Beranda / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Pertarungan Tiga Raja

Share

Pertarungan Tiga Raja

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-21 11:59:32

Wajah dewa racun semakin pucat melihat kehadiran lelaki berpakaian putih itu. Dan saat dia mendarat, bau obat langsung menyengat di hidung, dialah raja obat.

Raja racun melihat ke arah depan, dan di sana raja mabuk tersenyum menatap dirinya. Sementara di belakangnya, raja obat juga sudah melihat dengan waspada.

"Sialan! Tidak ada jalan untuk kabur!" kata raja racun.

"Sampai kapan kalian akan jadi kacung raja Phin?" ejek raja racun.

Itu dia katakan untuk membuat panas hati raja obat maupun raja mabuk. Tapi tanggapan yang dia dapatkan hanya suara terkekeh dari raja mabuk.

"Hei pemabuk! Berikan obat yang aku berikan padamu pada Arya, jangan sampai dia semakin menderita," kata raja obat pada raja mabuk. Dan itu karena dia melihat keadaan Arya yang sudah kesakitan karena racun di tubuhnya.

"Kenapa kau selalu suka memerintah diriku?"

"Bukankah kau yang lebih dekat dengan dia? Jadi lakukan sajalah!" kata raja obat.

Raja racun yang mendengar pembicaraan itu merasa memiliki jalan untuk kabur,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penghancur Langit    Kematian Si Raja Racun

    Hahahaha!Setelah menggigit lidahnya sendiri, raja racun tertawa keras, tertawa yang begitu menggelegar. Tapi yang membuat raja mabuk menjauh adalah bau menyengat yang keluar dari suara tawa itu, dan itu sangat menyiksa hidung raja mabuk.Namun, tawa raja racun hanya sebentar. Setelah itu tubuhnya bergetar sangat kuat, guncangan hebat melanda tubuh raja racun.Aaaaaaaaaaaaaaaaa!Raja racun berteriak sangat keras, mengganti tawa kerasnya dengan jeritan kesakitan yang menyiksa dirinya sendiri.Huakkkkkk!!Cairan hijau yang sempat terlihat di sudut mulut raja racun kali ini muncrat. Cairan itu juga mengeluarkan bau yang sungguh tidak mungkin didekati. Tidak hanya itu, dari seluruh lubang di tubuh raja racun, hidung, telinga, hingga bagian bawah tubuhnyacairan hijau terus keluar. "A... pa kau tahu apa yang paling menakutkan dari raja racun?" kata raja racun dengan suara patah-patah.Raja mabuk diam saja. Dia tahu kalau raja racun bunuh diri dengan menggunakan racun yang dia sisipkan di l

  • Sang Penghancur Langit    Pertarungan Tiga Raja

    Wajah dewa racun semakin pucat melihat kehadiran lelaki berpakaian putih itu. Dan saat dia mendarat, bau obat langsung menyengat di hidung, dialah raja obat.Raja racun melihat ke arah depan, dan di sana raja mabuk tersenyum menatap dirinya. Sementara di belakangnya, raja obat juga sudah melihat dengan waspada."Sialan! Tidak ada jalan untuk kabur!" kata raja racun."Sampai kapan kalian akan jadi kacung raja Phin?" ejek raja racun.Itu dia katakan untuk membuat panas hati raja obat maupun raja mabuk. Tapi tanggapan yang dia dapatkan hanya suara terkekeh dari raja mabuk."Hei pemabuk! Berikan obat yang aku berikan padamu pada Arya, jangan sampai dia semakin menderita," kata raja obat pada raja mabuk. Dan itu karena dia melihat keadaan Arya yang sudah kesakitan karena racun di tubuhnya."Kenapa kau selalu suka memerintah diriku?""Bukankah kau yang lebih dekat dengan dia? Jadi lakukan sajalah!" kata raja obat.Raja racun yang mendengar pembicaraan itu merasa memiliki jalan untuk kabur,

  • Sang Penghancur Langit    Racun pelumpuh tulang

    Pandangan mata Arya semakin kabur, dan mungkin tidak lama lagi Arya akan jatuh tak sadarkan diri. "Sudahlah bocah, sebaiknya relakan jika kau tewas karena racunku, itulah mengapa kau jangan remehkan kemampuan yang aku miliki," kata raja racun. Napas Arya semakin tidak teratur, tubuhnya sudah tidak mampu bertahan, lututnya bergetar hebat. Bruukkkkk! Arya jatuh, tapi lututnya masih mampu menopang tubuhnya. Bukkkkkk! Raja racun menendang tubuh Arya, dan itu membuat Arya tersungkur ke tanah. Plakkkkkk! Raja racun menampar pelan wajah Arya. "Bagaimana rasanya keracunan, anak muda? Sakit bukan? Tapi tidak lebih sakit daripada pengkhianatan yang aku rasakan," kata raja racun. "Ternyata kau di sini raja racun! Sungguh sulit menemukan dirimu di negeri yang kecil ini!" teriak seseorang yang melesat ke arah raja racun. "Dia? Bagaimana mungkin dia ada di sini?" tanya raja racun tidak percaya dengan kedatangan orang yang tidak ingin dia jumpai.***Raja mabuk dan raja obat melesat salin

  • Sang Penghancur Langit    Melawan si raja racun

    "Hahahahahahaha! Suara tawa yang begitu keras terdengar dari udara. Suara tawa itu bercampur dengan tenaga dalam yang membuat semua orang ketakutan di kota Widi. Semua tatapan mata menoleh ke udara, dan di atas atap rumah penduduk kota Widi sudah melayang seorang lelaki tua yang berpakaian hitam. Jubah hitam yang dipakai lelaki berubah itu ikut melayang melayang karena diterbangkan oleh angin. Perlahan-lahan lelaki berpakian hitam itu turun ke tanah, dan mendarat dengan ringan di atas tanah. Tatapan mata lelaki itu begitu tajam pada Arya, dia menatap tidak suka pada pemuda yang sudah ganggu aktivitasnya di kota Widi. "Siapa kau bocah? Kenapa kau terlalu ikut campur dengan urusanku?" tanya lelaki berwajah hitam itu. "Aku turut campur karena aku manusia," jawab Arya. "Hahahaha! "Manusia ya? Apa kau sadar jika nantinya para manusia yang kau bantu ini akan khianati dirimu?" ucap lelaki berwajah hitam itu. "Terlalu jauh aku memikirkan kesana, yang aku tahu saat ini mereka butuh ban

  • Sang Penghancur Langit    Racun yang lebih kuat

    Saat ini yang ada di hadapan Arya adalah seorang lelaki tua yang penuh dengan luka, luka yang sudah bercampur dengan cairan merah. Cairan merah dari tubuhnya sendiri. Tidak hanya itu, kondisi tabib itu sudah setengah mati, dan dia hanya menunggu kematian jika cairan merah dalam tubuhnya habis karena lukanya itu. Arya mendekati lelaki tua itu, dan ingin memeriksa kondisi dari lelaki itu. "Jangan mendekat anak muda! Atau kau akan mengalami hal yang sama seperti yang aku alami ini," kata lelaki itu. "Tidak apa-apa, aku tidak akan apa-apa," kata Arya. Arya mendekati tabib itu, dan alirkan hawa murni yang berelemen petir, dan itu memang membunuh racun yang ada di tubuh tabib itu. Perlahan-lahan rasa gatal yang menggerogoti tubuh tabib itu berlangsung hilang, dan akhirnya rasa gatal itu tak terasa lagi, yang tersisa kini hanya rasa pedih akibat luka bekas garutan tangannya sendiri. Tabib itu menatap Arya tidak percaya, dia sudah pastikan jika racun itu tidak mungkin diobati, tapi Arya

  • Sang Penghancur Langit    Memberikan kitab

    Putri Yung Yen langsung menutup mulut mendengar suara Arya yang terdengar keras dan penuh dengan ketegasan, dan putri Yung Yen kini duduk dengan rapi di hadapan Arya. "Maaf jika sudah membuat kakak marah," kata putri Yung Yen. "Sudah lupakan, sekarang dengarkan apa yang akan aku katakan," kata Arya. Putri Yung pun diam, dan menatap Arya dengan pandangan yang penasaran. Arya mengeluarkan tenaga dalam, dan masukkan tenaga dalam itu ke cincin giok besi, dan saat itulah sesuatu keluar dari ruang hampa yang langsung ditangkap oleh Arya. "Apa itu kak?" tanya putri Yung saat melihat benda yang ada di tangan Arya. Memang, saat ini di tangan Arya ada sebuah kitab yang sampulnya berwarna kuning. Dan itu adalah kitab pemberian ketua Lun Yen, kitab itu adalah kitab tarian bidadari, kitab yang khusus dipelajari oleh seorang perempuan. "Ini adalah kitab tarian bidadari," jawab Arya. "Kitab tarian bidadari? Kenapa kakak perlihatkan pada Yung?" tanya gadis itu. "Kitab ini adalah pemberian ket

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status