Share

Episode 11

~••°••~

Tidak butuh waktu lama untuk tersebarnya berita tentang penarikan kembali sawah oleh Etek Yarni. Warga silih berganti datang bertamu ke rumah. Ada yang betul-betul peduli dan mengecam sikap Etek Yarni, ada yang hanya ingin tahu dan mengompor-ngompori. Emak menjawab semua pertanyaan dengan kalimat senada.

"Pada dasarnya, sawah itu memang bukan hak milik kami. Hanya hibah dari mertua untuk menantu dan cucunya. Benar juga kata Yarni, aku bisa kewalahan sendirian. Apalagi Rindu akan kuliah di Padang." Demikian jawaban Emak.

Etek Yarni seakan menutup mata dan telinga. Santer pembicaraan terdengar tentangnya. Serakah, rakus, tamak, medit, dengki, semua cap buruk berhamburan keluar. Tetapi, dia santai dan seolah-olah tidak peduli.

Sore itu Kak Kasih datang tergesa-gesa. Kabar tentang datangnya Etek Yarni kemarin siang baru sampai ke telinganya. Pias wajah Kak Kasih menghampiri aku dan Emak yang sedang mengurat bawang.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab kami serempak.

"Mak, Kas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status