Setelah mengingat semua ini, aku menunjukkan bekas luka di pergelangan tanganku kepada Felix. Melihat dia meneteskan air mata, aku menarik kembali tanganku.“Felix, jadi, bagaimana kamu mau aku memaafkanmu?”Seusai berbicara, aku langsung berbalik dan pergi tanpa menoleh.Setelah menemukan tempat makan baru bersama Ian, saat menunggu makanan dihidangkan, dia berkata dengan ragu, “Kamu dan dia ....”“Nggak mungkin lagi.”Aku terlebih dahulu menyela. Setelah minum seteguk air, aku berujar sambil tersenyum, “Aku dan Felix nggak mungkin bersama lagi.”“Kalau begitu, aku boleh tahu kalian sudah bersama berapa lama?”Melihat sepasang mata Ian yang tulus, aku mengangguk. “Sebelas tahun. Dulu, dia bagaikan seberkas cahaya dalam kegelapan yang datang untuk menyelamatkanku. Dia bahkan mengalami kecelakaan yang hampir membuat nyawanya melayang demi menolongku. Tapi, orang seperti ini juga bisa berselingkuh.”Ian menggigit bibirnya, lalu berujar setelah beberapa saat, “Dinilai dari sudut pandang
Setelah kembali ke ibu kota, aku dan Jessy diberi liburan tiga tahun.Berhubung telah tinggal di gurun selama bertahun-tahun, aku tiba-tiba kurang terbiasa hidup di kota yang ramai ini. Pada akhirnya, karena aku terlalu senggang, atasanku pun merekomendasikan aku untuk bekerja di sebuah fakultas kedokteran.Pekerjaannya sangat santai. Meskipun yang perlu kulakukan tidak banyak, setidaknya ada yang bisa kulakukan.Sementara itu, Felix akan muncul sesekali di sekitar kampus. Namun, aku kebanyakan memilih untuk mengabaikannya. Kadang-kadang, dia akan mencariku untuk mengobrol dan mengenang masa lalu di waktu senggangku. Aku tahu apa maksudnya. Namun, aku memilih untuk mengabaikannya.Bagiku, kembali bersama adalah hal yang mustahil. Aku bisa memilih untuk bersabar dan memaafkan kesalahannya. Namun, segala sesuatu memiliki batasan. Hal seperti perselingkuhan tidak mungkin bisa dimaafkan.Ketika aku sedang berpikir bagaimana aku bisa membuat Felix mengurungkan niatnya, Jessy mengenalkan se
Setelah melakukan pengujian berulang kali, obat yang kami teliti akhirnya resmi dipasarkan. Hal ini pun menimbulkan kehebohan besar di berbagai media.Tumor otak merupakan penyakit yang sangat sulit diatasi oleh manusia selama ini. Jadi, meskipun itu hanyalah obat-obatan yang bisa meningkatkan peluang hidup, itu juga merupakan semacam harapan.Semua halaman berita dipenuhi dengan foto bersama tim penelitian dan pengenalan obat. Jadi, ketika aku dan Jessy muncul di acara promosi sebagai perwakilan tim penelitian, para wartawan pun berbondong-bondong mewawancarai kami.Dulu, aku adalah orang yang sangat tertutup dan pemalu. Sekarang, aku dapat berinteraksi dengan wartawan secara santai. Namun, ketika acara promosi hampir berakhir dan aku hendak pergi, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari tengah kerumunan.“Rhea Weliana! Dasar wanita jalang! Kenapa kamu harus rebut Felix! Kenapa kamu kembali lagi setelah pergi!”Aku menoleh ke arah datangnya suara dan menemukan Sallie. Dia tidak
Dalam kesibukan, waktu selalu terasa berlalu dengan sangat cepat. Enam tahun ini sepertinya berlalu dalam sekejap mata.Berkat usaha aku dan timku, kami menemukan penerobosan baru dalam penelitian tumor otak. Terutama dalam bidang glioma, tumor otak primer yang paling umum. Melalui kombinasi operasi dan terapi obat, tingkat kelangsungan hidupnya meningkat paling tidak 20%.Bagi keluarga orang yang mengidap penyakit ini, ini merupakan hasil paling baik.Hari ini, atasanku memberitahuku bahwa kami harus pulang ke ibu kota karena penelitian obat ini sudah berhasil. Kami juga harus membagikan pengalaman kami kepada tim medis setempat dan membimbing mereka dalam operasi.Saat mendengar akan kembali ke ibu kota, aku merasa agak terkejut. Dalam enam tahun ini, aku tidak pernah berpikir untuk kembali. Namun, setelah teringat waktu telah berlalu begitu lama, Felix seharusnya sudah melupakanku dan hidup bahagia bersama Sallie serta anaknya.Setelah memikirkan hal ini, aku pun menghela napas lega
Institut penelitian itu terletak di gurun Sibura. Meskipun beriklim kering, aku dapat melihat pemandangan padang pasir yang tenang setiap harinya. Suasana hatiku pun menjadi jauh lebih baik.Begitu membaca pesan yang aku kirim, Felix langsung panik dan buru-buru meneleponku. Namun, tidak peduli bagaimana dia meneleponku, yang menjawab hanyalah suara operator yang dingin. Pada saat ini, Felix sudah sepenuhnya takut. Dia bergegas pulang, tetapi yang menyambutnya hanyalah rumah yang kosong. Semua barang yang berhubungan denganku, baik itu pakaian, foto, dan sebagainya telah sirna. Di atas meja kopi, hanya tersisa surat cerai yang sudah ditandatanganinya.Felix sangat panik dan khawatir. Dia mencari seluruh vila, tetapi tidak menemukan satu pun benda yang berhubungan denganku. Dia tidak tahu bahwa aku bahkan sudah membakar semua foto yang kurobek sebelumnya. Yang musnah dalam kobaran api adalah 11 tahun kebersamaan kami. Demi mencariku, Felix mencari semua orang yang kukenal. Sayangnya,
Setelah pulang ke rumah, aku mulai memilah barang yang akan dibuang dan barang yang perlu dikemas. Seusai mengemas koper, aku mengambil sebuah album yang sangat berharga dari lemariku dan membukanya.Di dalamnya adalah kenanganku bersama Felix selama 11 tahun. Pada saat itu, Felix benar-benar sangat mencintaiku. Ketika masih muda, meskipun mobil yang kehilangan kendali melaju ke arahku, Felix juga mendorongku tanpa ragu dan lebih rela dirinya tertabrak hingga terpental beberapa meter jauhnya. Pada akhirnya, dia tidak sadarkan diri selama seminggu penuh.Setelah dia sadar, aku menangis paling hebat. Aku mengatakan bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa depan, aku akan tetap berada di sisinya.Sayangnya, waktu dapat mengubah segalanya. Hal yang tidak dapat kutoleransi adalah pengkhianatan. Pada akhirnya, aku mengoyak semua foto itu dan membuangnya ke tong sampah.“Apa yang kamu lakukan!”Entah sejak kapan, Felix sudah pulang. Dia memandang foto-foto yang berada dalam tong sampah it