Share

Sepupu Rasa Suami
Sepupu Rasa Suami
Author: Sun fatayati

Prolog

“Apa?” Aku tergeragap memandang selembar kertas.

Kupicingkan mata sekali lagi, berharap tak salah membaca selembar kertas itu. Seketika hatiku hancur. Sepuluh tahun aku susah payah mempertahankan rumah tangga ini, akhirnya hancur juga. Lelaki dihadapanku diam tak bergeming, sepertinya dugaanku salah, jika cinta masih ada dihatinya.

Nyatanya, cinta itu sudah sirna.

“Maaf.”

Shit… aku sudah muak mendengar kata maaf darinya, buktinya dia menceraikanku dan memilih si pantat wajan hitam itu, wanita yang sudah kuanggap sahabat dan saudara ternyata menikamku dari belakang. Kebaikannya selama ini hanya untuk memikat suamiku, Mas Ehan. Bodohnya lagi Mas Ehan termakan dengan bujuk rayunya. Ditambah dengan keluarga toxicnya itu, sampai-sampai dia mencampakkanku.

Seketika kakiku rubuh saat kedua orang itu pergi dari hadapanku, masih kulihat Mas Ehan memandangku sesaat sebelum benar-benar pergi.

“Inikah janji cintamu itu, Mas? Hanya karena isu yang belum tentu benar kau menceraikanku?” batinku menjerit.

Cepat-cepat kuusap air mataku yang berlinang, wajah bahagia dari kakak iparku merekah. Dia memandang dengan seringai yang sangat mengerikan, tapi bagiku itu sudah biasa.

“Makanya suami itu dilayanin dong, jangan cuma minta duit terus. Jadi wanita itu harus pandai dandan, biar suami betah di rumah. Ini sudah tak punya anak, tak punya kerja, hanya pakai daster pula, gimana suami mau betah di rumah?” sarkasnya.

Aku diam tak bergeming, tak ada niat sedikitpun untuk membalas ucapan kakak iparku itu, aku sudah lelah.

Gegas aku bangkit dan berjalan dengan wajah sembab, kulihat kedua mertuaku hanya diam saja memandang. Tanpa pikir panjang, aku mengemas barang-barangku. Sudah kuputuskan aku akan pulang ke rumah orang tuaku.

Saat melewati ruang tamu, ibu mertuaku memandangku dengan wajah sendu, selama ini beliau yang sudah membelaku, hatiku teriris melihat sorot mata itu buru-buru aku pamit dan memeluknya, lidah terasa kelu untuk berucap kata, hanya air mata yang luruh tak berhenti.

“Maafkan ibu, Nak. Maaf tak bisa meyakinkan Ehan untuk mempertahankanmu. Semoga kau bahagia, carilah cinta sejatimu diluar sana, Nak. Ibu percaya kau… akan bahagia tanpa Ehan.”

Suara getirnya membuatku semakin sakit, aku mengusap kedua mata itu yang juga basah oleh air mata.

“Percayalah bu, meski aku bukan menantumu lagi, ibu adalah mertua terbaik, aku akan selalu megingat kebaikan ibu, terimakasih telah menerimaku selama sepuluh tahun. Maaf jika Ara pernah menyakati ibu. Ara pamit.”

Aku berusaha berdiri sekuat tenaga, cukup rasanya menahan kesedihan selama ini, sudah waktunya aku terlepas dari belenggu kesengsaraan. Aku tak percaya lagi dengan laki-laki bernama Ehan Syaputra.

Beberapa bulan yang lalu, saat aku mengetahui Mas Ehan selingkuh hatiku remuk redam, tapi ibu mertuaku menguatkanku, malah beliau yang memberi ide agar aku dekat dengan dengan Aryandra, dengan tujuan agar Mas Ehan cemburu dan kembali padaku. Tapi, semua itu menjadi boomerang bagi pernikahan kami.

Kakak iparku ikut campur, dia memberi bumbu panas agar Mas Ehan percaya bahwa aku lah selingkuh terlebih dahulu, dan semua itu menjadikan Mas Ehan semakin menjauh. Dan pada akhirnya bukan Mas Ehan yang kudapatkan, tapi surat cerai yang aku terima darinya,

---

Hari ini, mungkin hari terburukku, mengakhiri rumah tangga yang sudah sepuluh tahun berjalan. Namun, hari ini juga hari kebangkitanku, aku berjanji pada diriku sendiri akan membangun kebahagiaanku sendiri, dengan seseorang yang selama ini mencintaiku dengan tulus.

“Kita lihat saja, Mas, siapa yang akan lebih Berjaya setelah perceraian ini, aku atau kamu?”

Comments (12)
goodnovel comment avatar
Agung99
lanjut Thor
goodnovel comment avatar
yuyunitaa
ide ibu mertuanya cukup aneh
goodnovel comment avatar
Megarita
loh alamat turun ranjang dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status