#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku
34. Mentari Untuk Langit
"Gue tahu, gue penuh dengan kegelapan. Maka dari itu, gue minta lo jadi sang mentari yang menerangi gue."
_Marsel
"Jika aku menjadi sang mentari? Lalu, bisakah Kakak menjadi sang langit yang selalu ada di samping mentari walaupun mentari itu tertutup oleh awan hitam?"
_Ayana
***
Kini kondisi Ayana mulai membaik. Gadis itu tidak lagi terisak. Hanya sesekali gadis itu menarik ingusnya yang tiap kali akan menetes. Membuat Marsel terkekeh karena tingkah gadis itu. Keheningan mereka sirna ketika seorang anak kecil menawarkan jual dagangnya. Ayana yang tak tega pun mulai memilih makanan dan minuman yang hendak dia beli. Tetapi, suara Marsel membuat gerakan tangannya terhenti tergantikan dengan menatap kakak kelasnya itu dengan penuh arti.
"Berapa semuanya?"
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku35. KembaliKabar mengenai kembalinya Ayana dan Marsel langsung tersebar luas. Apalagi kini, Marsel tengah membukakan pintu mobilnya untuk Ayana. Sedangkan, Ayana tampak memerah menahan malu. Ayolah, Marsel terlalu berlebihan. Tadi pagi, dia dikejutkan dengan kedatangan Marsel dengan mobil mewahnya yang sudah berada di depan rumahnya. Membuat para tetangga keluar, penasaran dengan sang pemilik mobil mewah itu. Sedangkan Erin hanya tersenyum saja. Jika bahagia, maka dia juga akan bahagia. Ayana tersadar dari lamunannya ketika Marsel menggenggam erat tangan kanannya lalu, menuntunnya untuk pergi ke kelasnya.Bukan seperti biasanya, tidak ada bisikan hanya ada tatapan yang Ayana dapatkan. Suasana hening itu, membuat langkah kaki sepasang kekasih itu tampak terdengar nyaring. Marsel dengan senang hati mengantar sang pacar hingga sampai di kelas."Belajar yang rajin-ra
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku36. Sesak"Salahkah gue bila ingin menjaga dua hati perempuan yang gue sayangi setelah ibu?"_Marsel"Gue sayang lo, tidak bisakah lo buat nengok ke belakang. Lihat! Gue setia nunggu lo."_Vanya"Aku tidak tahu takdir yang ditentukan oleh Tuhan kepadaku, tetapi salahkah aku mencoba untuk menentukan takdirku sendiri?"_Ayana***Marsel terus melangkah mencari sosok sahabat masa kecilnya dan juga perempuan yang dia sayangi setelah ibunya. Napasnya naik-turun dikarenakan terus saja berlari sejak tadi. Dia terdiam, di mana kiranya tempat Vanya yang selalu dia datangi untuk merenung. Jika Ayana selalu lari ke taman belakang, Vanya akan pergi ke ... rooftop! Bodoh! Kenapa dia tidak mengingatnya sejak tadi! Dengan langkah lebar dia melangkah menuju ke rooftop sekolah. Benar saja! Gadis yang dia cari tengah be
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku37. Ajaran Sesat Marsel"Hidup itu tak selamanya serius, bercanda pun diperlukan agar otak lo gak mendidih terus meledak!"_Marsel***"Kak Mars!"Marsel yang dipanggil pun menatap ke arah tangga, di mana sang adik perempuannya tengah berlari menuruni ajak tangga seraya membawa buku dan juga pensil di tangan kanannya. Marsel yang tahu apa yang akan dilakukan sang adik, diam-diam ingin mencoba kabur tetapi suara Hera yang menggelegar membuatnya berhenti seraya menyengir."Mau ke mana, Marsel?" tanya Hera dengan tatapan tajamnya."Anu, Bun. Marsel kebelet," dustanya. Hera berkacak pinggang. Dia tahu bahwa putranya itu tengah berbohong dengannya. Dengan keras dia menarik hidung sang putra membuat Marsel menjerit kesakitan."Ajarin adikmu, Bang!" tegas Hera tak
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku38. Penjagaan Ketat"Kamu itu sumber kebahagiaanku, sekaligus alasan aku meneteskan air mata."_Ayana:)***Seperti yang dijanjikan Marsel semalam, kini cowok itu siap untuk menuju ke rumah sang kekasih. Pipi kanannya sudah berwarna ungu karena hadiah dari sang ayah. Tadi pagi, Putra yang melihat putranya turun dari tangga langsung memberikan sebuah bogeman mentah kepada Marsel. Hera yang melihat itu sontak menutup mata Ila. Tentu saja hadiah itu karena dia mengajarkan Ila dengan seenak jidat. Putra yang melihat putranya terbaring di atas lantai seraya meringis pun puas. Menepuk-nepukkan kedua tangannya dan kembali melakukan sarapannya yang tertunda.Tidak terasa kini, Marsel sudah sampai di depan rumah Ayana. Dia mengetuk pintu dan langsung mendapati gadisnya. Baru saja dia mengulas senyum dan hendak menyapa gadisnya, dia malah mendapatkan sembura
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku39. Calon Mantu Keluarga Saputra"Kamu memang memiliki sejuta cara untuk membuatku tersenyum. Lantas, salahkah aku bila terus mengharapkan kamu menjadi sosok pendamping masa depanku?"_Ayana_***"Pulangnya jangan malam-malam," peringat Erin yang langsung dihadiahi hormat oleh Marsel.Membuat Erin tersenyum lalu, mengelus lembut pucuk kepala cowok itu. Ayana mencium punggung tangan sang mama diikuti oleh Marsel. Kini, keduanya menaiki motor milik Marsel. Ayana hanya diam, menikmati angin sore yang membelai wajahnya. Marsel pun hanya tersenyum, tidak mau mengganggu ketenangan gadisnya. Dengan kecepatan rata-rata dia membawa sepeda motornya menuju ke mansion keluarganya. Membuat Ayana yang tersadar pun meremas ujung jaket yang Marsel gunakan. Marsel paham bahwa gadisnya tengah gugup sekarang. Dengan lembut dia menggenggam tangan kanan Ayana, menatapn
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku40. Menjauh atau Mati"Kenapa seakan dunia tak menginginkan kita untuk bersama?"_Ayana"Bukan dunia yang tak menginginkannya, hanya saja banyak orang yang iri dengan apa yang kita lakukan."_Marsel***Di bawah sinar rembulan purnama, Ayana melangkah menyusuri jalan dengan mendengarkan musik melalui earphone. Dia baru saja pulang dari kafe tempatnya bekerja. Marsel tidak bisa menjemputnya karena ada urusan. Ayana tak marah, sungguh. Dia malah senang berjalan kaki seperti ini, sudah lama dia tidak berjalan-jalan menikmati angin yang menyapu dengan tenangnya. Langkahnya terhenti ketika merasa ada seseorang yang mengikutinya. Dia menatap ke belakang, kosong. Mengedarkan pandangan, shit! Kenapa jalan yang dia lewati sangat sepi? Biasanya akan banyak pedagang berjejer rapi. Tapi, sekarang? Merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, dia
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku41. Luka Itu?"Kecurigaan membuat semuanya berubah. Kepercayaan semakin menipis, kedekatan semakin merenggang, lalu hubungan semakin menjauh."***Mobil mewah berwarna hitam itu membuat semua mata yang berada di halaman SMA Merdeka. Semuanya menunggu siapa pengendara mobil itu. Marsel keluar dengan coolnya membuat semua siswi yang melihatnya menjerit histeris, bahkan banyak juga yang terang-terangan mengatakan ketertarikan kepadanya. Tetapi, semua itu tidak Marsel pedulikan. Dia memutar, lalu membukakan pintu untuk kekasihnya–Ayana. Dengan tersenyum malu, Ayana menerima uluran tangan Marsel. Membuat suasana semakin rame akan teriakan baper dari para penonton. Dengan pelan, Marsel membantu Ayana berjalan. Kini, mereka yang melihat itu membicarakan mengenai kaki Ayana yang berjalan pincang. Membuat semua orang bertanya-tanya. Luka Ayana memang tertutup oleh kaos kaki yang
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku42. Sekeping Kenangan Kecil"Masa lalu itu tidak akan sama dengan yang terjadi di masa depan. Jadi, stop egois hanya karena ingin kembali ke masa-masa yang sudah terlewatkan."_Marsel"Gue cuma ingin kembali ke masa-masa indah itu. Di mana kita bermain, bercanda tawa bersama. Apa itu semua tidak bisa gue rasakan lagi?"_Vanya***"Mars! Kembalikan barbie Vanya!"Seorang anak perempuan dengan pakaian khas ulang tahun anak-anak berwarna ungu itu berlari mengejar anak laki-laki yang tidak jauh di depannya. Rambutnya yang bergelombang tertiup angin, kulit putih dengan wajah cantik yang kentara itu terus saja meneriaki nama sang anak laki-laki. Dengan mengangkat sedikit gaun ulang tahunnya itu, anak perempuan itu tak berhenti berlari. Sedangkan anak laki-laki dengan jas hitam dengan celana berwarna senada itu sese