Share

Kejutan Untuk Alvan

Alia dan Alvan masih duduk di kursi masing-masing. Alvan masih memasang wajah masam, kesal dengan apa yang Alia lakukan. Kedudukannya sebagai seorang suami sudah tak berarti apa pun di mata Alia. Lelaki dengan tubuh atletis itu menyilangkan kedua tangan di dada. Matanya masih awas menatap tajam Alia.

"Kemana perginya Alia yang penurut dan mudah dibodohi?" batin Alvan bingung.

Alia justru tersenyum menyeringai melihat kemarahan suaminya. Namun rasa marah itu belum sebanding dengan apa yang wanita itu rasakan.

Tangan Alia asyik memainkan benda pipih berwarna hitam itu.

[Posisi?]

Satu pesan dikirim ke nomor ponsel Rizal. Tak butuh waktu lama pesan itu sudah menjadi centang dua berwarna biru.

[Menunggu kedatangan kamu, cepat kemari! ]

Alia tersenyum lebar setelah membaca pesan yang dikirimkan sang kakak. Ia tak sabar melihat ekspresi Alvan saat mendapatkan kejutan darinya.

"Ayo Mas, ada rapat!" Alvan hanya melirik tapi enggan mengangkat tubuhnya. Ia justru menyilangkan kaki denganny
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status