Share

Keusilan Rizal

Mas Alvan terdiam, wajahnya merah padam menunjukkan amarah yang berusaha ia tahan. Mana berani dia memakiku di depan bang Rizal, bisa habis Mas Alvan nanti.

Rapat hari ini telah usai. Para karyawan yang mengikuti rapat telah kembali ke ruangan masing-masing.Kini tinggal aku, bang Rizal dan Mas Alvan yang masih ada di ruang meeting.

"Kenapa kamu tega padaku, Al?" tanya Mas Alvan dengan wajah mengiba. Aku hanya diam sambil terus mengamati ekspresi wajah Mas Alvan yang seketika berubah. Kemana wajah angkuh dan penuh kemarahan tadi?

"Tega? Tega mana dengan orang yang mengambil uang milik perusahaan untuk keluarganya?" Kutatap tajam Mas Alvan. Lelaki dengan tubuh atletis itu justru membuang pandang ke arah lain. Seolah ucapanku tak ada artinya.

"Silahkan kamu kembali ke tempat kerja. Pekerjaan sudah menantimu, Alvan!" Bang Rizal menatap tajam ke arah suamiku. Tanpa permisi dia berlalu begitu saja.

Astagfirullah..

Beristigfar dalam hati melihat kelakuan Mas Alvan. Kalau tidak ingat sia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status