Home / Romansa / Sang Penakluk Wanita / Bab.3.Tawaran David

Share

Bab.3.Tawaran David

Author: Miss Lia
last update Last Updated: 2025-12-11 17:31:19

   Kantor Moon Light Agency, New York.

     David membawa Sehan menemui Tante Zola. Sosok wanita dewasa pemilik dari Moon Light Agency. 

 "Wow, dadamu bidang dan wajahmu tampan juga." 

    Sehan berdiri tegak di depan seorang wanita yang tengah meraba semua aset yang dimiliki Sehan. 

     "Hm, temanmu ini boleh juga, David! Wajahnya tampan, dan bersih! Semua yang ada di tubuhnya aku suka. Baiklah, aku terima dia! Tapi, aku harus mencobanya terlebih dahulu sebelum menawarkannya pada pelanggan!" Tante Zola memeriksa setiap inchi tubuh Sehan di depan David-- teman kuliah Sehan. 

    "Sehan, kamu kuat berapa ronde, Sayang?" Tante Zola bertanya lagi pada Sehan yang berdiri mematung, malu untuk menjawab pertanyaan Tante Zola.

      "Tante tidak perlu khawatir, pilihanku tentunya berkualitas dan  aku bisa jamin kalau temanku itu bakal bikin Tante mendesah tidak karuan!" sahut David mewakili Sehan yang masih malu untuk menjawab.

     "Diam kamu, David. Aku bertanya pada Sehan!" hardik Tante Zola tidak senang jika ada yang menyela dirinya.

     David tertawa senang karena wanita yang menjadi majikannya itu terlihat tertarik dengan pilihannya. David melirik ke arah Sehan yang berdiri mematung dengan tubuh yang hanya memakai celana dalam saja. Sungguh hal yang paling memalukan bagi seorang Sehan sebagai pewaris tunggal Argantara Group. 

         "Shitt! Seumur hidup akan aku ingat penghinaan ini. Siapapun yang sudah membuatku berada di posisi saat ini, aku tidak akan memaafkannya!" Sehan memejamkan matanya. Lantas ia pun membuka mata dan menjawab pertanyaan Tante Zola. "Berapa ronde pun aku kuat, tante. yang penting aku minta pakai pengaman. Karena benihku tidak akan aku berikan pada sembarang wanita meski wanita itu membayarku mahal!" 

        Jawaban Sehanmmembuat tante Zola. Rasa percaya diri Sehan membuat tante Zola merasas senang. Tegas, percaya diri dan tidak lempeng saja. tante Zola tidak tahu jika di dalam hati Sehan saat ini engah mengutuk apa yang ia katakan tadi. Namun, demi misi yang saat ini tengah ia jalani maka Sehan berusaha untuk membuang semua rasa itu.

     Tante Zola tersenyum. "Bagus, Sehan. Aku suka dengan jawabanmu. Untuk menjadi seorang idola, kita harus tampil percaya diri dan tidak setengah-setengah. Tapi, sebelum semua terlanjur, aku tanya apakah kamu sudah memikirkan semua konsekuensi menjadi seorang pria sewaan para tante-tante?"

     Sehan mengambil napas dalam-dalam lalu mengembuskannya kasar. "Aku tetap pada keputusanku ini, Tante. Aku siap menanggung semua konsekuensinya," jawab Sehan tegas. Senyum tante Zola mengemban, lagi-lagi jawaban Sehan membuat dirinya puas. 

    "Bagus sekali, Sehan. Aku suka gayamu." Lagi-lagi tante Zola senang dengan jawaban Sehan. Sangat disayangkan jika sampai Sehan mengundurkan diri. Tidak hanya tampan Sehan memiliki semua yang membuat wanita takhluk padanya. Tentu saja agency tante Zola pasti ramai lagi. 

       "Perfect! Inilah yang aku inginkan darimu, Sehan! Sebelum kau resmi menjadi anggota kami, terlebih dahulu aku harus mengujimu secara langsung."

    

    "A- Apa? Diuji!" pekik Sehan sedikit terkejut. Ia belum pernah dengar kalau ada ujian untuk bisa menjadi seorang pria sewaan. 

    Tante Zola tersenyum nakal, memang agency miliknya sangat jauh berbeda dengan agency yang lain. Dirinya harus merasakan sendiri pelayanan anak buahnya sebelum mereka melayani pelanggan. 

      "Tentu saja, Sehan. Pegawaiku ada 20 orang dan semuanya itu akulah orang yang pertama merasakan keperkasaan mereka di ranjang. Banyak yang mendaftar di agensiku ini. Namun hanya yang menarik hatiku lah yang aku terima. Untuk itu kau berusahalah membuatku puas!" tegas tante Zola dengan bangganya.   

   Sehan tersenyum kecut, demi bisa membalas semua sakit hatinya pada sang ibu tiri, terpaksa Sehan mendaftar menjadi pria panggilan. 

     "Baiklah, Tante." Sehan mengangguk pasrah, dia tidak berani membantah. Ia dengar jika Tante Zola orang yang tidak suka dibantah. Selain itu Sehan juga mendengar rumor kalau siapapun yang menjadi anak buah Tante Zola maka kehidupannya akan berubah total. Lebih kaya dan juga lebih terjamin tanpa harus bekerja keras. 

     "Bagus! Satu lagi, Sehan. Kau harus berganti nama, tidak ada yang boleh mengenalkan diri dengan nama asli. Aku beri nama kau Kenzi. Bagaimana apa kau setuju dengan nama itu?" Tante Zola menyalakan rokok lalu menghisapnya dan kepulan asap pun tercipta dari bibir merah miliknya. 

      "Baik, Tante." Sehan lagi-lagi hanya bisa pasrah. Yang penting dia dapat uang yang banyak. Tidak lagi hidup dalam kekurangan. 

     Semenjak tuan Arka-- ayah Sehan bangkrut dan sakit-sakitan, Sehan terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga. Sudah banyak perusahaan yang ia lamar. Namun, tidak ada satu pun yang memberikan pekerjaan pada Sehan. 

     Semua perusahaan sepertinya kompak tidak memberi kesempatan pada Sehan untuk bergabung. Alasan mereka hampir sama yakni Sehan tidak punya pengalaman kerja. Namun Sehan merasa yakin di balik semua pasti ada konspirasi. Sehan akan menguak semua setelah ia menjadi orang sukses. 

  "Gimana, David? Apa Tante Zola akan menerimaku?" tanya Sehan setengah berbisik pada David. 

     Sehan gelisah, takut jika tidak diterima. "Kamu tenang aja, Bro. Tante Zola pasti terima kamu kok. Yakin, dia itu kalau lihat laki-laki tampan dan tubuhnya kekar seperti kamu, pastilah langsung diterima. Tapi ...."

       Kedua alis Sehan bertaut menjadi satu saat mendengar David menjeda ucapannya. "Tapi apa, Bro? Kau jangan bikin aku penasaran!" Sehan mendesak David untuk segera mengatakan apa yang terjeda tadi. 

      David melirik ke arah Tante Zola. Wanita itu sedang membalas pesan dari pelanggannya. David mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah Sehan. 

     "Kamu harus dipakai dulu sama dia. Sebisa mungkin kamu harus bisa membuatnya puas, Bro!" jawab David dengan berbisik juga. 

     "Membuatnya puas?" Ulang Sehan sembari memakai bajunya kembali. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Penakluk Wanita    Bab. 7. Apartemen Baru

    Wajah sehan terlihat cerah, ia merasa yakin jika tante Zura adalah jalan baginya untuk meraih kesuksesan. "Nanti akan aku beritahu di hotel." Zura kembali memasang wajah datar. Sedangkan Sehan kembali menunduk patuh. "Baik, Zura."***Hotel Hanabi, New York. Mobil sedan mewah berhenti di depan hotel termahal di kota New York. Sehan menatap kagum pada keindahan dan kemegahan hotel itu. Setiap ruang terlihat klasik namun elegan. Sehan terlihat sangat senang, pasalnya hotel inilah satu-satunya hotel yang belum pernah ia singgahi. Sayang akan uang yang harus dikeluarkan, karena harga sewa hotel ini satu malam mencapai lima puluh juta. "Kenz, kenapa kamu hanya berdiri di depan pintu saja? Masuklah, kamu tenang sja ini adalah hotel milikku. Pemberian dari suamiku sebagai kado ulang tahunku!" ucap tante Zura menarik tangan Sehan yang berdiri bengong di depan pintu masuk hotel. "Ah, iya tante. Maafkan Kenz yang belum pernah masuk ke hotel ini. Semua begitu indah dan m

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.6.Pelanggan Pertama

    Sehan berdiri dengan gagahnya bersama tiga teman lainnya. Baik Sehan maupun ketiga temannya hanya memakai penutup bawahan berlogo Moon Light Agency. Sehan agak merasa risih karena dirinya menjadi pusat wanita yang jauh lebih tua darinya. "Ow My God! Kenapa aku seperti rusa di kandang singa? Gila, benar-benar gila mereka semua. Tapi aku harus kuat demi tujuanku!' Sehan bergumam dengan sesekali menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa malu dan rasa canggungnya. Tante zola maju ke depan memunggungi keempat anak buahnya. "Selamat malam para perindu kehangatan, seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya di group bahwa akan ada yang baru dan fresh!" Tante Zola berkata sambil berjalan mendekat ke arah Sehan. "Perkenalkan dia adalah Kenzi Rich, anggota terbaru kami. Dan kabar bahagianya ia memiliki senjata tempur yang pastinya tidak dipunyai oleh suami kalian semua.Berurat dan tentunya mentok sampai dalam, yeiii ...! Seperti biasa, untuk harga sewa, siapapun yang me

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.5 Penampilan Baru

    Gadis cantik itu kembali tersenyum merendahkan, tidak ada sedikitpun menunjukkan wajah yang bersahabat. "Tidak ada, Tuan. Tidak ada yang menatap seperti yang anda katakan, meski saya tahu jika anda adalah pria panggilan, anak buah tante Zola." Kata-kata gadis itu menampar keras Sehan. Tangan Sehan terkepal kuat, harga dirinya baru saja dibantai habis oleh wanita yang ada di depannya itu. "Sehan, apa kau sudah memilih baju yang bagus?" Suaera tante Zola membuat kedua orang itu menoleh ke arahnya. "Nona Chellia? anda di sini? Tumben sekali ada di butik. Kebetulan sekali mumpung anda ada di sini kami bisa minta diskon yang banyak. Bagaimana, Nona?" ucap tante Zola. Cheliia tersenyum, tidak menajwab ucapan tante Zola melainkan menunjukkan gerakan tangan setuju. "Terima kasih, Nona. Anda memang dermawan. Saya sangat suka belanja di butik ini karena banyak discon dan bahannya berkualitas semua." Tante Zola tersenyum senang. Sedangkan Chelia hanya membalas ucapan Tante Zola d

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.4.Ku Buat Tidak Berdaya

    Hotel Hilton, New York. 9 Am Tante Zola membawa Sehan ke hotel miliknya. Hotel pemberian sang suami yang sering ia gunakan tidur dengan para pria anggota agency-nya. Sesampainya di dalam kamar, tante zola meminta Sehan melakukan apa yang dia perintahkan yakni membuat wanita bergairah. "Sehan, apa hanya ini yang kau bisa?" "Cih! Dasar lelaki lemah!" omel tante Zola. Sehan berdiri mematung, ia tidak tahu bagaimana cara membuat wanita puas sebelum bertempur. Dalam hati ia kembali mengutuk keputusan yang sudah ia buat. Sehan agak kesal dengan david yang tidak memberi tahu tes apa yang akan ia jalani sebelum menjadi anggota Moon Light Agency. "Ck! Kau lambat sekali, Sehan!" geram tante Zola kesal pada Sehan. Menurut tante Zola Ia pun mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Sedangkan Sehan menunduk menatap dirinya yang hina. Sungguh sebuah keadaan yang bertolak belakang dengan dirinya dulu sebelum sang ayah bangkrut. Masih jelas di ingatan Sehan, baga

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.3.Tawaran David

    Kantor Moon Light Agency, New York. David membawa Sehan menemui Tante Zola. Sosok wanita dewasa pemilik dari Moon Light Agency. "Wow, dadamu bidang dan wajahmu tampan juga." Sehan berdiri tegak di depan seorang wanita yang tengah meraba semua aset yang dimiliki Sehan. "Hm, temanmu ini boleh juga, David! Wajahnya tampan, dan bersih! Semua yang ada di tubuhnya aku suka. Baiklah, aku terima dia! Tapi, aku harus mencobanya terlebih dahulu sebelum menawarkannya pada pelanggan!" Tante Zola memeriksa setiap inchi tubuh Sehan di depan David-- teman kuliah Sehan. "Sehan, kamu kuat berapa ronde, Sayang?" Tante Zola bertanya lagi pada Sehan yang berdiri mematung, malu untuk menjawab pertanyaan Tante Zola. "Tante tidak perlu khawatir, pilihanku tentunya berkualitas dan aku bisa jamin kalau temanku itu bakal bikin Tante mendesah tidak karuan!" sahut David mewakili Sehan yang masih malu untuk menjawab. "Diam kamu, David. Aku bertanya pada Sehan!" hardik Tante Z

  • Sang Penakluk Wanita    Bab.2. Sulitnya Mencari Pekerjaan

    Braak!! "Anda siapa? Kenapa datang-datang anda bikin masalah? Dan siapa paman Arthur itu, di sini tidak ada yang namanya Arthur!" lelaki tambun dengan perut buncit itu menatap tajam ke arah Sehan. Sehan terkejut, bagaimana bisa paman Arthur tidak ada. Sedangkan baru kemarin saat pemakaman sang ibu semua masih di posisi masing-masing. Mereka datang masih lengkap dengan kemeja khas Argantara Group. "Paman Arthur adalah pemilik jabatan ini. Bagaimana anda bisa duduk di kursi paman Arthur!" balas Sehan dengan nada tidak kalah tingginya. Keduanya saling menatap tajam. Menit berikutnya lelaki itu menekan ponselnya dan memanggil security. "Cepat kalian datang kemari!" Usai memanggil sang security, lelaki itu berjalan mengelilingi Sehan. "Asal kamu tahu, semua pegawai lama sudah tidak ada. Yang ada di sini sekarang ini adalah pegawai baru semua! Argantara Group sudah berganti nama dan pemilik!" Glek. Sehan menelan kasar ludahnya, ia baru tahu sekarang ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status