Mag-log inHi, Readers. Terima kasih bagi semua pembaca yang membaca cerita ini hingga tamat. Saya sangat-sangat hepi sekali banyak pembaca yang menaruh apresiasi yang tinggu untuk novel ini.
Bahkan, buku ini juga sempat memenangan sebuah kompetisi The Series tahun lalu.
Lantas, saya pun menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Inggris dan betapa senangnya saya ketika buku versi Inggrisnya pun bisa diterima dengan sangat baik di luar negeri. Maka, dikarenakan hal itu, saya ingin melanjutkan cerita ke versi selanjutnya, yakni season 2 yang menceritakan tentang kisah putra dari William Mackenzie.
Dimulai hari ini ya, Readers. Semoga season keduanya akan lebih disukai. Terima kasih banyak, Readers.
Salam hangat,
Zila Aicha
Para peserta kompetisi terbesar yang diadakan lima tahun sekali itu pun mulai berjalan menuju ke pintu gerbang yang di dalamnya terdapat gedung yang jumlahnya tidak sedikit.Beberapa di antara mereka terlihat menatap ke arah pintu gerbang dengan rasa penasaran yang tinggi. Bahkan, banyak di antara mereka yang mulai membicarakan perihal gedung yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama beberapa waktu ke depan.Rombongan dari Kerajaan Ans De Lou tiba dengan jumlah anggota yang lengkap, membuat beberapa kerajaan melirik ke arah mereka dengan tatapan ingin tahu.Gale yang menyadari tatapan aneh itu langsung berbicara dengan nada pelan, “Mengapa mereka menatap kita seperti itu?”“Entahlah, tapi … aku rasa ini berhubungan dengan kejadian di dalam kereta tadi,” jawab Niall yang balas menatap ke peserta lain yang menatap mereka.Elliot tiba-tiba berujar, “Hanya dua puluh dua.”Kharel mengerutkan k
“Serangan.” Kharel menjawab dengan sambil menatap ke arah pintu kompartemen mereka yang telah tertutup dengan sempurna.Kini Kharel sepenuhnya mengerti. Perjalanan mereka menuju area kompetisi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Kerajaan Exclessy itu penuh dengan bahaya. Bahkan, kerajaannya harus mengerahkan banyak prajurit hebat untuk memuluskan perjalanan mereka.Hatinya tiba-tiba terasa berat. Punggungnya seperti sedang dibebani oleh sesuatu hingga membuatnya tertunduk.Elliot mendesah pelan melihat Kharel yang terlihat tampak frustasi itu. Dengan cepat dia berkata, “Jangan terlalu banyak berpikir, Kharel!”Kharel mengangkat kepala, “Bagaimana bisa aku tidak berpikir? Tiga Komandan Perang meninggalkan kerajaan karena harus melindungi kita.”Pria muda itu menghela napas panjang dan langsung terlonjak kaget ketika mendengar suara tembakan yang lebih intens dibandingkan dengan sebelumnya.Niall langsung berdiri dan menempelkan telinganya pada pintu kompartemen. Dia menggigit bibirn
“Kerajaan Sealand, Kerajaan Ordanta dan … Kerajaan De Kruk, Yang Mulia.” Gale berujar sambil menatap wajah sang putra mahkota yang langsung menjadi berubah.Kharel terdiam, sementara Niall dengan cepat menanggapi, “De Kruk. Satu-satunya kerajaan yang sampai detik ini masih memiliki masalah dengan kerajaan kita.”Melihat ekspresi aneh di wajah Kharel, Elliot segera berujar, “Tidak perlu dipikirkan. Itu masalah kerajaan kita, tidak ada hubungannya dengan kompetisi ini.”Niall mendecakkan lidah, “Setelah serangan-serangan yang kita dapatkan selama kita di dalam perjalanan, kau masih bisa bilang seperti itu? Tidakkah kau pernah berpikir jika salah satu penyerang kita itu mungkin berasal dari kerajaan itu?”Elliot mendesah, “Niall, ayolah! Yang akan kita hadapi berbeda. Kompetisi ini bertujuan untuk merebut tahta tertinggi di dalam kekuatan prajurit kerajaan. Sementara masalah antar kerajaan itu jauh
“Para prajurit Kerajaan Ans De Lou … silakan!” ucap salah seorang staf penyelenggara kompetisi yang akhirnya membuat keempat prajurit muda yang sedang berdiskusi itu tidak bisa melanjutkan percakapan mereka.Mereka pun kemudian diarahkan untuk berjalan menuju ke Stasiun Mulic yang terletak hanya berjarak beberapa ratus meter dari pelabuhan.Sambil berjalan, Kharel tetap mengedarkan arah pandangannya, memeriksa ke segala arah. Pemuda itu memperhatikan para peserta kompetisi dari kerajaan lain yang juga tampak menatap ke arah dirinya. Akan tetapi, tidak ada satupun dari mereka yang saling bertukar kata. Mereka hanya saling menatap tanpa kata seolah-olah sedang saling menilai.Ketika hendak naik ke dalam kereta cepat yang akan segera berangkat menuju ke Kota Windreal dalam lima belas menit, Gale tersandung dan menabrak punggung seorang prajurit dari kerajaan lain.“Maaf, aku tidak sengaja,” kata Gale cepat.Peserta yang punggungnya ditabrak dengan tidak sengaja oleh Gale sontak menoleh
Elliot mendesah kesal lalu menoleh ke arah teman baiknya itu dengan tatapan malas, “Niall, hanya seorang Komandan Perang Laut yang memiliki hak untuk menggunakan kapal selam yang satu itu.”Kharel yang menyadari rasa malas di dalam nada suara Elliot pun ikut berkata, “Jadi, tentu saja sudah pasti Paman Josh ada di dalam kapal selam itu, sahabatku Niall.”Niall hanya berdeham pelan menanggapi perkataan dua sahabat baiknya itu.Sedangkan Gale meneguk ludah dalam-dalam, terlihat semakin bingung sekaligus cemas, tapi tidak mengungkapkan apa yang sedang dia pikirkan.Niall yang akhirnya mulai memahami semuanya pun berujar, “Melihat banyaknya peserta kompetisi ini yang mengalami serangan di tengah perjalanan seperti kita tadi, sepertinya … di perjalanan laut ini pun juga ….”Niall tidak melanjutkan perkataannya lantaran setelah itu dia melihat ada dua kapal selam yang muncul di bagian ki
Pertempuran antara prajurit Kerajaan Ans De Lou dengan beberapa kerajaan yang berusaha menyerang pesawat prajurit terpilih itu berlangsung sengit.Namun, pada akhirnya kemenangan tetap menjadi milik pasukan divisi Udara yang dipimpin oleh Thyme Sylis.“Pastikan mereka mendarat dengan aman!” ucap Thyme yang masih mengawasi dari atas di saat pesawat dengan lambang besar Kerajaan Ans De Lou mulai mendarat di Bandara Delgra.Thyme melihat beberapa pesawat lain dari kerajaan lain dengan lambang resmi milik mereka pun juga mendarat dengan sempurna.Namun, mata sang Komandan Perang Udara menyorot tajam ke arah beberapa pesawat yang terlihat mengalami serangan bagian luar.“Ini gila! Sepertinya banyak kerajaan yang saling menyerang,” gumam Thyme.Rudolf menanggapi, “Anda benar, Komandan. Semua peserta kompetisi ini mungkin diserang oleh kerajaan lain. Tapi … saya tidak mengerti alasannya. Dulu &







