Home / Zaman Kuno / Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu! / Bab 13. Terjawab Secara Tak Langsung.

Share

Bab 13. Terjawab Secara Tak Langsung.

Author: Zhang A Yu
last update Last Updated: 2025-07-01 00:12:41

“Nyonya! Apakah Anda baik-baik saja?” panggil suara pelayan Chun Mei, Xiaoping, dari luar.

Kaisar Lin Yi menatap Chun Mei sekilas, menenangkan dengan tatapan sebelum bangkit dari ranjang. Langkahnya mantap mendekati pintu. Suara derit lembut terdengar ketika ia membukanya sedikit.

Begitu pintu terbuka, Xiaoping yang menunduk di depan ambang langsung mengangkat kepala, dan darahnya serasa berhenti mengalir saat matanya menangkap sosok tinggi Kaisar Lin Yi berdiri di sana, mengenakan jubah tidur gelap yang hanya menambah auranya yang agung dan mengintimidasi.

Xiaoping terperangah. Rahangnya nyaris terlepas. Tangannya refleks hendak meraih gagang pintu untuk menjaga keseimbangan.

“K-K-Kaisar…” suaranya tercekat, matanya membesar seperti akan melompat keluar.

Tatapan Kaisar Lin Yi menajam. “Xiaoping, Chun Mei baik-baik saja,” suaranya tenang, tapi ada nada dingin yang tak membiarkan sang pelayan menanyakan lebih jauh.

Xiaoping menelan ludah, wajahnya pucat. Dia menunduk dalam-dalam,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 69. Li Jiancheng Terluka dan Kabur.

    Li Jiancheng memutar pedangnya secara refleks dan menangkis anak panah itu dengan sudut presisi nyaris mustahil.Percikan logam memercik di udara. Anak panah terpental, jatuh dengan bunyi denting di lantai batu. Namun, sorot matanya tidak berubah. Hanya sedikit menyipit. Tidak kaget, seolah dia telah mengantisipasi serangan itu sejak langkah pertama masuk ke halaman Istana Yue.Tepatnya langkah berat menggema dari sisi gelap taman.Tap! Tap!Dari balik bayangan, muncullah sesosok pria tinggi tegap dengan jubah perang kebesaran. Pakaian dinas perangnya memantulkan cahaya obor, dan di dadanya tersemat lencana naga perak.Jenderal Shang Que.Dia berjalan pelan dan mantap, seperti harimau yang tahu dia berdiri di atas wilayahnya sendiri. Setiap langkahnya menebarkan tekanan yang berat, bukan hanya karena statusnya, tetapi karena ketegasan yang menyertainya.Begitu mencapai sisi belakang Kaisar Lin Yi, Shang Que berhenti. Dengan satu hentakan kakinya, dia berdiri memunggungi sang Kaisar, m

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 68. Ada Banyak Pembunuh.

    Obor kecil di dinding bergoyang ringan, nyalanya bergetar seolah merasa sesuatu yang tak kasat mata tengah mendekat.Chun Mei menatap lekat wajah Kaisar Lin Yi, yang baru saja menggenggam jemarinya dengan mantap. Namun, hanya dalam sekejap, udara berubah. Tidak ada angin, tapi nyala obor kembali goyah, lalu...Srek!Tap! Tap! Tap!Langkah-langkah berat dan cepat terdengar dari segala arah. Lantai batu istana Yue yang beku, berlumut dan sepi kini bergema oleh kehadiran lima sosok asing berpakaian gelap, melompat turun dari atap, dari sela pilar, dan dari balik tembok samping.Semuanya mengenakan pakaian kelam menyatu dengan malam, sebagian wajah mereka tertutup kain hitam, menyisakan mata dingin yang menyala tajam.Kaisar Lin Yi refleks mendorong Chun Mei ke belakang tubuhnya.“Setan mana lagi yang mengirim mereka?” bisik Chun Mei nyaris tak terdengar.Kaisar tidak menjawab. Tatapan matanya berubah menjadi dingin seketika. Tangannya tak lagi menggenggam, melainkan terulur ke balik ping

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 67. Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Kaisar.

    Wajah Selir Agung memucat seperti kain perak yang dijemur tanpa matahari!Pipinya merah padam, bukan karena malu dalam makna manisnya, melainkan seperti maling kecil yang tertangkap basah di tengah malam, dan dia tahu tidak ada jalan lari lagi.Matanya membelalak sesaat, lalu buru-buru merunduk. Ujung matanya berkedip gelisah. Wajah itu memerah bagai udang rebus, sementara jemarinya yang kurus mencengkeram erat selimut sutra, seperti ingin menarik dirinya kembali ke bayang-bayang.Sementara Kaisar Lin Yi tidak berniat membiarkannya tenggelam dalam keheningan.Alih-alih menekan dengan amarah, pria itu justru melangkah santai, mengambil gulungan kecil yang dilapisi kertas merah keemasan dari balik lengan jubahnya, dan meletakkannya begitu saja di atas meja rendah di sisi ranjang.Benda itu kecil, tapi begitu mencolok, memancarkan aroma samar Zhenmu yang khas. Hangat, lembut, namun menyusup halus seperti racun yang menyamar jadi kabut pagi.“Zhenmu,” ujar Kaisar datar, “harusnya Ibu tahu

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 66. Mengejutkan Malam Selir Agung.

    Untungnya tidak kena tubuh Chun Mei! Cambukan menghantam meja batu di sampingnya. Dan hanya dari satu kali sabetan, bagian sisi batu langsung terbelah.Chun Mei menatap wanita itu tajam. Napasnya tertahan. Tapi tidak takut.“Kalau aku bicara... bisakah kamu menjamin aku akan keluar dari sini hidup-hidup?” tanyanya, perlahan.Wanita itu mendekat. “Tidak.”Dan dengan itu, cambuk kembali terangkat tinggi. Namun, sebelum sabetan kedua melayang, terdengar suara keras dari luar.“BERHENTI!”Pintu terbuka lebar. Kasim Feng, kepercayaan Kaisar muncul dengan wajah pucat, menggenggam gulungan berstempel naga emas.“Perintah dari Yang Mulia Kaisar! Tidak ada satu pun boleh menyentuh Selir Chun Mei sebelum pemeriksaan kebenaran selesai dilakukan!”Wanita pemegang cambuk menoleh dengan kesal, tetapi begitu melihat stempel naga emas di surat itu, dia hanya menggeram pelan, memutar tubuhnya dan mundur beberapa langkah.Kasim Feng berdiri menyamping, mempersilahkan wanita pemegang cambuk itu pergi.

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 65. Kalang Kabut.

    Paviliun Angin Giok, kediaman Selir Zhao. Langit malam merunduk pekat di atas atap-atap istana, menyelubungi tiap inci harem dalam nuansa biru kelam dan cahaya lentera yang remang. Tapi di kediaman Selir Zhao, tidak ada damai seperti biasanya. Angin bertiup ringan melewati celah jendela yang belum ditutup rapat, menggerakkan tirai tipis yang berkibar lemah. Namun di dalam ruangan, seorang wanita berdiri kaku di tengah ruang, memeluk tubuhnya sendiri seolah mencoba menghentikan gemetar yang menjalar diam-diam dari ujung jari. Selir Zhao. Dia berdiri menghadap ke meja rias, tetapi wajahnya tidak bercermin. Matanya hanya menatap kosong ke pantulan bayangannya sendiri yang pucat, tegang, terpojok. “Dia memberikannya pada Selir Agung,” gumamnya pelan, seperti bicara pada bayangannya, “dia benar-benar berani!” Wajah cantik yang biasa dihiasi senyum tenang itu kini memucat, tak ada sisa kelembutan. Hanya ketakutan yang tersamar dalam bentuk kemarahan. “Chun Mei!” bisiknya lagi, hampir

  • Selir Chun! Kaisar Hanya Menginginkanmu!   Bab 64. Pikiran Kaisar Benar-benar Tajam.

    Langkah berat para pengawal yang mengapit Selir Chun Mei bergema di antara pilar-pilar marmer merah. Suara gemerincing besi dan gesekan kain kasar sepatu mereka menjadi irama ganjil yang memecah keheningan malam.Malam belum sepenuhnya larut, tetapi kawasan harem sudah seperti dirundung kabar yang menyebar lebih cepat daripada asap dupa. Beberapa pelayan yang masih berjaga berhenti bekerja, diam-diam mengintip dari balik tirai bambu, tembok pendek, atau dedaunan taman.Tak lama, para selir, yang semula tak pernah keluar tanpa alasan resmi, muncul satu per satu. Ada yang pura-pura berjalan santai membawa kipas, ada yang membawa kendi air untuk alasan mengada-ada. Tapi mata mereka tertuju pada satu sosok... Chun Mei.Dia berjalan dengan langkah stabil meski kedua lengannya direngkuh erat oleh dua pengawal kekar. Tubuhnya lurus, dagunya sedikit terangkat, dan matanya menatap lurus ke depan seolah tak ada yang lebih layak diperhatikan selain jalan yang sedang dia lewati.Jubah tidurnya ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status