Share

Bab 5

Penulis: Daliah Wahidah
Setelah pulang ke rumah, aku mulai memilah barang yang akan dibuang dan barang yang perlu dikemas. Seusai mengemas koper, aku mengambil sebuah album yang sangat berharga dari lemariku dan membukanya.

Di dalamnya adalah kenanganku bersama Felix selama 11 tahun. Pada saat itu, Felix benar-benar sangat mencintaiku.

Ketika masih muda, meskipun mobil yang kehilangan kendali melaju ke arahku, Felix juga mendorongku tanpa ragu dan lebih rela dirinya tertabrak hingga terpental beberapa meter jauhnya. Pada akhirnya, dia tidak sadarkan diri selama seminggu penuh.

Setelah dia sadar, aku menangis paling hebat. Aku mengatakan bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa depan, aku akan tetap berada di sisinya.

Sayangnya, waktu dapat mengubah segalanya. Hal yang tidak dapat kutoleransi adalah pengkhianatan. Pada akhirnya, aku mengoyak semua foto itu dan membuangnya ke tong sampah.

“Apa yang kamu lakukan!”

Entah sejak kapan, Felix sudah pulang. Dia memandang foto-foto yang berada dalam tong sampah itu dengan mata memerah.

“Rere, kenapa kamu koyak foto-foto itu? Kamu nggak senang?”

Aku tidak ingin dia tahu aku mengetahui perselingkuhannya. Oleh karena itu, aku menjawab dengan asal, “Aku sudah siapkan album yang baru. Jadi, aku mau buang yang sudah lama ini. Kalau nggak, nanti semua fotonya akan menguning.”

Setelah mendengar jawabanku, Felix baru mengurangi rasa curiganya dan memelukku. “Baiklah. Selama Rere gembira, aku sudah tenang.”

Setelah mengonfirmasi waktunya dengan Jessy, aku pun memesan tiket pesawat yang akan berangkat tiga hari lagi. Selama dua hari ini, aku memusnahkan segala sesuatu yang berhubungan denganku dan Felix.

Cincin nikah, semua foto bersama, surat cinta di masa muda, semuanya sudah musnah. Untungnya, dia terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu bersama Sallie dan tidak punya waktu untuk pulang. Dia juga tidak menyadari bahwa barang dalam rumah ini berkurang setiap harinya.

Pada hari kepergianku, Felix akhirnya pulang. Aku kebetulan baru hendak keluar dari rumah dengan membawa koper. Dia pun menghentikanku.

“Rere, kamu mau ke mana? Kenapa nggak kasih tahu aku?”

Aku meletakkan koperku dan berbohong, “Aku baru mau kasih tahu kamu. Ada pasien yang sangat istimewa di rumah sakit dan aku harus pergi ke sana untuk mengoperasinya. Jangan khawatir, aku bukan mau kabur dari rumah kok. Buat apa kamu begitu gugup.”

Setelah mendengar jawabanku, Felix baru lega, tetapi masih mendekatiku.

“Kalau begitu, aku akan temani kamu. Akhir-akhir ini, kamu nggak lengket sama aku. Gimana kalau kamu nggak cinta lagi sama aku?”

“Kamu berpikir kejauhan. Mana mungkin aku nggak cinta sama kamu,” jawabku dengan sabar.

Setelahnya, aku mengeluarkan surat cerai dari tasku dan sengaja menutupi informasi yang tertera di dalamnya.

“Oh iya. Sayang, tanda tangan dulu di sini. Ini kejutanku untukmu,” ujarku sambil menyodorkan dokumen itu ke depannya dengan berpura-pura semangat.

Dulu, aku pernah mengumpulkan uang untuk membelikan Felix sebuah bintang. Pada saat itu, aku juga membohonginya untuk menandatangani dokumen itu dengan cara seperti ini.

Mungkin karena teringat hal itu, Felix pun menunjukkan ekspresi lembut dan tersenyum tipis sambil menandatangani dokumen ini.

“Oke. Kali ini, apa kejutan yang disiapkan Rere untukku? Aku boleh lihat?”

Tepat pada saat Felix hendak membaca dokumen itu, ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah melirik layarnya, dia berkata, “Rere, tunggu sebentar. Aku angkat telepon dulu.”

Seusai berbicara, dia pun pergi ke balkon dan berdiri membelakangiku. Aku menatap punggungnya dengan ekspresi tenang dan tidak mengatakan apa-apa.

Begitu Felix mengeluarkan ponselnya tadi, aku sudah melihat nama penelepon itu.

Sallie.

Aku memiringkan kepala dan melihat wajah Felix yang dipenuhi dengan kegembiraan. Dalam sekejap, aku pun tertegun. Sepertinya, sudah sangat lama aku tidak melihat tampangnya yang seperti ini ....

Sekitar lima menit kemudian, Felix memutuskan sambungan telepon dan berjalan mendekatiku sambil berkata, “Rere, kalau begitu, kamu hati-hati ya. Aku punya urusan mendadak di perusahaan. Aku pergi dulu.”

Seusai berbicara, Felix bahkan tidak menungguku menjawab dan langsung pergi. Aku tidak berpikir banyak, juga tidak lanjut menunda waktu. Aku berjalan keluar sambil mendorong koper.

Sebelum naik ke pesawat, aku tiba-tiba menerima pesan dari Sallie yang disertai dengan selembar foto berisi alat tes kehamilan.

[ Bu Rhea, aku sudah mengandung anak Pak Felix. Bisa nggak kamu restui hubungan kami? ]

Aku tidak membalas pesannya, melainkan langsung mengirim pesan Sallie kepada Felix dan berkata jujur kepadanya.

[ Selingkuhanmu sudah cari masalah denganku. Kamu nggak mau tangani hal ini? ]

[ Oh iya, berhubung kamu sudah tandatangani surat cerainya, jangan lupa pergi ambil akta cerainya nanti. ]

Seusai mengirim pesan itu, aku langsung membuang ponselku ke tong sampah.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 10

    Setelah mengingat semua ini, aku menunjukkan bekas luka di pergelangan tanganku kepada Felix. Melihat dia meneteskan air mata, aku menarik kembali tanganku.“Felix, jadi, bagaimana kamu mau aku memaafkanmu?”Seusai berbicara, aku langsung berbalik dan pergi tanpa menoleh.Setelah menemukan tempat makan baru bersama Ian, saat menunggu makanan dihidangkan, dia berkata dengan ragu, “Kamu dan dia ....”“Nggak mungkin lagi.”Aku terlebih dahulu menyela. Setelah minum seteguk air, aku berujar sambil tersenyum, “Aku dan Felix nggak mungkin bersama lagi.”“Kalau begitu, aku boleh tahu kalian sudah bersama berapa lama?”Melihat sepasang mata Ian yang tulus, aku mengangguk. “Sebelas tahun. Dulu, dia bagaikan seberkas cahaya dalam kegelapan yang datang untuk menyelamatkanku. Dia bahkan mengalami kecelakaan yang hampir membuat nyawanya melayang demi menolongku. Tapi, orang seperti ini juga bisa berselingkuh.”Ian menggigit bibirnya, lalu berujar setelah beberapa saat, “Dinilai dari sudut pandang

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 9

    Setelah kembali ke ibu kota, aku dan Jessy diberi liburan tiga tahun.Berhubung telah tinggal di gurun selama bertahun-tahun, aku tiba-tiba kurang terbiasa hidup di kota yang ramai ini. Pada akhirnya, karena aku terlalu senggang, atasanku pun merekomendasikan aku untuk bekerja di sebuah fakultas kedokteran.Pekerjaannya sangat santai. Meskipun yang perlu kulakukan tidak banyak, setidaknya ada yang bisa kulakukan.Sementara itu, Felix akan muncul sesekali di sekitar kampus. Namun, aku kebanyakan memilih untuk mengabaikannya. Kadang-kadang, dia akan mencariku untuk mengobrol dan mengenang masa lalu di waktu senggangku. Aku tahu apa maksudnya. Namun, aku memilih untuk mengabaikannya.Bagiku, kembali bersama adalah hal yang mustahil. Aku bisa memilih untuk bersabar dan memaafkan kesalahannya. Namun, segala sesuatu memiliki batasan. Hal seperti perselingkuhan tidak mungkin bisa dimaafkan.Ketika aku sedang berpikir bagaimana aku bisa membuat Felix mengurungkan niatnya, Jessy mengenalkan se

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 8

    Setelah melakukan pengujian berulang kali, obat yang kami teliti akhirnya resmi dipasarkan. Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar di berbagai media.Tumor otak merupakan penyakit yang sangat sulit diatasi oleh manusia selama ini. Jadi, meskipun itu hanyalah obat-obatan yang bisa meningkatkan peluang hidup, itu juga merupakan semacam harapan.Semua halaman berita dipenuhi dengan foto bersama tim penelitian dan pengenalan obat. Jadi, ketika aku dan Jessy muncul di acara promosi sebagai perwakilan tim penelitian, para wartawan pun berbondong-bondong mewawancarai kami.Dulu, aku adalah orang yang sangat tertutup dan pemalu. Sekarang, aku dapat berinteraksi dengan wartawan secara santai. Namun, ketika acara promosi hampir berakhir dan aku hendak pergi, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari tengah kerumunan.“Rhea Weliana! Dasar wanita jalang! Kenapa kamu harus rebut Felix! Kenapa kamu kembali lagi setelah pergi!”Aku menoleh ke arah datangnya suara dan menemukan Sallie. Dia tidak

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 7

    Dalam kesibukan, waktu selalu terasa berlalu dengan sangat cepat. Enam tahun ini sepertinya berlalu dalam sekejap mata.Berkat usaha aku dan timku, kami menemukan penerobosan baru dalam penelitian tumor otak. Terutama dalam bidang glioma, tumor otak primer yang paling umum. Melalui kombinasi operasi dan terapi obat, tingkat kelangsungan hidupnya meningkat paling tidak 20%.Bagi keluarga orang yang mengidap penyakit ini, ini merupakan hasil paling baik.Hari ini, atasanku memberitahuku bahwa kami harus pulang ke ibu kota karena penelitian obat ini sudah berhasil. Kami juga harus membagikan pengalaman kami kepada tim medis setempat dan membimbing mereka dalam operasi.Saat mendengar akan kembali ke ibu kota, aku merasa agak terkejut. Dalam enam tahun ini, aku tidak pernah berpikir untuk kembali. Namun, setelah teringat waktu telah berlalu begitu lama, Felix seharusnya sudah melupakanku dan hidup bahagia bersama Sallie serta anaknya.Setelah memikirkan hal ini, aku pun menghela napas lega

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 6

    Institut penelitian itu terletak di gurun Sibura. Meskipun beriklim kering, aku dapat melihat pemandangan padang pasir yang tenang setiap harinya. Suasana hatiku pun menjadi jauh lebih baik.Begitu membaca pesan yang aku kirim, Felix langsung panik dan buru-buru meneleponku. Namun, tidak peduli bagaimana dia meneleponku, yang menjawab hanyalah suara operator yang dingin. Pada saat ini, Felix sudah sepenuhnya takut. Dia bergegas pulang, tetapi yang menyambutnya hanyalah rumah yang kosong. Semua barang yang berhubungan denganku, baik itu pakaian, foto, dan sebagainya telah sirna. Di atas meja kopi, hanya tersisa surat cerai yang sudah ditandatanganinya.Felix sangat panik dan khawatir. Dia mencari seluruh vila, tetapi tidak menemukan satu pun benda yang berhubungan denganku. Dia tidak tahu bahwa aku bahkan sudah membakar semua foto yang kurobek sebelumnya. Yang musnah dalam kobaran api adalah 11 tahun kebersamaan kami. Demi mencariku, Felix mencari semua orang yang kukenal. Sayangnya,

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 5

    Setelah pulang ke rumah, aku mulai memilah barang yang akan dibuang dan barang yang perlu dikemas. Seusai mengemas koper, aku mengambil sebuah album yang sangat berharga dari lemariku dan membukanya.Di dalamnya adalah kenanganku bersama Felix selama 11 tahun. Pada saat itu, Felix benar-benar sangat mencintaiku. Ketika masih muda, meskipun mobil yang kehilangan kendali melaju ke arahku, Felix juga mendorongku tanpa ragu dan lebih rela dirinya tertabrak hingga terpental beberapa meter jauhnya. Pada akhirnya, dia tidak sadarkan diri selama seminggu penuh.Setelah dia sadar, aku menangis paling hebat. Aku mengatakan bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa depan, aku akan tetap berada di sisinya.Sayangnya, waktu dapat mengubah segalanya. Hal yang tidak dapat kutoleransi adalah pengkhianatan. Pada akhirnya, aku mengoyak semua foto itu dan membuangnya ke tong sampah.“Apa yang kamu lakukan!”Entah sejak kapan, Felix sudah pulang. Dia memandang foto-foto yang berada dalam tong sampah it

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 4

    Melihat tampangku yang seperti ini, Felix tersenyum, lalu memelukku dan hendak mencium pipiku. Namun, aku malah menghindar. Meskipun sudah membulatkan tekad untuk berpisah dengannya, aku tidak ingin bertengkar dengannya di hadapan semua orang. Kami sudah sama-sama dewasa. Sudah seharusnya kami menjaga harga diri masing-masing. Oleh karena itu, aku pun mencari sebuah alasan.“Ada pasien yang mencariku di rumah sakit. Aku harus pergi ke sana.”Felix mengerutkan keningnya dan menunjukkan ekspresi yang agak sedih.“Tapi, ini hari ulang tahunmu. Memangnya kamu nggak bisa istirahat sehari?”Aku mengelus keningnya seperti dulu, lalu menghibur dengan suara pelan, “Nggak apa-apa. Lagian, aku baru teringat hadiah yang kusiapkan untukmu ketinggalan dalam laci kantorku di rumah sakit.”Kami meresmikan hubungan kami di hari ulang tahunku. Oleh karena itu, aku dan Felix sepakat untuk saling bertukar hadiah di hari ulang tahunku. Setiap tahun, aku akan secara khusus membuatkan setelan jas untuknya.

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 3

    Pada sore hari, setelah aku sepenuhnya sadar, aku pergi mencari pengacara untuk membuat surat cerai. Untungnya, kami masih belum memiliki anak. Selain harta, kami bisa memutuskan hubungan dengan mudah.Setelah aku membawa surat cerai itu pulang ke rumah, Felix meneleponku dan mengatakan dia perlu pergi dinas. Namun, pada malam hari, aku menerima pesan dari nomor tak dikenal. Orang itu mengirimkan sangat banyak foto berdua Sallie dengan Felix. Tanpa perlu dipikir, aku tahu itu Sallie.Foto-foto itu menunjukkan Felix dan Sallie pergi ke pemandian air panas dan main ski bersama. Namun, aku tidak merasakan gejolak apa pun. Semua hal ini pernah aku dan Felix lakukan bukan hanya sekali selama 10 tahun hubungan kami. Setiap tahun, kami akan sengaja mencari waktu untuk pergi liburan bersama, baik itu ke tempat dengan pemandangan indah, tempat yang romantis, atau pergi melihat aurora.Felix berkata bahwa dia ingin aku selalu berada di sisinya setiap dia pergi melihat dunia. Sekarang, setelah S

  • Saat Lilin Menyala, Cinta Padam   Bab 2

    Tidak lama kemudian, Felix keluar dari kamar mandi. Dia berjalan ke sisiku sambil menyeka rambutnya. “Kenapa kamu melamun?”Setelah tersadar dari lamunan, aku menoleh dan menatap Felix. Wajahnya yang tampan terlihat makin menawan setelah menginjak usia 30 tahun. Selama enam tahun pernikahan kami, semua orang sangat iri pada hubungan kami. Ada yang berkata, “Rhea, kamu beruntung banget bisa ketemu sama pria seperti Felix.”Aku juga selalu merasa diriku sangat beruntung karena bisa bertemu dengan pria yang begitu mencintaiku. Sekarang, aku baru menyadari bahwa meskipun Felix selalu menempatkanku di posisi pertama, meskipun dia rela memberikan saham perusahaannya padaku tanpa ragu, itu juga tidak menghentikannya untuk berselingkuh.“Nggak apa-apa. Tadi, ada yang meneleponmu. Aku menjawabnya, tapi dia nggak bicara dan langsung tutup teleponnya. Nomornya nomor lokal. Mungkin temanmu. Coba lihat.”Aku sengaja menyerahkan ponsel itu kepada Felix dan mengamati reaksinya dengan saksama.“Mung

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status