Share

Memuaskannya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-20 15:02:35

"Mengapa kita ke kamar, bukannya ke tempat karaoke seperti kemarin, Elvan?" 

Rania terus protes saat mengikuti langkah Elvan menyusuri koridor hotel. Ada rasa aneh di tubuhnya yang membuatnya gelisah, tapi ia terus melangkah. 

"Elvan, aku bertanya padamu! Aku ... sepertinya aku tidak enak badan. Bisa kita kembali besok saja?" tanya Rania akhirnya. 

"Tidak bisa! Harus malam ini." 

"Tapi aku tidak enak badan, Elvan. Aku berkeringat," sahut Rania sambil mengusap lehernya. 

"Nanti juga akan baik-baik saja. Ayo!" 

Elvan menarik Rania sampai akhirnya mereka tiba di depan sebuah kamar.

Di dalam kamar sendiri, Lucas sudah menunggu sambil meneguk winenya. Ia sudah membatalkan semua janji temunya hanya demi LC yang begitu menarik minatnya, wanita kaku seperti baru pertama kali menjadi LC, tapi membuat Lucas tidak bisa berhenti memikirkannya. 

Bel pintu berbunyi dan Lucas pun segera membuka pintunya. Ia pun langsung terpana melihat wanita LC-nya di sana, sedang berdiri dengan gelisah, tapi wajahnya sangat ekspresif. 

Rania sendiri langsung membelalak melihat pria itu, bos suaminya yang sudah berdiri dengan kancing kemeja yang terbuka. 

"Bos, aku membawa Rania. Dia akan menemani Anda malam ini," seru Elvan antusias. 

"Elvan, aku tidak menemani di kamar, ini ...." 

Belum sempat Rania selesai bicara, Elvan sudah mendorong istrinya masuk ke kamar Lucas sampai Rania terhuyung ke dalam. Elvan pun segera menutup pintunya dan pergi dari sana sampai debar jantung Rania memacu kencang. 

"Apa maksudnya? Elvan! Elvan!" panggil Rania yang mendadak panik. 

Rania berlari ke arah pintu dan berniat membukanya, tapi Lucas langsung menangkap pinggang wanita itu ke dalam pelukannya. 

"Kau mau ke mana, Rania? Aku sudah membelimu malam ini." 

Rania membelalak. Kesadarannya masih cukup untuk memahami maksud Lucas. 

"Membeli apa? Sudah kubilang aku tidak jual diri! Lepaskan aku!" 

"Semua LC sama saja. Mungkin kau hanya masih amatir, tapi aku tidak keberatan mengajarimu," bisik Lucas yang langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Rania. 

Rania tersentak dan mendorong dada Lucas. "Lepaskan! Pasti ada kesalahan di sini, Pak. Aku bukan wanita seperti itu. Aku ... ah ...." Mendadak Rania mendesah saat rasa geli mulai merambat ke seluruh bagian tubuhnya. 

Pelukan Lucas membuatnya makin tidak tahan. Ada rasa nikmat saat kulitnya bergesekan dengan kulit Lucas.

Entah apa yang terjadi pada dirinya, tapi ia tidak nyaman, seolah butuh sentuhan. Rania memejamkan matanya dan napasnya tersengal sampai Lucas yang melihatnya pun ikut mengernyit. 

Gelagat Rania sama sekali tidak biasa, seperti ada dalam pengaruh obat perangsang. Apa Elvan memberinya obat? 

Lucas tidak suka wanita yang terpaksa berhubungan dengannya, tapi entah mengapa, kali ini ia menyukainya.  

"Apa yang kau mau, Rania?" 

Rania menggeleng. Tangannya refleks memeluk leher Lucas, mendekatkan wajah mereka, tapi tidak yakin apa yang ia inginkan. 

"Kau mau aku menyentuhmu?" bisik Lucas lagi tepat di depan wajah Rania. 

Hembusan napas pria itu menerpa kulit wajah Rania. Aroma alkohol menyeruak di sana sampai membuat hasrat Rania sendiri terlecut. 

"Ya ... sentuh aku ... sentuh aku," pinta Rania yang sudah tidak sadar lagi apa yang ia katakan. 

Lucas tersenyum miring. "Dengan senang hati, Rania," bisik Lucas lagi, sebelum ia kembali mendaratkan bibirnya ke bibir ranum Rania. 

Lucas memagutnya liar dan Rania pun membalasnya dengan intensitas yang sama. Rania sudah tidak mampu berpikir lagi saat dorongan hasrat di tubuhnya sudah semakin besar. Bahkan ia memejamkan mata saat bibir Lucas mulai bergerak dari telinga hingga ke leher jenjangnya, berlama-lama di sana. 

Lucas menggigit bahu Rania sambil menurunkan tali tipis gaun wanita itu. Gaun mini itu meluncur indah ke kaki Rania. Hawa dingin langsung menerpa kulitnya, tapi rasa panas di dalam dirinya makin membara. 

Saat Lucas akhirnya membaringkan tubuh Rania ke ranjang, gesekan dengan sprei halus membuat Rania makin gelisah. 

Hingga Lucas pun menindih wanita itu. Desahan Rania makin keras saat bibir Lucas mulai bermain di dadanya dengan lincah. 

"Ah, aku tidak tahan lagi, seperti ada yang akan meledak. Tolong aku ... rasanya ...." 

Ucapan Rania patah-patah, tapi Lucas yang mengerti apa yang dibutuhkan Rania pun langsung mengarahkan tangannya menyelinap di antara kedua kaki Rania dan menemukan kelembutan di sana. 

"Pak ...," pekik Rania tertahan saat Lucas mulai memainkan jarinya di bawah sana. 

Rania menggigit bibirnya menahan rasa yang menggila. Kepalanya mendongak dan ekspresinya membuat Lucas tidak tahan lagi. 

"Kau akan menyukai kelanjutannya," bisik Lucas lagi yang langsung berkutat dengan celananya.

Dengan satu hentakan, Lucas menyatukan tubuh mereka. Begitu lembut, sempit, dan membuatnya gila karena rasa nikmat yang berbeda. 

Biasanya wanita yang melayani hasratnya, tapi kali ini kebalikan. Rania yang sedang dalam pengaruh obat sangat berhasrat sampai Lucas membiarkan wanita itu terus memimpin permainan mereka dan Lucas pun berakhir dengan memuaskan Rania sampai tengah malam. 

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Masih Membutuhkannya

    "Tidak! Jangan sentuh aku, Kak Rio! Aku bukan wanita murahan!" Rania berteriak dalam tidurnya. Ia mimpi buruk, mimpi akan dilecehkan oleh Rio dan mimpi diusir oleh Dita dan Anggun. Semua kejadian itu berlangsung sangat singkat, tapi sangat mengena di hatinya sampai Rania terus menangis dalam tidurnya. Rania sendiri sudah berbaring di ranjang besar di kamar hotel Lucas dengan Lucas yang duduk di sofa sambil melakukan konferensi bisnis dengan rekanan di luar negeri. Di belahan bumi yang lain, saat ini hari sudah pagi. Karena itu, Lucas masih tetap sibuk bekerja sekalipun malam sudah larut. Lucas sendiri tersentak mendengar Rania berteriak dan ia langsung cemas. "Lakukan sesuai yang kita bicarakan! Kita akhiri dulu rapatnya! Aku tutup dulu! Terima kasih!" Lucas segera menutup laptopnya dan duduk di ranjang di samping Rania yang masih sesenggukan. "Rania, kau kenapa? Kau mimpi buruk? Bangunlah, Rania! Itu hanya mimpi!" "Tidak! Aku tidak pernah menggodanya! Dia yang melecehkan ak

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Menghangatkanmu

    Surya menyetir mobilnya untuk Lucas malam itu dan melaju mengikuti ojek yang mengantar Rania pulang. Cukup lama Rania menunggu ojek di depan hotel sampai akhirnya Surya punya waktu mengintainya dan menyusulnya bersama Lucas yang mendadak sangat penasaran. Lucas tahu hubungan seperti ini seharusnya tidak melibatkan rasa apa pun, tapi Rania adalah wanita pertama yang menjadi simpanannya, wanita pertama yang tidur dengannya lebih dari satu kali. Bahkan setelah tidur dengannya beberapa kali, ajaibnya, Lucas masih menginginkannya. Lucas yang tidak tahan pun akhirnya mengikutinya. Namun, alih-alih hanya mengetahui rumahnya, Lucas malah geram melihat bagaimana Rania diusir dari rumahnya sendiri. Rania pun berakhir dengan melangkah sendirian di tengah hujan. Wanita itu basah seperti tikus got dan Lucas tidak bisa tetap diam. "Kau basah, Rania! Masuklah! Pulanglah bersamaku!" seru Lucas yang sudah membuka pintu mobilnya. Rania tersentak melihat Lucas di sana. Tangisannya makin meledak.

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Kau Basah

    "Apa yang sedang kalian lakukan, hah?"Dita dan Anggun pulang berdua malam itu, sementara Elvan masih melanjutkan acaranya. Mereka pun baru saja masuk ke dalam rumah saat pemandangan yang menyambutnya benar-benar langsung membuat mereka naik darah. "Ya Tuhan, apa ini?" pekik Dita juga. Sontak Rio dan Rania menoleh. Rania pun langsung buru-buru bangkit dari atas Rio. "Ibu? Kak Anggun? Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Kak!" seru Rania terbata. "Apanya yang tidak seperti yang aku pikir, hah? Berani sekali kau menggoda suamiku!" Plak!Anggun melangkah cepat dan tanpa basa-basi melayangkan tamparannya.Wajah Rania sampai menoleh saking kerasnya tamparan Anggun. Rania pun memegangi pipinya dan baru saja akan menjelaskan, tapi Rio sudah bangkit dari sofa, menyelanya, sambil berlindung di belakang istrinya. "Benar, Sayang! Rania menggodaku! Dia memang murahan! Dia merayuku dan memintaku membuatnya hamil!" tuduh Rio melindungi dirinya. Dita sampai membelalak mendengarnya. "Dasar me

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Ingin Menyumbang Benih

    Rumah Elvan begitu sepi saat Rania pulang malam itu, padahal ia sudah buru-buru pulang sampai tidak sempat ke rumah sakit. Sepertinya semua orang sedang pergi, Rania pun bisa bernapas sedikit lega karena tidak perlu mendengarkan celetukan-celetukan yang menyayat hatinya.Ia pun baru akan membuka pintunya saat tiba-tiba pintu rumah dibuka dari dalam oleh Rio."Akhirnya kau pulang, Rania!""Eh, Kak Rio? Kak Rio ... sendirian?" Rania melongok ke sekeliling rumah yang sepi itu sambil melangkah masuk.Rio pun segera menutup pintunya sambil tersenyum tipis."Seperti yang kau lihat, semua orang sedang pergi.""Apa ... Elvan juga?""Justru dia yang menjadi rajanya malam ini."Rania mengernyit mendengarnya. "Apa maksudnya rajanya?"Rio pun mulai tertawa pelan. "Dia membawa wanita baru untuk dikenalkan pada ibu dan kakaknya, wanita baru yang jauh lebih cantik dan

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Basah Karena Klepon

    Jantung Rania masih memacu begitu kencang berada di pelukan Lucas. Pria itu sudah biasa memeluknya bahkan menyentuhnya dengan sangat intim, tapi entah mengapa, rasanya berbeda. Bahkan tanpa ia sadari, Rania membuka bibirnya, mulai mendambakan ciuman pria itu. Namun, tiba-tiba suara Surya terdengar. "Pak Lucas?" Sontak Lucas dan Rania pun menoleh bersamaan. "Para investor menunggu untuk foto bersama." "Ah, baiklah." Lucas pun segera merogoh kantongnya, mengeluarkan kartu kunci kamarnya lalu berbalik ke arah Rania. "Tunggu aku di kamar!" titah Lucas, sebelum pria itu pergi begitu saja. Rania sampai terdiam sejenak sambil menatap kartu kunci kamar Lucas. Jantungnya berdebar lagi karena merasa spesial sampai diberi kunci kamar. Namun, secepat pikiran itu muncul, secepat itu pula pikiran itu pergi. Ia bukan spesial, ia hanya wanita simpanan. Rania tersenyum getir dengan kenyataan itu dan ia pun kembali ke dapur mengambil beberapa dessert yang tersisa untuk dibawa ke kamar Lucas.

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Berdebar Karenanya

    Lampu kristal restoran hotel itu bergoyang lembut, memantulkan kilau perak dari gelas-gelas anggur yang tersusun rapi. Aroma daging panggang, saus mentega lemon, dan rempah-rempah Eropa memenuhi udara. Para tamu gala dinner terdiri dari sekitar lima puluh orang investor dan calon mitra bisnis. Mereka duduk anggun di meja-meja bundar berlapis linen putih, berbincang dalam campuran bahasa Inggris dan Indonesia.Lucas berdiri di ujung ruangan dengan jas hitamnya yang begitu gagah melekat di tubuhnya. Ekspresinya tenang dan penuh wibawa, seolah badai yang tadi melanda dapur tidak pernah terjadi."Selamat malam semua! Terima kasih atas kehadirannya dan silakan menikmati hidangan yang kami sajikan!"Makanan utama tersaji sempurna yaitu steak wagyu panggang dengan saus jamur truffle, salmon Norwegia dengan kulit garing, dan risotto saffron yang hangat. Denting alat makan terdengar sopan, diselingi gelak tawa kecil dan percakapan bisnis yang serius.L

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status