Share

Bab 149

“Ren, kamu baik – baik saja, kan?” Susi menatap wajah Reni yang terlihat murung.

“Saya baik – baik saja, kamu jangan khawatir. Tadi saya butuh waktu sendiri, maaf meninggalkan kamu di sana.”

“Ponsel kamu kenapa mati? saya diminta Om Danu untuk menelepon kamu.”

“Mau ngapain? belum cukup bukti dari saya.”

“Bilangnya mau minta maaf.”

“Minta maaf untuk apa?”

“Sebenarnya Om Danu dan Adelia menunggu kamu di depan kamar, lebih baik kamu temui.”

“Iya.”

Keduanya keluar dari kamar hotel. Danu langsung menghampiri Reni.

“Reni, maaf atas sikap Om yang keterlaluan. Tidak percaya sama Reni dan meminta Reni untuk keluar dari ruangan metting. Apakah Reni bersedia memaafkan Om? Om tidak tahu kalau Angga sudah menikah dan Reni isterinya.”

“Seharusnya Om minta maaf kepada Adelia, karena Om tidak mempercayainya. Soal apa yang terjadi, saya sudah ihklas, itu bukan kesalahan Om atau Adelia, memang Angga yang bersalah, kalian juga sudah tertipu.”

“Ya Allah. Hati kamu benar – benar baik. Terima kasih.”

“Iya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status