Share

Bab 16. Bolehkan Kupeluk Bapak?

“Ibu bicara apa tadi?” tanya driver online yang sempat mendengar gumaman Nilna.

“Ah, bukan apa-apa, Pak.” Nilna hanya tersenyum kecut. Sungguh, saat ini hatinya sangat kalut.

Nilna takut hukum sebab akibat buruk akan diterimanya.

**

Setelah beberapa saat perjalanan, tiba juga Nilna di kediaman sang bapak setelah sebelumnya mampir dulu ke supermarket untuk membeli beberapa oleh-oleh. Rumah sang bapak terlihat tertutup. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya terbuka.

Dua bocah menyembul di belakang wanita yang membukakan pintu.

“Hore, Mbak Na datang!” Dua bocah yang terpaut usia tidak terlalu jauh itu mendekap tubuh Nilna.

Nilna memberikan kantong plastik berisi makanan ringan kepada mereka.

“Nggak boleh rebutan,” pesan Nilna. Dua bocah itu mengangguk, lalu berlari masuk ke kamar.

“Berani ke sini setelah apa yang kamu perbuat?” tanya Yanti, ibu tiri Nilna.

“Memangnya aku berbuat apa, Bu?”

“Masih bisa tanya? Video itu! Bikin malu kamu, ya! Bisa-bisanya melempar kotoran ke wajah o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
kok sedih, ya? hiks!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status