Share

Sama-sama Egois
Sama-sama Egois
Penulis: Wiji Rahayu

Bab 1

Istriku terisak, ia menangis sambil membelakangiku, berkali-kali aku menepuk bahunya namun tetap saja ia terdiam. "Ma," ucapku ia malah semakin tergugu keras aku semakin bingung kenapa istriku seperti ini.

"Kamu, egois, mas!" ucapnya.

Apa salahku kenapa aku egois ada yang salah denganku?

Jujur aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan aku menjawab istriku, "Egois apa maksudmu?" nada bicaraku tak kalah nyaring darinya, ia semakin tergugu aku semakin dibuat bibgung olehnya.

"Aku masu kita cerai!"

Mataku terbelalak ia meminta cerai dariku, apa sekalahanku bahkan selama ini aku sudah mempperlakukannya dengan baik.

"Mkasudmu apa, Sin?" tanyaku, dia tetap tergugu aku semakin tidak mengerti.

"Plis jangan membuat, aku bingung, Sin." Kataku lagi, ia tetap tergugu.

"Ya cerai, ya cerai aja, mas!" Nadanya lantang namun juga bergetar, aku pusing kenapa dia seperti ini ada yang tida beres darinya.

"Lepaskan aku dan hidup berbahagialah dengan-ny," ujarnya, ia bergemetar lalu menangis lagi.

"Apa sih maksud perkataan istriku, sungguh aku tidak mengerti."

Gegaa kuraih tangannya kucium dan kupeluk sunggu aku tidak mau kehilangan ibu dari anak-anakku apa lagi usia pernikahan kita sudah lima tahun.

"Sin, jika, mas, punya salah tolong di maafkan, mas ngga mau berpisah apa lagi anak kita masih kecil, aku mohon!" ucapku memohon, tidak ada salahnya jika harus mengalah untuk memperbaiki hubungan tapi aku masih tidak mengerti kenapa dia seperti ini padahal aku selalu memanjakannya.

"Sin," kuraih tangannya, ia menempis tanganku kasar.

"Kamu kenapa? apa salah, mas, tolong jelaskan! jangan membuat bingung," ucapku lagi. Qku benar-benar tidak mengerti sifat wanita kenapa sedikit-sedikit berubah, bahkan tadi malam kita hqbis berhubungan tidak ada masalah apa-apa.

"Lepqskan aku saja, Mas." Ia semakin tergugu aku di tambah bingung.

"Lepaskan bagaimana? apa masalahnya kamu meminta lepas dariku, bahkan aku tidak tahu kesalahanku darimana,"

Ia terdiam, mengambil napas, lalu duduk di hadapannya dan berkata, "Kesalahanmu banyak, mas, bahkan kamu satu-satunya orang teregois yang aku kenal," bak di sambar petir entah kenapa ucapan istriku menyakiti hati ini, bahkan aku selalu memanjakannya selama ini jadi ini balasanmu, Sin!

"Jelaskan dengan detail, kenapa kamu ingin lepas dariku?"

Dia terdiam mengatur napas dan berkata, "Siapa Anjani?" tanyanya, oh, ya Allah hanya karena Anjani.

Aku tersenyum dan berkata, "Ia mantanku, Sin, tapi kamu masih berkomunikasi dengan baik selama ini," ucapku ia terdiam justru wajahnya merah padam.

"Kamu masih berhubungan dengan mantanmu, mas, bahkan kamu menblokir semua kontak mantan-mantanku di akun sosial media milikku!"

Hanya karena itu ia meminta pisah dariku, sungguh istriku memang seperti anak kecil.

"Buka karena itu saja, Mas, aku juga tidak mau tinggal di rumahmu. Jika kamu mencintaiku bawa aku pergi dari sini, kalau kamu tetap mau tinggal di sini maka kamu harus siap-siap mengurus surat pisah kita!"

Apa lagi ini, bahkan kita sudah tinggal di rumah orang tuaku selama lima tahun, selama ini dia baik-baik saja di sini. Kenapa dia meminta pindah rumah jelas ini tidak beres.

"Kamu kenapa, Sin, bahkan kita sudah tinggal disini selama lima tahun. Kenapa mendadak kamu ingin pindah rumah?"

"Kalau kamu tidak mau tidak masalah, jangan banyak bicara tapi segera urus surat perceraian kita!"

Plak....

Gegas kutapar pipi cubby istriku, pipi yang selama ini aku cumbu, entah kenapa tanganku merasa gatal untuk memukulnya aku geram dengan perkataannya selalu meminta pisah-pisah dan pisah. Bahkan tidak ada hati nuraninya untuk mempertahankan rumah tangga yang kami bangun selama bertahun-tahun ini.

"Sudah egois, main tangan pula. Cepat urus surat cerai kita, Mas!" ia semakin memberontak matanya merah aku mendengus dan meningalkannya di kamar sendirian.

Hari yang lelah setiap hari aku harus berada di suasana tegang, istriku selalu saja meminta bercerai dan bertengkar, jika bukan karena anak-anak aku pastikan akan menceraikanmu secepat mungkin. Tapi aku tidak tega jika anak-anakku menjadi korban nantinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status