Share

Bab 56 Adegan Ciuman

Cintia menarik napas dalam-dalam. Dia selalu begitu, membedakan masalah pekerjaan atau masalah pribadi.

Begitu menunduk kepala, dia melihat sekilas notifikasi yang muncul di layar ponselnya. Cintia tetap memilih mengabaikannya.

Di Kota Medan.

Samuel berada di ruangan direktur di kantor cabang Grup Purnomo, melihat ponselnya masih belum ada notifikasi apapun, wajahnya pun terlihat suram.

Marcel yang berada di sampingnya, bahkan tidak berani menarik napas.

Tidak tahu apa yang sedang terjadi, padahal inspeksi dadakan yang di lakukan di kantor cabang ini, semua aspek menunjukan hasil yang memuaskan, tetapi wajah Pak Bos malah terlihat suram seperti kesiram tinta hitam saja.

“Marcel.”

“Iya, Bos.”

“Pesankan tiket pesawat paling pagi untuk besok, pulang ke Kota Bandung.”

“Bukannya besok kita ada janji makan bersama dengan orang penting di Kota Medan?” Pengecekan ya pengecekan, sekalian melakukan kebaikan.

“Pesawat besok malam.” Samuel merubah.

Tetapi, Besok pasti harus pulang.

“Iya ...” Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status