Kedatangan Aulia di cafe mendapatkan tatapan menggoda dari semua bahkan pegawai yang membantunya di dapur ikut terlibat menggoda dirinya, semua tidak bukan karena ulah kedua sahabatnya Berry dan Wildan yang sayangnya tidak merasa bersalah. Aulia datang ke cafe bersama Giovanni karena ada keperluan dengan Sasi membahas mengenai kesiapan besok untuk acara dengan dinas kesehatan yang menginginkan makanan enak tapi sehat, Aulia meninggalkan Giovanni di tempat pelanggan sementara dirinya melangkah keruangan setelah memberi kode pada Sasi.
“Bulan madu ke mana?” Berry masuk keruangan setelah Sasi keluar dan Aulia bersiap keluar “keburu sekali sih, yang tunangan dulu siapa terus yang nikah duluan siapa” Berry cemberut setelah mengatakan hal itu.
Aulia tersenyum “makanya Pram sudah meminta kamu kan jadi untuk apa ditunda?” Berry menatap tajam “sampai kapan pun gak akan siap kalau kita tidak memaksakan diri.”
Berry mengangguk “sok banget padahal baru nikah dua hari ini tapi
Aulia ingin memberikan sesuatu pada Giovanni ketika nanti di dalam kamar, Giovanni sangat bisa memuaskan dirinya bukan hanya mencari kepuasan tersendiri. Selama ini dirinya setiap melakukan dengan Yudo meski tidak dimasuki hanya sekedar untuk formalitas tapi sekarang tidak. Aulia menjadi sangat nakal jika bersama Giovanni dan baru pertama kali menelan cairan pria,meski dulu sering melakukan tapi tidak sekali pun dirinya menelan cairan milik kekasihnya dan bersama Giovanni Aulia menjadi wanita nakal.“Ini kamar kita selama bulan madu” Aulia menatap kamar yang akan mereka tinggali selama bulan madu ini.Aulia mengira Giovanni hanya mengajak bulan madu bisa di kamar hotel biasa tapi nyatanya tidak sama sekali di mana kamar ini langsung berhadapan dengan pantai kuta, meski bukan tempat tertutup tapi berada di sini sudah lebih dari cukup untuk Aulia. Aulia merasakan tangan Giovanni yang melingkar di perutnya membuat Aulia menjadi tegang, meski sudah sering diperlakukan sepert
Aulia terbangun lebih dahulu dengan milik mereka masih bersatu dan dirinya berada di atas tubuh Giovanni, menatap jam yang tampaknya hanya beberapa jam saja dirinya tidur semua karena mereka berdua tidak cukup hanya dengan sekali mencapai kenikmatan. Aulia melepaskan penyatuan mereka secara perlahan tapi sayangnya gerakan tersebut terhenti karena Giovanni menahan dengan semakin memeluknya erat sehingga membuat milik Giovanni masuk kembali dan Aulia mendesah keras disebabkan junior yang berada di dalam telah menegang.“Pagi sayang sepertinya ada yang langsung bereaksi ini” Giovanni menatap Aulia dengan tatapan lelahnya tapi tidak dengan gerakan yang ada di dalam mereka.“Gi, apa yang kamu lakukan” ketika tiba – tiba Giovanni mengangkat badannya tanpa melepaskan penyatuan mereka.Suara desahan terdengar kembali di dalam kamar ini dan kali ini Giovanni lebih keras dan kasar ketika memasuki Aulia, Aulia menahan rasa sakitnya dengan hanya mendesah serta meremas ra
Giovanni menegang melihat siapa yang menyapanya membuat Aulia bingung tapi berusaha untuk bersikap santai menatap wanita yang tampak seusia mereka berdua atau mungkin lebih yang memilili warna kulit tidak beda jauh dengan Giovanni sedang menggendong anak kecil. Giovanni menatap mereka setelah berhasil menguasai dirinya membuat pandangan mereka bertemu, Aulia dapat melihat bagaimana pandangan sang wanita terhadap Giovanni.“Aku dengar kau sudah menikah?” wanita tersebut melirik kearahku sekilas “cantik juga pantas kau tak mau denganku.”“Memang kenapa setidaknya dia jauh lebih baik dari kau” sahut Giovanni malas.“Kenalkan Kimberly mantan Giovanni yang selalu menghangatkan ranjangnya” mengulurkan tangan pada Aulia.Giovanni memegang tangan Aulia ketika hendak membalas uluran tangan Kimberly “kau tidak perlu tahu siapa dia karena tidak penting.”Kimberly mengangguk “tapi apa dia tahu rahasia terbesar kau?” Aulia menatap bingung sedangkan Giovanni menatap
Menghabiskan waktu di Bali selama beberapa hari memberikan suasana berbeda diantara mereka dan asisten yang diminta Giovanni pada Melania sudah datang ketika berada di Bali, orang tua Giovanni sendiri masih berada di Indonesia dengan tinggal di apartemen. Nina memutuskan tidak ingin kembali begitu juga dengan Mike sedangkan Helen sendiri hanya bisa diam mendengar keputusan mereka berdua dan Louis sendiri tampak membebaskan anak – anaknya. Giovanni dan Aulia langsung sibuk dengan pekerjaan masing – masing dan karena Aulia sudah menikah untuk weekend akan bergantian dengan Berry melakukan pekerjaan, Berry sendiri mempersiapkan pernikahan dengan Pram.“Konsepnya yakin ini?” Aulia menatap Damar yang saat ini sedang berada di cafe ketika akan menunggu Giovanni.“Hanya konsep ini yang aku dapat lagian ada beberapa produk yang ingin diiklankan di instagram dan youtube, tim sendiri sudah memeriksa produk tersebut.”Aulia mengangguk “aku sih sebenarnya agak terganggu dengan
Giovanni menatap bingung ketika Helen masuk ke dalam kamar menjelang dirinya akan tidur dan dalam benak Giovanni pasti berhubungan dengan Kimberly, dirinya sudah terlalu lelah dengan pembicaraan mengenai Kimberly yang akan ke Australia untuk pendidikan dan semua itu karena Helen. Giovanni di Australia ini untuk kuliah agar nantinya bisa kerja di Indonesia untuk mendapatkan cinta masa putih abu – abunya yang membuat dirinya termotivasi menjadi lebih baik.“Ada apa mamak ke sini?” Giovanni menatap Helen malas yang masih berdiri depan pintu.Giovanni masih mengawasi apa yang akan dilakukan oleh Helen dan langsung mengernyitkan matanya ketika melihat Helen mengunci pintu, Giovanni tidak tahu apa yang akan dilakukan atau dilakukan oleh Helen sebentar lagi. Giovanni membelalakkan mata ketika tiba – tiba Helen membuka pakaiannya semua dan saat ini berdiri depannya tanpa satu helai pun pakaian membuat Giovanni bingung apa yang dilakukan oleh ibu tirinya ini, meski Giovanni melak
Giovanni tidak pernah salah dalam menilai Aulia di mana tidak berubah sedikit pun dari waktu putih abu – abu semua perhatiannya tetap sama bahkan tidak pernah lelah melayani Giovanni meski dirinya lelah beraktivitas. Giovanni akhirnya bisa menolak untuk berangkat ke Kalimantan karena tidak tega dengan kegiatan Aulia yang padat ditambah dengan Berry harus mulai fokus dengan pernikahannya.“Gi, benar gak masalah kamu gak berangkat?” Aulia menatap Giovanni yang berada disampingnya setelah sesi panas mereka berdua.“Gak usah dipikirkan itu menjadi tanggung jawab aku” Giovanni membelai pipi Aulia “Li, lagi ya udah tegang lagi” Aulia mengangguk.Aulia tidak pernah menolak jika Giovanni meminta untuk dilayani karena yang mendapatkan kepuasan bukan hanya Giovanni tapi juga Aulia sendiri, Giovanni sangat tahu bagaimana memuaskan pasangannya bukan hanya memuaskan diri sendiri itu yang membuat Aulia tidak bisa menolak permintaan Giovanni.“Li, kamu selalu luar bia
Sikap Giovanni berubah semenjak kedatangan Helen dan Aulia sendiri belum sempat untuk mengajak berbicara mengenai kejadian apa saat dirinya tidur, Aulia memang tidak pernah memakan makanan seperti Giovanni dan ketika mengetahui hal tersebut sangat terkejut ditambah bentuknya masih dalam keadaan utuh. Aulia baru mengetahui paginya dari asisten jika dirinya juga sama kaya Aulia tapi menahan diri depan Helen tapi semakin lama tidak kuat dan akhirnya ke belakang dengan berakhir istirahat, masih menurut asistennya di mana mendengar pertengkaran antara Helen dan Giovanni.“Pernikahannya lusa?” Aulia mengangguk sekilas ketika Giovanni bertanya.Aulia sendiri menyiapkan pernikahan Berry bersama pegawai yang lain sendirian tanpa bantuan Berry, anggap saja membalas jasa yang Berry berikan ketika dirinya menikah. Setelah kedatangan Helen itu memang Aulia disibukkan dengan persiapan pernikahan Berry dan Pram sedangkan Giovanni sendiri harus bekerja hingga larut malam untuk sekedar r
Aulia terkejut dengan kedatangan Yudo apa lagi saat ini dirinya bersama Giovanni, sebenarnya mereka tidak ada masalah hanya saja perpisahan itu membuat Aulia menutup akses untuk Yudo berkomunikasi ditambah Giovanni sedang mencoba mendekati dirinya. Aulia menatap Yudo yang tidak banyak berubah dari saat terakhir bertemu hanya saja dirinya penasaran ada keperluan apa Yudo berada di hotel ini secara ini hanya untuk keluarga.“Istriku adalah salah satu keluarga dari Pram, aku sendiri terkejut ketika dia mengatakan hal itu” seolah menjawab pertanyaan Aulia yang belum keluar “siapa dia?” Yudo melirik Giovanni yang sedang memandang kearah mereka berdua.Giovanni berdiri menatap Yudo “suami Aulia, Giovanni” sebelum Aulia sempat membuka mulutnya.“Kapan kalian menikah?” mengalihkan pandangan ke arah Aulia.“Gak penting juga kapan aku nikah.”Yudo tampaknya sadar dengan suasana disekitarnya dan juga reaksi Aulia yang tidak bersahabat selama ini, perpisahan mereka