Share

Bab 18

Syahid sedang duduk di kursi dekat tempat tidur sang ayah.

Sang ayah mulai membuka mata dan melihat syahid yang masih ada di sebelahnya

"Jam berapa sekarang nak?"

"Jam 08 malam pa."

"Kok kamu masih di sini?"

"Syahid mau menemani papa."

"Jangn nak, kamu harus pulang istrimu pasti sudah menunggu."

"Tapi."

"Papa tidak apa apa, kamu pulang saja, jangan suka bikin istrimu khawatir."

"Baik pa, Syahid akan pulang."

"Iya, kamu harus pulang."

Syahid mencium tangan sang ayah.

"Assalamualaikum."

"Walaikum salam."

Berat rasanya meninggalkan sang ayah, namun Syahid tidak bisa menolak permintaan sang ayah karena ia tidak pernah sekalipun menolak permintaan sang ayah.

Setelah beberapa langkah ia menoleh pada sang ayah dan sang ayah membe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status