Compartilhar

Bab 7. Lolos

Autor: Mini Yuet
last update Última atualização: 2025-06-22 14:48:40

Setelah mendapatkan izin dari Chen Fu, Mei Yan langsung turun dari mobil mewah milik pria itu. Diikuti oleh ajudan Felix. Sementara itu Austin yang berada di mobil lain ikut turun dan bertanya dengan bos mudanya. Chen Fu memberikan kode agar membiarkan gadis itu pergi diikuti oleh ajudan Felix. Menanti Mei Yan masuk ke dalam Mall, mobil itu meninggalkan Yuen Long Plaza menuju kantor menuju perusahaannya.

Mei Yan segera berlari naik ke atas mencari toilet. Sebenarnya ini adalah salah satu cara untuk lari dan kembali ke rumah. Gadis mungil itu lari diikuti ajudan Felix. Kebetulan plaza itu masih sepi sehingga tidak banyak orang.

Tiba di toilet wanita, Mei Yan masuk ke dalam. Cukup lama dia mencari akal agar bisa lepas dari pantauan ajudan Felix.

"Aku pakai cara apa ya biar aku bisa lepas dari pria itu? Sementara aku hanya pakai rok aja. Bagaimana caranya," gumam Mei Yan di dalam kamar mandi.

"Aha, aku menemukan ide!" pekik Mei Yan ketika sudah menemukan cara untuk mengelabui ajudan Felix.

Dia melepaskan rok yang dipakainya. Kebetulan dia memakai celana pendek dan tanktop saja. Jadi dia hanya pakai baju itu. Kemudian merias wajahnya agak tebal dengan lipstik sembarang dan membiarkan rambutnya tergerai.

Setelah itu dia masukkan tas selempangnya ke dalam plastik sampah. Sudah seperti orang gila saja.

Ketika keluar bertemu dengan orang lain di dalam toilet itu banyak yang memandang Mei Yan sambil mengerutkan dahi.

Mei Yan melotot pada setiap orang yang memperhatikannya. Dia masih mencari cara agar bisa keluar dan lari dari Ajudan Felix.

Ajudan Felix masih menunggu di luar toilet wanita. Dia mulai gelisah karena hampir setengah jam nona mudanya belum muncul. Mau masuk ke dalam toilet tapi tidak enak. Takutnya malah manggil polisi.

"Hah,ngapain gadis bandel itu? Sudah setengah jam di toilet. Apa dia sakit perut? Aku belum melihat dia keluar dari kamar mandi. Setiap orang yang keluar aku perhatikan tapi dia tidak ada," pikir Ajudan Felix. Sengaja dia memakai kaca mata hitam agar tidak terlihat kalau dia sedang menunggu Mei Yan.

"Oke, aku sudah siap keluar."

Kebetulan di dalam ada nenek yang bawa belanjaan banyak. Sendirian. Dia menawarkan jasa untuk menemaninya.

"Nenek aku bantu ya?" tawar Mei Yan dengan senyum manis.

Nenek tua yang berambut putih itu menoleh seperti curiga dengan Mei Yan

Apalagi dengan penampilan yang aneh hanya memakai celana pendek dan singlet serta lipstik yang belepotan.

"Tenang Nek. Aku nggak akan ngapa-ngapain kok. Kalau aku nakal tinggal telepon polisi saja. Aku hanya kasihan lihat nenek. Jadi inget mamaku. Makanya aku mau bantu membawakan belanjaan nenek yang berat sampai depan sana," ucap Mei Yan.

"Baiklah kalau begitu. Kamu kok cantik sekali," puji nenek itu.

"Terima kasih, Nek," sahut Mei Yan sambil nyengir.

"Kayak gini kok dibilang cantik," batin Mei Yan.

Sambil membawa belanjaan nenek dan menggandeng lengan nenek itu, Mei Yan keluar dari toilet wanita.

Sampai luar dia melihat Ajudan Felix di sana sedang tidak fokus apalagi sedang main ponsel. Dia kemudian belok ke kiri agar tidak terlihat oleh ajudan Felix.

Setelah sampai agak jauh dari toilet Mei Yan memberikan tas belanja milik nenek.

"Terima kasih ya Nek "

"Leng Loi, aku yang terima kasih," ucap nenek itu sambil tersenyum.

"Rumah kamu di mana Nona?" tanya nenek itu.

"Dekat sini kok," sahut Mei Yan.

Setelah lepas dari pantauan ajudan Felix, Mayan menuju toilet lain. Dia kemudian mengikat rambut dan mengelap lipstik yang belepotan. Langsung turun ke loby serta memesan taksi pulang ke rumah papanya.

Rumah Mei Yan berada di Hung Tsui Wae Salah satu desa terpencil yang berada dalam distrik Yuen Long.

Dia sedikit lega ketika sampai di rumah. Sampai di sana dia terkejut karena banyak orang. Seperti bodyguard yang mempunyai badan besar dan berkulit hitam berada di pekarangan rumahnya. Dia lebih terkejut karena barang-barang dan perabot rumah sudah dikeluarkan. Juga sudah ada palang garis berwarna kuning.

"Papa...ada apa Papa?" teriak Mei Yan menghambur ke dalam.

Sementara itu Ajudan Felix mulai gelisah. Dia sudah menunggu hampir satu jam hingga bertanya kepada petugas toilet yang saat itu sedang membersihkan toilet.

"Maaf, Aunty. Apakah Anda melihat gadis berambut pirang manis memakai rok warna merah muda berada di toilet. Sejak tadi aku sedang menunggu 1 jam tadi dia tidak ada keluar?" tanya Ajudan Felix.

"Aku sejak tadi bertugas di sini tapi tidak melihat ciri-ciri gadis yang kau sebutkan itu. Aku hanya melihat gadis bersama nenek-nenek memakai celana pendek dan singlet. Banyak gadis di sini yang pakai toilet. Siapa yang kamu maksud?" tanya tukang bersih-bersih itu memandang Ajudan Felix dengan tatapan tajam.

"Jadi nggak ada ya ciri-ciri gadis seperti itu?"

"Aku tidak tahu ada atau tidak? Satu jam ngapain di toilet ini sudah ganti-ganti banyak orang. Di sini banyak orang yang keluar dan masuk," ucap tukang bersih toilet itu

"Aduh pasti dia kabur. Mana tidak tahu rumahnya," geram Ajudan Felix.

Dia mengambil benda pipih yang ada di kantong jasnya kemudian menelepon Chen Fu.

"Ajudan Felix. Kamu sudah 1 jam bersama Mei Yan. Apa yang kamu lakukan dengan istriku?" tanya Chen Fu dengan ada yang sangat keras.

"Maaf Tuan Muda. Mei Yan kabur. Aku sudah nunggu satu jam di toilet rupanya dia punya akal yang sangat licik dan cerdik," kata Ajudan Felix.

"Apa kabur?"

"Iya Tuan Muda. Maafkan aku!"

"Ya sudah kamu balik ke kantor dulu. Biarkan gadis itu kabur. Paling pulang ke rumah papanya. Dasar gadis keras kepala," gerutu Chen Fu.

"Belum tau apa yang akan aku lakukan untukmu?"

Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App

Último capítulo

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 64. Akhirnya Bertemu( Tamat)

    Dengan halus Mei Yan menolak semua lamaran dari keluarga Man maupun keluarga Lee. Alasan yang tepat sehingga tidak menyinggung perasaan kedua keluarga itu. Mereka tidak marah ketika Mei Yan menolak. Tidak ingin memaksa sesuatu. Hung Mao tetap berteman baik dengan kedua marga itu. @@@Hampir satu bulan Mei Yan penasaran dengan cincin yang dipakai pria itu. Hung Mao belum juga bertemu dengan Nelayan Kwok. Mei Yan hanya ingin memastikan kalau pria itu adalah suaminya tidak lebih. Mei Yan meminta Hung Mao untuk mengatur pertemuan Mei Yan dengan pria muda itu. Dengan pasal mengantar ikan ke rumah Hung Mao yang ada di kampung. Nelayan Kwok menyanggupi. Hari yang ditentukan Kwok Sam alias Chen Fu mengirimkan ikan ke rumah Hung Mao dengan berjalan kaki. Mei Yan meminta nomer ponsel Kwok Sam lalu membagikan lokasi rumahnya. Tidak sulit bagi Kwok Sam untuk mencari rumah itu. "Permisi!" teriak Kwok Sam di depan pagar rumah Hung Mao. Pria tua itu terkejut dan tergopoh menuju ke pagar rumah.

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 63. Lamaran Untuk Mei Yan

    Dalam pikiran Mei Yan ketika sampai rumah, dia akan mengambil cincin berlian yang disimpan di dalam lemari perhiasannya. Perasaan cincin pria itu mirip dengan cincin pernikahannya. Apa mungkin ada kesamaan atau memang dia adalah Chen Fu, suami yang diharapkan setelah 2 tahun menghilang. Bahkan putra putrinya sudah setahun lebih. Mereka sudah merangkak. Wajah Chen Bo mirip dengan papanya, Chen Fu. Sedangkan Chen An mirip dengan Mei Yan, ibunya. Hung Mao sangat terkejut melihat kedatangan Mei Yan yang terburu-buru. Bahkan sepedanya dirubuhkan sehingga ikannya berantakan. Sebenarnya apa yang baru saja dilihat oleh putrinya sehingga dia nampak gugup dan bertingkah seperti itu. Dua anak kembar Mei Yan tidur di ayunan. Hung Mao mengayun anak-anak itu di teras rumah Hung Mao. "Hai ada apa, Mei? Kenapa kamu buru-buru seperti itu? Kamu bukannya mengambil ikan dari Tuan Kwok?" pria tua berkaca mata itu tertatih menghampiri Mei Yan. "Papa, aku melihat ada sesuatu yang aneh. Entah ini pertand

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 62. Ada Yang Aneh

    Mei Yan juga terkejut melihat Chen Fu. Walau menjadi istri pria itu hanya beberapa bulan saja terus ditinggal pergi tidak ada kabar, Mei Yan mengenal bau badan pria itu. Sempat matanya terbelalak. Bentuk tubuh dan tinggi Kwok Sam mirip dengan suaminya. Hingga mereka saling tatap. Hampir lima menit tanpa disadari. Hingga Mei Yan tergagap. Mungkin ini adalah halusinasi dirinya mengharap suaminya masih hidup. Begitu juga dengan Chen Fu. Pertama kali bertemu dengan Mei Yan, dia merasa sudah mengenal lama wanita yang berdiri di depannya. Hingga Nelayan Kwok menyenggol pundaknya."Kwok, dia adalah putri dari sahabatku, Hung Mao. Kamu jangan macam-macam dengan dia," bisik Nelayan Kwok di telinganya Kwok Sam. Chen Fu hanya nyengir saja sambil menggaruk kepalanya. Dia lupa kalau tugasnya hanya mengantar ikan. "Maaf apakah kamu putri dari Tuan Hung Mao?" tanya Nelayan Kwok pada Mei Yan. "Iya Tuan. Apakah Tuan ini dari marga Kwok yang mengantar ikan?"tanya Mei Yan sambil tersipu malu. Seja

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 61. Dua Tahun Kemudian

    Bayangan itu menangkap Felix kemudian membawanya ke tempat yang lain sehingga dia tidak ada kabar lagi. Entah menghabisi Felix atau mengasingkan ke tempat lain. Sementara itu Dinasti Group dipimpin oleh Chen Yung dan ibunya bukannya maju terus mengalami kerugian sangat banyak. Chen Yung menggunakan aset perusahaan untuk main judi dan bercinta dengan cewek bayaran. Begitu juga dengan Nyonya Chen. Wanita tua itu semakin lupa daratan. Dia menggunakan harta perusahaan untuk kesenangannya sendiri. Bahkan dia mengganti orang-orang kepercayaan Chen Fu dengan orang baru. Termasuk Moudy. @@@Dua tahun yang lalu Chen Fu terombang ambing di laut Hongkong sehingga bisa mencapai kapal yang berada di dekat pantai Tuen Mun. Dia tidak sadar hingga arus ombak membawanya di pinggir pantai. Seorang pemancing yang bermarga Kwok menemukannya tergeletak di pinggir pantai dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tubuh dan bibirnya sudah membiru. Kalau saja tidak tepat waktu maka Chen Fu akan kehabisan nafa

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 60. Mei Yan Pulang Kampung

    Malam itu Hung Mao sedang memasak mie di dapur untuk makan malam terkejut mendengar suara di pintu gerbang. Sejak Mei Yan ikut suaminya, Hung Mao memang tinggal sendiri. Dia tidak mengambil teman atau pembantu untuk menemaninya. Dia sudah tidak jualan mi lagi. Hanya merawat tanaman saja untuk makan sehari-hari. Menikmati hari tua. Sebenarnya Chen Fu ingin mengajak Hung Mao untuk tinggal bersama tapi pria tua itu tidak mau sehingga Chen Fu hanya mengirimkan uang untuk kehidupan mertuanya dan membayar semua hutang-hutangnya. "Siapa malam-malam datang?" tanya Hung Mao menghentikan tangannya ketika memasak mie. Sekali lagi Mei Yan mengedar-gedor pintu pagar sehingga Hung Mao segera mematikan kompor itu dan berlari ke depan. Dia sangat terkejut ketika melihat Mei Yan datang dengan ajudannya, Felix. "Mei Mei kamu datang? Papa rindu!" teriak Hung Mao memeluk putrinya dan mencium gadis mungil itu. "Papa, Mei Yan juga kangen!" teriak Mei Yan. "Suamimu mana?" tanya Hung Mao cel

  • Sentuhan Hangat Tuan Muda   Bab 59. Maafkan Aku, Nyonya

    Sore hari ketika keadaan Mei Yan sudah mendingan, dia mengajak pulang. Pihak rumah sakit sebenernya belum mengijinkan namun wanita itu tetap kekeh ingin pulang. Takut suaminya datang dia tidak ada di rumah. Apalagi ada kabar gembira yang harus disampaikan. Mei Yan berusaha menghubungi ponsel Chen Fu tapi tidak ada jawaban. Hampir seharian setelah pria itu mengirimkan pesan terakhir. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pikiran Mei Yan tidak menentu. Sebenarnya apa yang terjadi dengan suaminya sehingga sejak pagi tidak menghubunginya. Dia hanya menurut saja dengan Ajudan Felix ketika pria itu membawanya pulang. Felix yang membawakan tas milik Mei Yan. Pandangan wanita itu kosong. Seperti tidak ada nyawa sama sekali. Sampai di dalam taksi Mei Yan mencolek punggung Felix yang duduk di depan dekat sopir. Tidak sabar rasanya mengetahui kabar dari suaminya. "Felix, apa Tuanmu tidak menelponmu? Kenapa sampai sekarang dia tidak ada kabar? Apa benar tidak pulang? Aku ingin mengabark

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status