Share

Part 5

Keesokan pagi nya, Alex dan Hilda sudah terlihat rapi dengan baju ala kantoran yang mereka pakai. Mereka berdua sedang sarapan. Terlihat Elica turun dari kamarnya dengan menuruni tangga. Dia berjalan ke arah meja makan yang memperlihatkan ibu nya dan Alex.

Elica pun duduk dihadapan ibu nya. Sedangkan Alex berada di tengah.

"Pagi semua" sapa Elica dengan nada malasnya lalu duduk.

"Pagi sayang, kau mau sarapan apa? Roti atau sereal?" Tanya sang ibu dengan lembut.

Dengan mengacuhkan ibunya, Elica tidak menjawab. Malah mengambil roti tawar yang dihadapan nya lalu memakannya langsung. Melihat sikap Elica, baik ibunya dan Alex kini tengah memandang kearah Elica.

"Kau ada kelas hari ini, sayang? Apa mau berangkat bersama Mommy?"

"Aku tidak masuk hari ini" jawab Elica Acuh.

"Aku akan ingin bertemu Daddy, mungkin aku akan menginap disana malam ini" lanjut nya

Mendengar hal itu baik Hilda dan Alex langsung menghentikan makan mereka dan menatap ke arah Elica.

"Untuk apa kau kesana sayang?" Tanya sang ibu.

"Aku rindu Daddy, Mom. Apa itu salah? Mommy mau melarang ku?"

"Tidak apa-apa Elica, aku memperbolehkan mu menginap disana. Lagi pula dia juga orang tua mu kan" kini Alex pun buka suara

"Aku tidak meminta persetujuan dari mu atau pun dari Mommy. Aku hanya memberi tahu saja"

"Elica, bisakah kau berbicara sopan kepada Alex? Walaupun bagaimana pun dia akan menjadi Daddy mu juga" ucap Hilda, ibu Elica.

"Aku tidak akan pernah menganggap nya sebagai Daddy ku sampai kapanpun. Daddy ku hanya satu. Bagaimana bisa aku menganggap orang yang pantas nya menjadi kekasih ku tapi malah akan menikah dengan ibu ku sendiri. Memalukan bukan?" ucap Elica dengan nada sinis yang menyindir kedua orang yang ada di hadapannya.

Plakkk

Seketika ibu Elica langsung menampar pipi Elica. Mendapatkan perlakuan tersebut Elica langsung diam dengan posisi wajah yang menghadap ke samping karena tamparan ibu nya.

Sedangkan ibu Elica langsung menutup mulutnya. Dia sangat menyesal dengan apa yang dia lakukan kepada putrinya.

"Elica maafkan Mommy, tadi.."

"Aku benci kalian"

"Elica.."

Elica pun Langsung meninggalkan meja makan dan langsung naik keatas kamar nya. Dia menutup pintu kamar nya dengan sangat keras dan menangis sejadi jadinya sambil memegang pipi nya yang sangat perih.

Dia tidak percaya, sosok ibu yang dulu sangat ia kagumi, sekarang berubah drastis hanya karena sebuah harta. Dan rela menyakiti perasaan suami dan anak nya. Ditambah ibu nya akan menikah dengan lelaki yang pantas nya menjadi anak nya sendiri. Sebenarnya Elica sangat malu.

Setelah puas menangis, akhirnya Elica bergegas untuk bersiap pergi dari rumah Alex. Dia pergi dengan langkah yang tergesa-gesa namun saat dia menuruni tangga ibunya melihat jika Elica akan pergi.

"Elica kau mau kemana, dengar Mommy. Mommy minta maaf soal tadi. Jadi Mommy mohon___"

"Cukup. Aku ingin sendiri Mom. Jadi biarkan aku pergi" ucap Elica sambil menepis tangan ibu nya yang menahan nya. Dia pun pergi.

"Elica___"

"Sayang, sudah biarkan. Dia butuh waktu"

Tiba-tiba Alex sudah di belakang hilda, dan menahan Wanita itu mengejar anaknya.

*********

Nyatanya ditempat lain Elica tidak pergi ke rumah ayah nya, karena dia tahu sepagi ini ayah nya pasti sedang bekerja. Akhirnya Elica hanya duduk di taman. Di sana banyak anak kecil yang sedang bermain dengan orang tua nya.

Elica pun memperhatikan seorang anak perempuan yang sedang bermain dengan ibu nya. Hal itu pun mengingatkan dia kepada masa kecilnya dulu. Keluarga mereka sangat harmonis dan lengkap.

Saat Elica masih berusia 12 tahun, ibu nya selalu mengajak nya piknik setiap hari libur walaupun hanya di halaman belakang rumah nya. Dan ayah nya akan pulang kerja di sore hari. Dulu ayah Elica seorang pengusaha, namun karena salah satu teman ayah korupsi di perusahaan ayah nya, mereka pun bangkrut. 

Disaat itu pula, ibu Elica yang selalu hidup mewah tidak terbiasa dengan kesederhanaan. Hingga tahun berikutnya keluarga mereka berantakan. Apalagi ibu nya selalu meminta cerai dengan Ayah nya. Namun ayah masih teguh dengan rumah tangga nya ini, dan sang ayah juga masih memikirkan masa depan Elica. Buktinya saja, walaupun hidup mereka serba kekurangan, sang ayah masih kekeh ingin Elica melanjutkan kuliah sampai akhir.

Dan semua kebutuhan ibu nya pun berusaha ayah cukupi. Ayah nya memang orang yang sangat tanggung jawab, namun ibu nya tidak bisa melihatnya itu semua. Ditambah datang nya Alex, yang membuat ibu nya semakin lupa dengan suaminya sendiri. Membuat Elica sangat geram. Karena ibu nya menjadi orang yang sangat matre dan silau dengan harta orang lain.

Akhirnya ayah nya pun pasrah, dan menyetujui perceraian tersebut.

Saat Elica sedang melamun tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan es krim di depan wajah nya. Elica pun menoleh ke belakang ternyata itu adalah Alex. Elica pun langsung memasang wajah datarnya.

"Sangat disayangkan, pagi yang cerah seperti ini wajah mu terlihat muram. Makan eskrim ini, supaya mood mu kembali" ucap Alex

"Untuk apa kau kesini, kau mengikuti ku?" Alex pun tertawa mendengar ucapan Elica

"Anggap saja iya"

"Dasar tidak punya kerjaan" ketus Elica

"Untuk calon anak tiri, apapun akan aku lakukan. Bukankah kedengarannya bagus?"

"Menjijikan"

"Kenapa kau selalu berbicara kasar pada ku, nona?"

"Karena kau pantas mendapatkan nya"

"Baiklah aku anggap itu sebagai pujian, aku punya sesuatu untuk mu" ucap Alex, dia pun meletakkan es krim yang dia bawa di bangku taman. Dia merogoh sesuatu di dalam jas yang dia kenakan.

"Ini untuk mu" ucap Alex sambil memberikan sebuah kunci mobil untuk Elica. Elica pun tidak bergeming, dia hanya diam saja bahkan tidak mengambil kunci mobil itu.

"Ambil lah, bukan kah kemarin kau yang meminta nya, aku sudah menepati janji ku bukan. Kau sudah mencium ku dan aku memberi mobil. Menyenangkan bukan menjadi anak tiri ku"

Mendengar hal itu elica pun langsung tersenyum kecut, rasa nya dia ingin sekali memukul wajah pria yang ada dihadapannya ini.

"Jadi kau mau melakukan apapun asal aku menuruti kemauan mu?" Tanya Elica

"Jika kau setuju"

"Baiklah, bagaimana jika kau batal kan pernikahan mu dengan ibu ku, kau menyanggupi nya?" Tantang Elica kepada Alex.

Sedangkan Alex membalas nya dengan seringai.

"Apa yang aku dapatkan jika aku membatalkan nya, kau harus memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk menukar nya Elica"

"Aku bisa memberikan mu, wanita-wanita yang lebih menarik dan pasti nya lebih cantik daripada ibu ku"

Sontak Alex pun langsung tertawa mengejek.

"Kau sangat lucu Elica, untuk apa aku mendapat kan wanita-wanita itu, sedangkan aku saja masih bisa mendapatkan nya dengan cara ku sendiri. Aku menolak nya"

Elica pun terlihat kesal dengan ucapan Alex, dia masih berfikir hal apapun yang bisa dia lakukan asal ibunya tidak menikah dengan pria bajingan seperti Alex.

"Lalu apa mau mu?" Tanya Elica lagi.

"Mudah, jadilah wanita ku Elica. Jika kau mau aku membatalkan pernikahan aku dengan ibu mu, maka kau harus bersiap sebagai gantinya. Bagaimana?"

"Kau gila, aku tidak mau"

"Semuanya terserah pada mu sayang, kau pilih atau tidak aku tidak keberatan. Lagi pula aku juga tidak akan menikahi mu jika kau setuju dengan tawaranku. Kau cukup menjadi wanita ku dan menjadi penghangat di ranjang ku. Terlepas dari itu kau bebas melakukan apapun semau mu. Tapi tidak terkecuali berhubungan dengan pria lain."

"Kau janji akan membatalkan pernikahan dengan ibu ku?" Tanya elica memastikan.

"Aku bukan orang yang suka ingkar janji Elica"

Elica terlihat masih berfikir, sebenarnya dia ragu. Apakah dia harus melakukan semua ini atau tidak. Tapi dalam hati sudah yakin untuk menerima. Demi keutuhan keluarga nya seperti dulu.

"Baiklah aku terima"

"Good Girl, Ingat janji mu Elica"

"Ingat juga janji mu untuk membatalkan pernikahan ibu ku"

"Sure honey"

Detik berikutnya Alex pun langsung menarik wajah Elica dan mencium nya. 

TBC.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status