Share

Bab 34b

"Kita udah sering bahas ini, Han. Ilham itu bukan tanggung jawabmu. Kamu juga punya kehidupan sendiri. Kamu punya masa depan yang harus dipikirkan dari sekarang. Lebih baik kamu tabung semua uang itu untuk rencana masa depanmu. Melamar atau menikah misalnya. Soal Ilham, biarkan dia jadi urusanku seutuhnya. Syukur-syukur kalau ayahnya masih mau tanggung jawab menafkahi," balasku panjang lebar.

"Tapi, Ra. Aku memang belum ada niatan apalagi kepikiran untuk menikah. Apa salahnya kalau aku menafkahi keponakanku sendiri? Toh itu bisa bikin aku bahagia."

"Sekarang memang belum ada niatan. Tapi besok atau lusa siapa tau, kan. Udah, deh, turuti ucapanku, oke?" Aku tersenyum lebar sembari melenggang pergi meninggalkannya.

"Ra, aku belum selesai ngomong. Main pergi aja." Aku masih mendengar Hanan sedikit berteriak padaku.

"Aku mau mandiin Ilham dulu," jawabku tanpa menoleh ke arahnya.

"Bunda bicara sama siapa?" tanya Ilham yang sudah menyambutku di ambang pintu kamar. Dia baru saja bangun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status