Share

Tuduhan Alvan

Pov Syasya

"Aira baik-baik saja, kan, Sya?"

Aku diam tak tahu harus menjawab apa. Aira dibawa ke panti asuhan oleh Bapak tepat sebelum perisitiwa mengerikan terjadi padaku. Bapak merasa kehadiran Aira adalah malapetaka baginya.

"Kenapa bengong, Sya? Kamu dengar Mas ngomong, kan?"

Aku mengangkat kepala, Mas Alvan menatapku dengan penuh tanda tanya. Namun mulut ini kembali bungkam. Kalimat yang sempat tersusun rapi berjatuhan satu persatu hingga habis tak tersisa.

“Syasya, ada yang kamu sembunyikan dari Mas?”

Mas Alvan seolah tahu apa yang ada di kepalaku. Dia tahu aku tengah menyembunyikan masalah besar.

Aku atur napas yang kian terasa sesak. Mungkin ini saat yang tepat untuk mengatakan kebenarannya. Namun apa Mas Alvan kuat mendengar kenyataan ini? Ada perdebatan dalam hati hingga membuatku merasa ragu.

“Aira ... Aira dibawa pergi Bapak,Mas.”

“Ke mana,Sya? Aira baik-baik saja,kan? Bapak tidak berbuat gila,kan?” cecar Mas Alvan membuatku sesak napas. Wajah kakakku kian tegang. Ini y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status