif. Salah sedikit fatal akibatnya," kata Arif.

"Kang Arif sok tahu," balas suamiku.

Sambil berjalan ke mobil, tanganku masih di posisi telinga Mas Darius. Ia berjalan miring seperti kepiting.

"Mila, Sayang! Maaf jika aku salah padamu. Ayo lepaskan!"

"Nggak mau," kataku.

"Yakin nggak mau?" katanya sambil menggoda melalui senyum dan matanya. Tapi aku tidak akan tergoda sedikit pun. Huh, memangnya aku wanita apaan. Cuma diberi kedipan la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status