Share

31. Numpang Tidur

“Belum ketemu, Pa.” Abi menghempas tubuh lelahnya di sofa. Memijat kepala, sembari terus berpikir di mana keberadaan Fika saat ini. “Dean juga sudah ngecek ke teman-temannya Fika, tapi mereka nggak ada yang tahu.”

“Papa kecewa sama kamu.” Rasyid benar-benar malu pada keluarga Romi. Andai Camila masih hidup, Rasyid pasti tidak punya muka untuk bertemu dengan wanita tua itu. Hubungan baik yang sudah dijalin dengan keluarga Sutomo sedari dulu, pastinya akan terasa canggung karena ulah putranya. “Tahu begini, Papa nggak akan minta pak Romi—”

“Pa, sudah.” Abi tidak ingin lagi mendengar ceramah, di saat kepalanya sudah terlalu pusing memikirkan Fika. “Aku di sini juga sudah berusaha nyari Fika, tapi memang belum ketemu. Dia pasti … nggak tahulah!”

“Lihat, kan? Jawabannya lagi-lagi nggak tahu.”

“Aku memang nggak tahu, Pa.” Abi berusaha tidak meninggikan intonasi bicaranya di depan Rasyid. “Papa tahu sendiri aku baru dekat sama Fika, baru nikah dan … ya, begitu. Wajar kalau aku belum tahu ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Dyah Estutie Wulandari
Author emang jago bikin situasinya
goodnovel comment avatar
kyara
hahaha..jodoh memang fika-abi, bertengkar pun tetep punya feeling. Giliran Bening yg pusing.. wkwkkwk
goodnovel comment avatar
Shifa chibii
mas aga aku tandain kamu yah...mencurigakan bnget interaksi aga ma Abi..ngapain tuh geleng2 coba..awas ya mas,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status