Share

212. Pemimpinmu?

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2024-09-22 15:40:44

Bukannya menjawab pertanyaan Shin tersebut, Riley malah tiba-tiba melemparkan tatapan kesal pada James yang pura-pura tidak mau menatapnya.

Sebagai gantinya, Alen Smith yang menggantikan sahabatnya itu dan berkata, “Ada sesuatu yang memang dia pikirkan tapi … itu bukan masalah besar. Sekarang dia sudah resmi menjadi kandidat jenderal perang.”

Ben mengangguk setuju, “Wah! Aku masih tidak bisa mempercayainya. Kalian berdua akan bersaing menjadi pemimpinku.”

“Pemimpinmu, senior?” James berkata dengan dahi mengerut.

“Jenderal Perang kan pemimpin tertinggi semua pasukan, dia hanya bisa diperintah oleh raja. Tentu saja dia pemimpinku,” jelas Ben.

Penjelasan itu sontak membuat telinga James memerah.

Hal itu dilihat oleh Alen yang cepat-cepat berkomentar, “Jangan terlalu yakin kalau kau yang terpilih. Ingatlah! Lawanmu itu berat. Riley dan … Josh Cleve.”

James mendengus jengkel, tampak tersinggung, “Tidak perlu mengingatkan aku. Ingatanku masih sangat bagus.”

Shin tertawa renyah dan ketika d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    149. Mohon Beri Perintah!

    “A-aku pikir besok. Aku … tidak mengira secepat ini,” ucap Riley yang terlihat begitu syok.Pria itu menggigit bibir dan semakin bingung. Jelas sekali dia masih sulit menerimanya.Reiner menelan ludah dan membalas, “Aku juga tidak berpikir perangnya terjadi di hari ini.”Riley menggelengkan kepala, “Mengapa? Mengapa aku bisa salah memprediksi? Bagaimana bisa aku sebodoh ini?”Riley menjambak bagian ujung rambutnya.Reiner ternyata pulih lebih cepat dari rasa terkejutnya dibandingkan Riley. Pria itu pun berkata, “Riley, kendalikan dirimu!”“Aku sedang mencobanya,” sahut Riley.Reiner menghela napas panjang, “Aku akan bergegas. Jangan khawatir!”Riley menoleh ke arah sahabat baiknya itu dan segera berkata pelan, “Iya, iya. Cepatlah, Rei! Kurasa kau nanti juga harus memikirkan jalan menuju ke istana.”Reiner mengernyitkan dahi, tampak bingung.Riley pun menjelaskan tanpa menunggu Reiner bertanya, “Melihat betapa seriusnya Pangeran Gary mencegah dirimu kembali ke istana, itu artinya … kem

  • Sang Dewa Perang Terkuat    148. Sudah Dimulai!

    Riley terdiam sejenak, tapi pria muda itu cepat-cepat menjawab, “Aku tidak mau membiarkan dia sendiri.”Reiner terpana sesaat namun segera menanggapi dengan sebuah tawa aneh yang membuat Riley mengernyitkan dahi.“Apa yang lucu?” Riley bertanya dengan tatapan tersinggung.Reiner berhenti tertawa dan menjawab singkat, “Kau.”“Kau yang sangat lucu,” tegas Reiner membuat Riley melotot kepadanya.Reiner menggelengkan kepala dan tertawa lagi. Akan tetapi, begitu melihat ekspresi Riley yang jelas-jelas terlihat jengkel kepadanya itu, Reiner mengangkat tangan, seakan sedang mengibarkan bendera putih.“Riley, apa kau pikir James itu seorang anak kecil yang membutuhkan seorang pendamping untuk menemaninya?” Reiner bertanya dengan alis kanan terangkat.Riley hanya menghela napas pelan.Reiner melanjutkan, “Dia itu salah satu prajurit terbaik yang dimiliki oleh Kerajaan Ans De Lou. Banyak orang yang mengatakan jika kemampuannya setara dengan dirimu. Lantas, kau masih berpikir dia membutuhkan-”“

  • Sang Dewa Perang Terkuat    147. Kau Ini Brengsek!

    Tentu saja Riley pun tahu bila Reiner jelas-jelas masih sangat marah kepadanya. Riley sendiri memahami sikap Reiner yang terlihat tidak seperti biasanya kepadanya.Akan tetapi, dia juga tidak mau membiarkan sahabat baiknya itu memendam rasa amarah terus-menerus sehingga Riley pun mencoba untuk meredakan amarah Reiner dengan berkata, “Aku pergi karena harus, Rei.”Reiner tersenyum sinis, “Dan … kau kembali karena kau ingin, begitu maksudmu?”Riley hendak menjawab, tapi Reiner ternyata masih belum selesai dengan perkataannya. Dia menambahkan, “Kau … pergi dan kembali sesuai dengan keinginanmu. Itu kan intinya, Riley?”“Kau … tidak peduli pada orang-orang yang kau tinggalkan. Kau bahkan tidak peduli pada sahabat baikmu yang kau bilang sudah kau anggap seperti saudara kandungmu sendiri, Riley.”Dia tertawa sinis dan melanjutkan lagi, kini dengan sedikit agak emosi, “Tahukah kau? Oh, seharusnya kau tahu. Kau bahkan tahu di mana aku tinggal, apa yang terjadi di istana. Kau pun pasti tahu ap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    146. Untuk Apa?

    Ronald Wings segera berpikir lebih jauh, mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang sedang mencekiknya itu.Sejak awal dia sadar bila dia memang jelas bukanlah tandingan Reiner.Lantas, bagaimana bisa dia memang jika sejak awal saja dia memang kalah mutlak?Sebuah tekad yang kuat dan juga kesetiaannya pada Gary Wellington yang membawa pria itu akhirnya tiba di sana untuk menghalangi sang komandan perang darat kembali ke istana.“Bagaimana caranya aku menang?” gumam Ronald.Setelah berpikir sejenak, dia malah semakin gelisah.Di atas kertas saja, dirinya kalah jauh dari Reiner. Dia hanyalah seorang prajurit kelas satu biasa yang kebetulan berhasil mengambil hati ratu Kerajaan Ans De Lou dan akhirnya diberikan menjadi salah satu prajurit utama raja.Sementara Reiner adalah seorang pejuang. Dia adalah prajurit tangguh yang terkenal kuat di dalam medan peperangan. Pria itu sudah tidak terhitung berada di titik

  • Sang Dewa Perang Terkuat    145. Tamatlah Riwayatku!

    Namun, para prajurit yang kebanyakan merupakan prajurit kelas dua itu tidak sempat menjawab pertanyaan dari salah satu rekan mereka.Karena saat itu mereka dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tidak pernah mereka duga akan muncul di tempat itu. Jika Reiner Anderson pergi menuju ke istana dengan mengambil arah utara, orang yang baru saja tiba itu datang dari arah selatan. Dia tidak menggunakan mobil, yang berarti kemungkinan orang itu pergi menggunakan kendaraan umum.Tapi, mengapa? Tentu tidak ada yang bisa menjawabnya, kecuali orang itu sendiri.Saking terkejutnya para prajurit muda itu, mereka sampai tidak bisa bergerak.Sang tamu yang tidak terduga itu pun bertanya, “Apa Reiner ada di dalam rumah ini?”Pria itu menunjuk ke arah rumah berukuran tidak terlalu besar tapi jelas sekali sangat nyaman untuk dihuni. Salah satu dari delapan prajurit akhirnya berhasil mengatasi rasa kagetnya dan cepat-cepat memberikan hormat pada si pendatang. Dengan tergagap sang prajurit berkata,

  • Sang Dewa Perang Terkuat    144. Aku Mengerti!

    Mary Kesley menyahut dengan suara yang terdengar sangat lirih dan bergetar, “Tidak perlu meminta maaf, Sayangku. Aku mengerti tugas dan kewajibanmu.”Mendengar hal itu Reiner Anderson merasa hatinya seperti tengah dicabik-cabik. Tapi, sang komandan perang Kerajaan Ans De Lou yang jabatannya sedang ditangguhkan itu tahu bahwa dia memang harus meninggalkan keluarganya untuk membela kerajaannya.“Tapi … apa kau akan langsung pergi? Atau kau mau menunggu Jenderal Mackenzie terlebih dulu?” tanya Mary yang suaranya sudah berubah jauh lebih tenang.Reiner mengerutkan kening, seakan menimbang-nimbang. Namun, pada akhirnya dia pun berkata, “Aku akan langsung ke istana. Riley … dia pasti akan datang, walaupun aku tidak tahu kapan dia akan tiba.”“Baiklah, aku mengerti,” sahut Mary yang masih berada di dalam pelukan suaminya.Yang bisa dilakukan oleh Reiner pun hanyalah semakin mengeratkan pelukannya seraya membalas, “Aku akan membayar semuanya begitu perang ini selesai. Percayalah, Mary!”“Aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status