Share

Bab 51. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-08-05 12:07:41

Saga menarik Nada ke kamarnya, memastikan perempuan itu layak bertemu kedua orang tuanya.

"Lepasin, bisa jalan sendiri," tepis Nada menghempasnya kesal.

"Makanya nurut dari tadi, kan nggak ada drama harus ini itu. Sana ganti! Aku tunggu di luar, kita cuma makan malam setelahnya pulang."

Ganti pakai apa, memberi saran tanpa memberi solusi. Nada justru bingung karena dia tidak meninggalkan pakaiannya di sini sehelai pun. Untungnya ibu mertuanya datang tepat waktu. Dia memberikan pakaian layak miliknya, yang tentu saja nyaman untuk ibu hamil.

"Ini pakai aja, kayaknya masih muat buat kamu."

"Iya Ma, terima kasih banyak," ucap Nada menerimanya dengan senang hati.

"Apa Saga memperlakukan kamu dengan baik?" tanya Nyonya Zee penasaran. Mengingat yang sudah-sudah membuatnya mengucap istighfar.

"Iya Ma, Kak Saga memperlakukan Nada dengan baik," jawab Nada tidak ingin menimbulkan huru hara di antara ibu dan anaknya.

"Alhamdulillah ... kamu harus ngomong kakau Saga berulah. Kamu har
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Ida Nur
memang Saga ini aneh...
goodnovel comment avatar
Jihan Dwi Annisa
Saga..cerewet banget kyk cewek..
goodnovel comment avatar
Suti Fatimah
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 85. SPSG

    "Oke, terserah kamu saja," ucap Nada dingin. Berlalu begitu saja dengan perasaan sakit. Tetapi dia berusaha tetap tenang, walaupun sebenarnya dia tahu Saga tengah mempermainkan perasaannya. Jangan berharap apa pun dengan hubungan ini, atau pada akhirnya akan sakit sendirian karena dari awal berjuang sendiri. Pria yang tidak pernah menghargai wanitanya, tidak pernah akan mengerti artinya ketulusan. "Mulai sekarang, aku tidak akan peduli dengan apa pun yang kamu lakukan, Saga," batin Nada mengingatkan hatinya untuk tidak memberi rasa. Tidak mau jatuh terlalu dalam, aplagi menggantungkan kehidupannya pada dia. Sejak hubungan itu dimulai, Saga memang sepertinya tidak ada niatan untuk memperbaiki. Omong kosong saja jika memang tengah belajar, nyatanya Nada benar-benar tidak diakui. Sakit dia telan sendiri, sampai rasanya benar-benar tidak ada artinya lagi. Pria itu terus memberikan banyak tekanan untuknya. Bahkan sampai dia keguguran, dan Saga pun tidak pernah merasa bersalah sedik

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 84. SPSG

    "Tarik Nad, tarik!" seru Saga ikutan heboh sendiri. Keduanya bekerjasama meraih ikan yang terkena umpan agar tak lepas dari pancingan. Tanpa sadar, tangan Saga justru menumpu tangan Nada yang tengah berusaha menarik reel pancingnya saling menggenggam. Keduanya sama-sama tidak ngeh, padahal terlihat begitu kompak. "Wah ... gede banget, pantesan berat," celetuk Saga tak menyangka. Umpan pertama dapat ikan yang lumayan besar. "Ambilin wadah," titah pria itu berhasil mengamankan. Sementara Nada menjerit heboh karena ikan terlalu rusuh hingga melompat-lompat di sekitar. "Aww ...," keluh Nada terkena siripnya hingga menimbulkan rasa perih yang berdarah. Seketika Nada menjauh mengamankan diri. "Jangan dipegang, kena?" tanya pria itu refleks memeriksa tangan istrinya. Terlihat jelas Nada mengaduh dengan mimik wajah kesakitan. "Hmm," jawab Nada menahan diri. Tangannya tergores otomatis terasa perih. "Bersihin dulu, nanti diobatin." Nada mengangguk patuh, langsung beranja

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 83. SPSG

    "Nggak usah sok baik, aku nggak mau bareng," tolak Nada berlalu begitu saja. Dibilang merajuk, emang iya, dia pikir kata-katanya tidak nyakitin apa. Percaya diri sekali Saga selalu merasa si paling segalanya. Bodo amat, capek banget jadi Nada berasa tidak pernah dihargai sebagai istrinya. "Eh, Nad, tunggu dong, jangan ngambek gini, enggak lucu. Kita, berangkat bareng ya." Saga berlari kecil menghadangnya. Pokoknya dia tidak mau daripada nanti dijadikan bahan ghibah seantero kampus. Yang jadi bulan-bulanan Nada, sementara Saga menjelaskan pun tidak. "Aku yang nggak mau, paham nggak sih," bentak Nada kesal. Muak sekali melihat wajah songongnya tanpa dosa. Seakan semua yang keluar dari mulutnya wajib dituruti. Tidak peduli itu membuat orang lain tidak nyaman. "Kamu berani meninggikan suara kamu kaya gini. Enggak sopan tahu, ayo bareng!" ujar pria itu meraih tangannya. "Aku nggak mau Kak, ngerti nggak sih, nggak usah maksa." Nada menghempaskan tangannya kesal. "Kamu pagi

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 82. SPSG

    "Kak Saga kan nggak suka sama aku?" ucap Nada berusaha menyadarkannya. Nada tentu tidak mau dijadikan barang mainannya saja. Masih lekat dalam ingat semua perlakuannya. "Bukan masalah suka atau tidak suka. Tapi tentang tanggung jawab. Aku berusaha bertanggung jawab dan melakukan tugasku sebagai suami. Seharusnya kamu juga gitu, kan?" jawab Saga membuat Nada diam. Cowok emang semudah itu ya melakukan tanpa cinta. Tidak paham kalau perempuan itu tidak nyaman sekali, apalagi tanpa ada rasa. Tetapi sepertinya Kak Saga memang tidak peduli. Apakah Nada akan terjebak pernikahan tanpa rasa ini sampai nanti, sungguh dia dalam dilema yang harus dijalani. Nada mau berusaha, dia juga selama ini menjalankan tugasnya dengan baik. Tetapi untuk urusan yang satu itu, kenapa dia merasa tidak pas. Saga tidak pernah menganggap dirinya sebagai istrinya, bagaimana bisa dia setenang itu pura-pura ikhlas menjalankan tugasnya di tempat tidur. "Nad, aku belum selesai ngomong. Kenapa malah pergi," p

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 81. SPSG

    "Tidak apa-apa juga bucin sama suami. Aku juga kalau sudah menemukan orang yang tepat mau bucin," ucap Nimas mensejajarkan langkah Nada. "Nggak Nimas sayang, aku nggak bucin sama suami aku," ralat perempuan itu cepat. Membayangkan wajah Saga saja empet rasanya, bagaimana ceritanya bucin sama dia. Mereka berdua menuju ruangan mengikuti makul pertama. Masih ngobrol santai sembari menunggu Pak Dosen masuk kelas. "Laptopnya nggak ketuker lagi sama Kak Saga, Nad? Sumpah sih kalian mencurigakan." Raisa tersenyum penuh selidik. "Aman, jangan sampai," jawab Nada lebih teliti pastinya. Kemarin kebetulan yang membuatnya apes. Gegara masalah itu pula, Nada dikira keganjengan sama kakak seniornya. "Kok bisa? Emang kalian ngapain aja berdua?" tanya Raisa mencium gelagat keduanya tak biasa. "Bisa lah, kemarin kan kita belajar bareng. Namanya jugu hal tak terduga." "Beneran cuma belajar bareng? Emangnya suami kamu ngijinin gitu kalau kamu belajar sama kakak senior ganteng kaya gi

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 80. SPSG

    "Kenapa dibuang?" Nada menatap kesal. "Ya nggak harus jaga jarak juga. Kita kan suami istri.""Iya kalau di rumah, kalau di luar emang kamu ngakuin? Enggak kan?" ucap Nada menohok. Seketika Saya terdiam, gemas juga mendapati tingkahnya yang tidak pekaan. Dulu memang mungkin iya, tetapi sekarat dia tidak berusaha untuk menutupinya. Malah sedikit demi sedikit mulai berani konfes tentang hubungan mereka. Lantaran gemas, pria itu pun langsung mendekat, mengikis jarak, mempertemukan bibir mereka dalam satu kecupan singkat. Nada kaget, tetapi justru Saga tersenyum melihat wajahnya yang seolah tidak siap. Semakin Nada memberontak, semakin membuatnya tertantang untuk mendekat. Jarang-jarang dapat reaksi galak di ranjang, jadi harus dimanfaatkan dengan baik. "Kak, apaan sih, jangan mesum.""Ini bukan mesum Nada Zahira.""Terus mau ngapain buka baju?" Nada langsung turun dari ranjang penuh waspada. Kenapa jadi takut sendiri melihat suaminya slengean begini. Mending balik ke setelah awal ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status