Beranda / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 11 Mengganti Pemeran Utama Wanita

Share

Bab 11 Mengganti Pemeran Utama Wanita

Penulis: Orange
Setelah makan malam, tanpa menunda, Samuel membawa Erikson pulang dulu dan menyerahkannya kepada pengasuh, kemudian kembali ke mobil untuk mengantar Cintia kembali.

"Tuan Samuel tidak perlu begitu repot-repot. Aku bisa naik taksi sendiri," kata Cintia dengan nada sungkan.

"Ini bukan masalah. Selain itu, bukan aku yang mengemudi," kata Samuel dengan tenang.

Sopirnya tiba-tiba merasa sedikit canggung. Dia merasa bahwa dia harus menghilang di tempat saat ini.

Cintia tiba-tiba menjadi agak tidak bisa membalas.

Mereka tetap diam sepanjang perjalanan ke Berlin Mansion.

Cintia membuka pintu mobil. Karena tidak leluasa bergerak dengan kruk, pergerakannya relatif lambat, jadi ketika dia bersiap untuk turun dari mobil, Samuel telah berjalan ke sisi pintu mobilnya kemudian memapahnya dengan sopan.

Cintia berkata, "Terima kasih."

"Sama-sama." Samuel membantunya keluar dari mobil. Cintia bergantung pada kruk untuk pergi, tapi langkah kakinya tiba-tiba berhenti.

"Tuan Samuel." Cintia memandangnya.

"Mmm."

"Semua kata-kata mereka benar." Suara Cintia sangat lembut, tidak dapat mendeteksi emosi apa pun.

"Hmm?"

"Pada usia 18 tahun, mencuri dan punya anak di luar nikah ... uh ...." Tiba-tiba Cintia melebarkan matanya. Karena saat ini, Samuel tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih pinggangnya, bersandar untuk mencium bibirnya. Hal ini sungguh tak terduga, Cintia bahkan lupa melawan saat itu. Dia hanya merasakan sentuhan yang tidak dikenal antara bibirnya, seolah-olah makin panas ....

Tiba-tiba, Cintia mendorong Samuel menjauh. Samuel baru menyadari apa yang telah dia lakukan padanya. Wajahnya sedikit panas. Untuk sementara, dia tidak tahu apakah itu malu atau kemarahan.

"Bukankah katanya mempertahankan kesucian diri sendiri?" Cintia bertanya dengan curiga pada Samuel.

"Aku hanya menggunakan tindakanku untuk memberi tahu Nona Cintia bahwa aku tidak keberatan." Samuel berkata dengan tenang. Tak ada rasa malu sedikit pun.

"Siapa yang memintamu menggunakan tindakan? Tidakkah kamu mempunyai mulut?" Cintia menjadi marah dan menyadari bahwa dia telah menggunakan kata-kata yang salah lalu buru-buru mengubah, "Apa kamu tidak bisa mengatakannya?"

Samuel tampaknya tersenyum. Di bawah cahaya malam, dengan senyum di wajahnya, dia akan membawa bencana ke negara dan rakyat. Dia berkata, "Aku takut Nona Cintia tidak akan percaya."

"Aku tidak bilang aku tidak percaya ...."

"Baguslah kalau percaya." Samuel menjawab.

Cintia melotot. Kenapa rasanya seperti masuk ke jebakan Samuel?

"Percayalah, kelak Nona Cintia tidak akan menggunakan alasan ini untuk menolakku."

Cintia memandang Samuel. Beraninya kamu mengatakan ini alasan?! Pria mana pun akan keberatan. Rein juga keberatan.

"Sudah larut. Nona Cintia, selamat malam." Samuel mengangguk sopan. Kemudian berbalik dan kembali ke mobilnya. Maybach yang mencolok itu melesat dari hadapannya. Selalu ada perasaan sombong, seolah-olah dia telah memenangkan permainan ini!

Cintia mau tidak mau menggigit bibirnya. Tampaknya masih ada rasa sentuhan di bibir. Cintia bernapas dalam. Anggap saja ... digigit oleh anjing.

...

Di dalam mobil. Samuel terus menelepon.

"Samuel, kamu terus-menerus ingkar janji padaku, tapi kamu pergi ke restoranku sendirian dan memintaku untuk mengusir orang. Apa kamu tidak merasa agak bersalah padaku?" Terdengar suara keluhan dari balik telepon.

"Terima kasih." Samuel berkata ringan.

"Siapa yang mau terima kasih darimu. Aku dengar dari manajer lobiku kamu membawa seorang gadis makan malam bersama?"

"Mmm."

"Kejadian langka!" Riko berteriak, "Aku pernah berpikir Erik tiba-tiba muncul dari tanah. Kapan kamu akan memperkenalkan kami? Aku begitu penasaran dengan wanita hebat mana yang bisa menaklukkan si gunung es ini."

"Aku belum berhasil mendapatkannya."

"Masih belum mendapatkannya?" Suara Riko lebih keras saat berkata, "Kalau begitu aku lebih penasaran."

"Sudah dulu, ada telepon kantor menghubungiku."

"Hei ...." Riko memaki.

Samuel langsung mematikan dan kemudian terhubung ke telepon lain.

"Pak Samuel." Marcel melaporkan, "Media Furama milik Klan Purnomo benar-benar berinvestasi dalam sebuah drama TV, Miya menjadi pemeran utama wanitanya. Bulan depan mulai syuting."

"Ganti pemeran wanitanya," perintah Samuel.

"Ini ... tidak terlalu baik, ‘kan?" Marcel sedikit serbasalah.

"Hmm?"

"Baik." Marcel tidak berani bicara lebih lanjut lagi.

Berpikir bahwa keluarga Miya telah menyinggung bos mereka, itu bisa dianggap bencana delapan keturunan mereka!

...

Vila keluarga Halim.

Setelah Miya pulang, dia mulai marah. Makin dipikirkan, dia makin marah. Dia seorang putri dari keluarga kaya, juga seorang bintang besar bisa-bisanya diusir dari restoran. Jika berita ini tersebar, dia akan dapat malu besar!

"Ada apa?" Rein duduk di sofa dan melihat ponselnya, matanya melirik Miya.

Ayah Rein, Billy Halim dan ibunya Linda Limanto juga melihat Miya. Miya langsung menceritakan kejadian hari ini dengan dan menambahkan sedikit dramatisasi untuk menjelaskan adegan Cintia membawa seorang pria untuk makan malam Makin Rein mendengarkan, makin masam wajahnya.

"Sudah kubilang sebelumnya Cintia bukan orang baik dan hampir menghancurkanmu." Linda berkata dengan nada meremehkan. Dia juga lupa apa air mata bersyukur yang dia alirkan ketika Cintia membantu menghidupkan kembali keluarga mereka.

"Maksudmu, kamu pergi ke ‘Restoran Dudier’? Billy bertanya pada Miya.

"Ya, restoran itu memiliki spesifikasi tinggi dan tidak ada paparazi, itulah sebabnya aku pergi ke sana dengan Starvy."

"Bukankah itu milik keluarga Destawan?" Billy agak terkejut. "Keluarga Halim juga tidak punya masalah dengan keluarga Destawan."

"Keluarga Destawan? Restoran itu milik keluarga Destawan?!" Miya tiba-tiba bereaksi dan buru-buru berkata, "Ini pasti karena dulu saat sekolah Riko mengejar aku tapi aku tolak. Sekarang dia sengaja mempersulitku! Riko masih begitu kekanak-kanakan!"

Billy juga menganggap hal ini sebagai perselisihan pribadi di antara anak muda, sehingga dia tidak begitu memedulikannya.

Miya merasa jauh lebih baik setelah dia mengerti. Bukankah alasan Riko melakukan hal ini karena tidak bisa melupakan dirinya?! Jadi sengaja menciptakan kesempatan untuk menemukannya?! Belakangan ini, cara mengejar wanita telah jauh lebih hebat, tapi pria yang tidak dia suka seumur hidup ini tidak akan pernah dia suka!

Pada saat ini, telepon Miya berdering. Melihat panggilan dari agennya, nada suaranya sangat tidak menyenangkan. "Jangan menelepon sehari beberapa kali untuk mendesakku, aku tahu bagaimana cara mempelajari naskah."

Sesungguhnya, sudah setengah bulan sejak dia menerima naskah itu, dan dia bahkan belum beralih ke halaman ke dua.

"Miya, apakah kamu sudah menyinggung seseorang?" Begitu terhubung, orang di sisi telepon bertanya dengan cepat, "Aku baru saja menerima pesan dari tim sutradara bahwa peranmu telah digantikan orang lain!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status