Home / Fantasi / Second Marriage With Duke / Istri Kedua Duke Cristin

Share

Istri Kedua Duke Cristin

Author: Sayonk
last update Last Updated: 2021-09-25 08:42:39

Viola berjalan tanpa arah dan tujuan di ekori Milea. Sepanjang langkahnya, bibirnya tak berhenti menggerutu. Dia bahkan mengeluarkan semua unek-uneknya. Entah berbagai macam sumpah serapah apa yang dia keluarkan. Viola berdecak pinggang sambil menghentikan langkahnya.

"Ini tidak bisa di biarkan, aku harus membuat wanita bangsawan itu diam tak berkutik. Enak saja dia membentak ku, memarahi ku dan menghakimi ku."

Viola berjalan tanpa memperhatikan, ia kembali menunduk dan menggerutu. Hingga tanpa ia sadari, tubuhnya menabrak seseorang.

"Maaf, maaf, saya tidak sengaja," ucap Viola seraya memegangi lengannya yang hampir terjatuh.

Rahang orang itu mengeras, dia tidak suka di sentuh. Namun ada rasa aneh di tubuhnya. Tiba-tiba jantungnya berdisko. Dia langsung menoleh, melihat siapa yang sedang memegangi lengannya.

Seperti sebuah cahaya dan bunga baru mekar. Matanya menatap wanita di depannya yang tersenyum ke arahnya. Senyumannya sangat manis. Darahnya berdesir aneh.

"Hey tuan," Viola melambai-lambaikan tangannya ke mata laki-laki yang menatapnya tanpa berkedip.

"Situ aneh, apa dia kesambet?"

"Nona," pelayan Milea menarik tangan Viola sampai melepaskan pegangannya. Dia sudah khawatir mulai tadi, apa lagi yang dia lihat bukan laki-laki sembarangan. "Sepertinya dia bukan laki-laki sembarangan, ayo kita pergi saja."

"Tuan,"

Laki-laki yang tadinya senyam-senyum sendiri. Dia langsung tersadar. "Ada apa?" Tanya laki-laki itu pada sang kesatria. Wajahnya berubah dingin dan datar.

Sang Kesatria melirik tajam pada Viola. Yang di tatap pun merasakan tubuhnya merinding. Dia mengelus ceruk lehernya. "Ada apa? Jangan melihat ku seperti itu," ujar Viola memberanikan diri.

"Ya, sudahlah. Ayo kita pergi,"ucap Viola menarik tangan Mia. Sepertinya benar, laki-laki yang dia tabrak, bukan laki-laki sembarangan.

"Duke Arland." Seru sang Kesatria.

"Menarik," gumamnya seraya menarik sudut bibirnya. Matanya menatap lekat punggung Viola yang menjauh. "Selidiki dia, aku ingin tahu siapa namanya."

Tidak ada yang tidak tahu dengan ku, dengan identitas ku ini. Semua bangsawan tahu, kecuali Duke Cristin laki-laki yang menjadi musuh bebuyutan ku. Karena dia, aku berpisah dengan Lilliana. Bahkan Lilliana memilihnya. Ck, aku membencinya, lihat saja Duke Cristin. Tunggu saja pembalasan ku.

"Tapi Tuan, sepertinya wanita itu tidak asing. Saya pernah melihatnya, tapi dimana."

"Sudah jangan di pikirkan, selidiki saja," ucap Duke Arland melanjutkan aktivitasnya. Pagi-pagi sekali dia harus melihat penjualan pamannya. Dia merindukan sang paman yang sudah lama tidak melihatnya atau menjenguknya. Langkahnya pun mengekori Viola yang justru keduanya memasuki sebuah Restaurant yang dia kenal juga.

Salah satu pelayan Restauran itu menghampiri Viola. Dia memberikan sebuah sebuah teh dan kue cokelat. Karena di Restaurant yang dia masuki, hanya menyediakan kue cokelat dan teh.

"Milea, kenapa tubuh ku tiba-tiba merinding?"

"Sama Nona," ucap Milea yang menunduk. Sekujur tubuhnya terasa dingin.

"Nona," sapa Duke Arland duduk di samping Viola tanpa permisi. "Kenapa Nona tiba-tiba meninggalkan diriku?"

"Maaf sebelumnya, kami harus pergi." Ucap Viola yang merasa tak nyaman. Dia tidak ingin berurusan dengan siapa pun. "Ayo Milea!"

Viola menggandeng lengan Mileaa tanpa membedakan status jika Milea seorang pelayan. Bahkan Duke Arland pun terkejut, tidak sepantasnya wanita bangsawan bergandengan lengan seorang pelayan.

"Duke," sapa seorang pria paruh baya.

"Ah, Paman," ucap Duke Arland seraya berdiri.

Pria paruh baya itu menghela nafas. Dari tadi dia ingin menyapa Duke Arland yang memasuki Restaurannya. Tapi melihat langkahnya berbelok, dia terkejut. Duke Arland terkejut melihat keponakannya itu menghampiri meja Viola, istri kedua Duke Cristin.

"Jangan mendekatinya, dia adalah istri kedua Duke Cristin yang di pilih oleh Duchess Lilliana," ucap pria paruh baya itu menjelaskan.

"Apa maksud Paman?" Tanya Duke Arland.

"Dia istri keduanya, Duchess Lilliana yang membawanya ke kediaman Duke. Selebihnya, paman tidak tahu alasannya."

Dunia ini memang sempit, bisa-bisanya Duke Cristin membawa hidup yang aku sukai dan aku ingin memiliki.

"Aku tidak akan melepaskannya paman, karena Lilliana sudah dia miliki."

"Duke Arland." Sentak pria paruh baya itu. Dia tidak ingin, Duke Arland kembali bersiteru dengan Duke Cristin.

Duke Arland pun memilih pergi dari pada harus berdebat dengan pamannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Linda Dwi Novita
keren banget
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Second Marriage With Duke   Malam Yang Hangat

    Seusai makan malam, Duke Cristin mengantarkan Viola ke kamarnya. Kedua berjalan dengan rasa canggung tanpa menimbulkan suara."Selamat malam Vio.."Duke Cristin tersenyum dan hendak pergi. Namun sebuah tangan menghentikannya. "Apa Duke tidak tidur di kamar ini? Maksudnya kita tidur bersama."Seulas senyum muncul di kedua sudut bibir Duke Cristin. Ia lalu menoleh dan mengelus tangan Viola yang sedang memegangnya. Duke Cristin memeluk Viola, mendekapnya dengan erat. Menumpahkan tangisannya ke bahunya. Tubuhnya bergetar di irikan isakannya."Aku mencintai mu, Viola. Sangat! Sangat mencintai mu. Demi apapun, akan aku lakukan."Dalam sekali kedipan, buliran bening itu mengalir deras. "Viola." Hatinya sangat sakit mengingat semua perlakuannya.Demi membentengi hatinya, ia menyakiti wanita yang rela untuk Duchess dan dirinya, tapi ia tidak pernah tahu, bahagiakan dia? Seharusnya ia menanyakannya. "Viola."Viola melerai pelukannya, meng

  • Second Marriage With Duke   Kembali Ke Kediaman Duke

    Viola menatap ke arah langit, buliran salju turun mengenai wajahnya.Duke Cristin yang melihatnya dari jauh pun menghampirinya, tangannya bergerak membuang buliran salju yang mengenai pipi kanannya."Duke."Duke Cristin menahan air matanya, wanita yang berdiri di hadapannya, wanita yang dulunya ia abaikan demi Duchess, mencoba membencinya karena takut akan ada hati yang terluka. Namun perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh, sehingga ia tidak bisa mengabaikannya dan malah ingin menggenggamnya.Diam-diam ia mencintai wanita itu, mengorbankan perasaannya demi seorang wanita, tapi sekarang ia bahagia sangat bahagia. Meskipun ia tidak ingin Duchess pergi, karena bagaimana pun juga. Wanita itulah yang hadir untuk pertama kalinya dalam hidupnya."Terima kasih telah bersedia kembali."Viola diam, ia masih belum memberitahukan. Bahwa hatinya telah menerima Duke. Ia ingin tahu, seberapa besar cinta sang Tuan Duke padanya."Ya,

  • Second Marriage With Duke   End

    Viola mengetuk pintu Javier, ia mengetuk dengan hati-hati. "Sayang."Tidak ada sahutan, Viola memberanikan diri memasuki ruangan itu.Diedarkannya pandangannya itu ke seluruh ruangan, namun tidak menemukan sosok yang ia cari. Hingga pandangannya melihat gorden yang terombang-ambing terbawa angin."Sayang...""Jangan memohon, Bu. Ibu tahu, aku tidak bisa melihat air mata Ibu. Aku tidak bisa.... "Viola berusaha menahan air matanya. "Apa yang harus ibu lakukan, Sayang?""Apa Ibu masih mencintai Ayah?""Ibu tidak tahu, yang ibu tahu. Ibu masih kecewa. Bisakah kami egois menginginkan orang tua bersama. Bisakah kami egois menginginkan Ibu dan Ayah bersama, kita lalui bersama."DegViola tersenyum, berusaha meyakinkan hatinya. "Ibu akan menuruti mu, ibu akan berusaha menerima Ayah mu."Javier seketika memutar tu

  • Second Marriage With Duke   Hati Yang Kecewa

    Duke Cristin semakin terpukul, sangat jelas Viola menolaknya dan hal itu membuat Duke Aland tertawa sinis."Viola apa maksud mu? Kita belum bercerai dan tidak ada kata cerai di antara kita." Duke Cristin mengalihkan pandangannya. "Lebih baik kalian pergi, kalian tidak di undang di sini.""Aku memiliki urusan, aku tidak bisa menemani kalian," ujar Viola dengan halus. Ia tidak mau menyinggunga keduanya.Lagi-lagi Viola membuatnya cemburu, perkataan Viola yang halus membuat cemburu. "Viola."Viola berdiri, ia memilih pergi dari pada harus mendengarkan perkataan Duke."Tunggu Duke!" Cegah Duke Aland. "Sebaiknya Duke menjauh dari Nyonya Viola.""Apa maksud mu?" Duke Cristin menarik kerah baju Duke Aland, kemudian melepaskannya dengan kasar. "Dan kamu, kamu hanyalah masa lalu atau mantan kekasih Viola. Dia sekarang adalah istri ku, jadi jangan mengganggunya lagi." Duke Cristin menatap laki-laki di samping Duke Aland. Peringatan tegasnya membuat la

  • Second Marriage With Duke   Penolakan Halus

    Sepanjang malam Viola memikirkan perkataan Eryk, sebuah surat yang berada di tangannya. Memikirkan nama Jasper dan Javier."Apa aku kembali saja?""Tapi rasanya."Tak terasa sinar matahari mulai memasuki kaca jendela, Viola masih tak bergeming di kursinya, lelah berdiri. Ia memilih untuk duduk.TokTokTok"Nyonya sarapan sudah siap," ujar Milea.Viola pun mendekati pintu, ia keluar dengan hati tak karuan. Duduk di tengah-tengah kedua putranya, di raihnya susu di sampingnya itu, dalam sekali teguk, susu itu pun tandas tanpa tersisa."Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ibu?" Tanya Javier. Mungkin karena sosok ayahnya yang datang dan mengganggu pikiran ibu. Ia sudah tahu semuanya, Duke Cristin adalah Ayahnya dan Eryk adalah kakak angkatnya.Sejujurnya ia sangat ingin memiliki keluarga lengkap, tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak akan memaksa keinginan sang ibu. Kebahagiaan ibunya adalah kebahagiaannya.E

  • Second Marriage With Duke   Kembalilah

    Duke Cristin memegang pergelangan tangan laki-laki di sampingnya, kedua ekor matanya pun melirik laki-laki itu.Ia ingat betul, sebelum menikahi Viola. Ia sudah menyelidiki semua identitas Viola termasuk kekasihnya."Lepaskan tangan anda dari istri ku."Laki-laki itu langsung melepaskan tangannya. Namun sorot matanya mengisyaratkan permusuhan yang mendalam."Vio, bisakah kita bicara." Pinta laki-laki itu memohon."Apa maksud anda?" Duke Cristin berpindah tempat. Dia menjajarkan tubuhnya dengan tubuh Viola. Kemudian merangkul pinggangnya. "Viola adalah istri ku, jadi anda harus meminta ijin pada ku, tapi aku tidak mengijinkannya."Duke!"Viola menggoyangkan bahu kanannya agar Duke Cristin memundurkan tubuhnya. Ia merasa risih dengan lirikan orang."Sayang, apa kamu merasa malu? Emm baiklah, aku akan meminta jatah pada mu nanti malam. Kamu ingat kan, nanti malam janji mu.""Duke!""Ah, iya. Aku tahu, jangan ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status