Share

Part36

"Bukankah orang-orang mengaggap kita ini kakak adik? Kamu sendiri yang mengakui Mas sebagai kakak kamu. Jadi, Mas berhak merangkul dan menunjukkan sikap Mas sebagai seorang kakak!"

Dimas tak lagi peduli. Dia kembali menarik Dwi dalam rangkulannya. Dia benar-benar menginginkan Dwi di sisinya saat ini. Meski harus mengakuinya hanya sebagai seorang adik.

Dwi ingin berontak, tapi Dimas bersikeras dan tak mau melepaskan.

"Nurut! Atau Mas bongkar sekalian identitas kita."

Hish!

Dwi mengentakkan kaki dengan kesal. Tak bisa lagi berbuat apa-apa. Kini dia merasa seperti seorang tawanan di film perang.

Dimas kembali tersenyum menang. Meski dengan cara yang jahat, akhirnya pria itu punya kesempatan untuk memeluk istri kecilnya itu.

*

"Kamu ini, sudah tahu alergi kok makan kacang sih, Arya!" Sonia memarahi anaknya yang sedang terbaring di balik selimut di atas tempat tidur.

Arya hanya diam. Tak mungkin dia mengaku pada mamanya bahwa semua dia lakukan hanya demi bisa makan berdua dengan Dwi.

Jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status