Share

Bab 15. Apa Anakku Cacat?

“Aku masih waras. Aku cinta sebatas rasa hormat, nggak lebih. Kalau selama menikah aku selalu dibenci, diolok-olok, tidak mungkin di hatiku tumbuh rasa cinta sesungguhnya. Bagiku, definisi cinta itu rasa nyaman, damai, tenteram, dan saling menghargai. Aku tidak menerima semua itu dari Bang Satria. Mustahil aku bisa cinta dalam arti sebenarnya sama dia.”

Anggi hanya mengangguk. “Baguslah kalo gitu.”

“Apa aku harus datang ke pernikahan mereka, Nggi?”

“Nggak usah! Nggak harus datang kalau kamu hanya ingin membuktikan kamu kuat. Move on, Beibeh. Hempaskan semua yang berhubungan sama Satria. Kamu sekarang wanita bebas yang bisa ke mana pun kamu suka. Saatnya menata hidup. Aku yakin kamu bisa bangkit. Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat!”

“Berlagak. Dialogmu kayak HUT RI aja. Nggak pantes kalo kamu yang ngucapin.”

Keduanya tergelak.

“Kamu benar, aku harus kuat, aku pasti bisa bangkit.”

“Semangat!” Anggi mengepalkan tangan.

Setelah membuka paket Nilna, Anggi membuka paketnya sendiri.

“Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
next, thor.. makin greget
goodnovel comment avatar
Zudia
lanjut kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status