Share

Bab 8

"Bu-kan gi-tu, Mbak." Laila tergagap.

'Mati! Salah ngomong!' gumam Laila dalam hati.

"Kamu-"

Karena panggilan dari Bu Tari, Santi menyudahi introgasi. Kemudian mengambil piring berisi cemilan. Sebelum meninggalkan dapur dia memberikan lirikan maut.

"Bilang mau aja, susah banget!" Santi menggerutu.

Setelah kepergian Santi, istri Hendra itu menghembuskan napas lega dan mengusap dadanya.

'Hampir aja ketauan. Enak banget itu kue, baru juga coba dikit,' keluh Laila dalam hati. Dan, segera Laila menyusul iparnya.

Cemilan baru saja di letakkan, dengan cepat pula tangan Bu Hambar dan anak-anaknya mengambil kue dan makan dengan rakus, seperti orang kelaparan.

Santi dan Roni bergidik ngerih melihat cara makan anak-anak Bu Hambar. Pak Toni dan Bu Tari saling lirik.

"Loh, Emak kok udah sampai sini? Tadi aku sama Mas Hendra cari di terminal nggak ada."

"Iya, Mak. Kami muter-muter nggak ketemu jadi pulang." Hendra ikut menimpali ucapan istrinya. Sedari tadi Hendra ingin bertanya, tetapi tidak memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status