Share

Episode 12

~••°••~

"Barangkali ini hanya ketakutan saya, Bu Ros. Andai, maaf kalau perandai-andaian saya ini sedikit melompat pagar ... andai Yarni menggadai atau bahkan menjual sawah tersebut untuk membayar hutang ke saya ...."

"Rindu tidak akan biarkan, Bu. Dengan alasan apa pun. Kalau Etek Yarni menggarapnya kemudian hasil panen digunakan untuk mencicil hutang, sekalipun kami tidak dibagi barang sesukat pun, Insya Allah Rindu rida lillahi ta'ala. Tetapi, kalau dia menggadai atau menjual, Rindu dan Kak Kasih yang maju paling depan."

"Itu makanya Ibu ke sini, Rindu."

"Akad jual beli sawah itu juga butuh saksi, bukan? Harus ada persetujuan juga dari Emak, Rindu dan Kak Kasih yang selama ini tercatat sebagai pemilik di surat sawah."

"Surat sawah?" ulang Bu Upik.

"Sebelum Nenek meninggal, beliau sudah antisipasi dengan menulis surat dengan tulis tangan. Isinya menyebutkan bahwa sawah yang menjadi bagian masing-masing adalah ini, ini, ini. Sebenarnya kalau mau menolak permintaan Etek Yarni, Rindu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status