Share

Bab 22. Sudah Tidak Tahan

Reina berjalan menuju pangkalan ojek. Ia memilih untuk naik ojek motor daripada diantarkan oleh Regan.

Bukan apa-apa. Reina melakukan hal itu karena ia tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan gadis itu rindu dengan mamanya. Ya, dia pergi ke pemakaman. Dan sebelumnya gadis itu membeli bunga untuk ditaburkan di atas makam mamanya.

Reina terduduk lemas setelah berhasil menaburkan semua bunga yang ia bawa. Gadis itu memandangi batu nisan di atas pusara yang bertuliskan nama ibunya.

“Ma ... Apa kabar? Maaf ya, sudah lama Reina tidak menjenguk Mama.”

Gadis itu berucap dengan sedih. Butiran air bening sudah menggenang di pelupuk matanya dan bersiap untuk segera jatuh. Namun Reina masih berusaha untuk menahannya. Ia tidak ingin terlihat lemah.

“Reina bingung, Ma. Apakah keputusan Reina ini sudah tepat? Tapi Reina takut hamil, Ma. Reina sudah melakukan kesalahan fatal. Pasti Mama kecewa sama Reina. Maafin Reina ya, Ma? Semoga Mama tenang di atas sana. Reina sangat sayang sama Mama.”

Rei
Rich Mama

OMG hello.... Reina bakalan marah-marah atau berterima kasih nih???? >,<

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status