Home / Romansa / Skandal Panas Presdir Tampan / 88 | Berikan Yang Terbaik

Share

88 | Berikan Yang Terbaik

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2025-05-24 17:52:38

“Itu benar, hanya kamu seorang yang bisa mengisi hati Pak Damien,” suara seorang wanita tiba-tiba memecah keheningan.

Chiara dan Dona kompak menoleh ke arah sumber suara. Tessa, dengan rambut tergerai rapi berjalan mendekat sambil membawa dua cangkir kopi dalam gelas styrofoam. Wajahnya yang cantik tampak akrab, meski Chiara belum pernah bertemu dengannya sebelumnya.

Tessa tersenyum lembut dan menyodorkan kopi tersebut kepada mereka berdua.

“Terima kasih,” Dona menerima salah satu gelas kopi itu dengan anggukan lembut, sementara Chiara menerima kopi itu dengan kening berkerut, matanya menatap bingung ke arah wanita yang belum dikenalnya.

“Te… terima kasih, maaf, Anda siapa?” tanya Chiara dengan suara sedikit terbata-bata.

Wanita itu duduk di samping Chiara, hingga posisi Chiara kini berada di antara Dona dan Tessa.

“Perkenalkan, namaku Tessa, sekretaris Pak Damien,” jawabnya santai, menyelipkan sedikit senyum bersahabat di wajahnya.

“Dan kamu tidak perlu terlalu formal ketika berbicar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Panas Presdir Tampan   97 | Tolong Rahasiakan

    "Ah! Gawat! Bisa jadi masalah kalau Damien tahu!" ucap Chiara, yang langsung mendadak panik.Dia menyikat giginya dengan cepat, lalu segera berkumur dan membersihkan mulutnya sebelum bergegas keluar dari kamar mandi.Ceklek!Begitu pintu kamar mandi terbuka, Chiara melihat Damien yang mulai membuka matanya dan tampak bersiap bangkit dari sofa.Tanpa berpikir panjang, Chiara segera berteriak, “Jangan bergerak!” Ucapannya disertai tatapan tajam, dan tangannya menunjuk ke arah Damien, bak polisi menghentikan penjahat.Dona, Tessa, dan Luca yang berada di ruangan itu langsung terkejut, bahkan Damien sendiri terpaku, menghentikan gerakannya dan mengangkat alis, bingung dengan perilaku Chiara yang tiba-tiba.Damien langsung mengambil kesimpulan, kemarahan Chiara karena tindakannya semalam, memindahkan Chiara dari sofa ke tempat tidur tanpa meminta izin. Hanya alasan itu yang masuk akal baginya.Namun, sebelum Damien sempat berkata apa pun, Chiara segera berjalan menuju tempat tidur kosong d

  • Skandal Panas Presdir Tampan   96 | Moment Memalukan

    Keesokan harinya, Chiara perlahan membuka matanya. Cahaya matahari pagi yang hangat menerobos masuk dari celah-celah tirai, menyapu wajahnya dengan lembut. Pandangannya masih kabur ketika suara sang buah hati menyapanya, “Selamat pagi, Ibu!”Chiara otomatis tersenyum dan menjawab dengan suara serak, “Selamat pagi, sayang…” tanpa benar-benar sadar sepenuhnya.Butuh beberapa detik sebelum kesadarannya kembali sepenuhnya, dan dia berbalik menatap ke arah suara tersebut.Di sana, sang buah hati duduk sambil bersandar, tersenyum semringah menatap ke arahnya. Mata Luca yang bulat bersinar penuh semangat, pipinya kemerahan seolah mengisyaratkan betapa senangnya dia menyambut pagi ini. Di sisi Luca, terlihat Dona duduk dengan tenang di tepi tempat tidur, menyuapkan sesendok sarapan kepada Luca yang tampak menikmati setiap gigitan.Sementara itu, Tessa duduk di kursi yang berada tepat di samping tempat tidur. Melihat Chiara yang mulai membuka mata, Dona menyapanya dengan suara lembut, namun se

  • Skandal Panas Presdir Tampan   95 | Rindu Dan Sakit

    Setelah mengantar kepergian ke empat sahabatnya, Damien kembali ke kamar VIP tempat Luca dan Chiara berada, dia membuka pintu kamar VIP dengan perlahan, di dalam ruangan yang remang, dia melihat Luca, sang putra, sudah tertidur lelap di atas ranjang. Sementara Chiara duduk di sofa, punggungnya bersandar dengan kedua mata terpejam.Perlahan, Damien melangkah masuk, menutup pintu dengan pelan agar tidak mengganggu kedamaian di ruangan itu. Dia mendekati ranjang, tubuhnya sedikit membungkuk saat ia meraih dahi Luca. Bibirnya menyentuh kening kecil itu dengan lembut, sebuah kecupan penuh kasih sayang yang hangat dan menenangkan."Selamat tidur, anakku," bisiknya dengan suara rendah. Senyum Luca terlihat semakin dalam di wajahnya yang tertidur, seolah dalam mimpinya dia bisa merasakan cinta dan kehangatan yang diberikan sang ayah.Setelah memastikan Luca dalam tidurnya, Damien memutar pandangan ke sofa. Di sana, Chiara terlihat duduk bersandar, kepalanya sedikit terkulai dengan mata tertut

  • Skandal Panas Presdir Tampan   94 | Kamu Curang (21+)

    Pintu lift perlahan terbuka, mengeluarkan suara berderit lembut saat mereka tiba di lantai VIP Hotel Diamond Rose. Tyler, Nathalie, Dona, dan Tessa melangkah keluar, disambut oleh keanggunan dan kemewahan yang menyelimuti koridor hotel.“Malam ini benar-benar luar biasa,” ujar Tyler sambil tersenyum lebar.Nathalie mengangguk setuju, rambut panjangnya terurai lembut saat ia melangkah. “Aku masih sulit percaya kalau Damien bisa memaafkan semua yang terjadi,” balasnya penuh rasa syukur.Kenangan tentang pertemuan di parkiran rumah sakit tadi terasa begitu nyata di benak mereka. Momen saat Damien dan Nathalie saling memaafkan memberikan mereka kedamaian yang telah lama hilang.Mereka berhenti sejenak di depan kamar Dona dan Tessa, saling bertukar salam perpisahan. "Sampai jumpa besok!" seru Tyler sambil melambaikan tangan, dan Nathalie menambahkan senyum hangat sebagai tanda perpisahan. Dona dan Tessa tersenyum lebar, masih terbawa kebahagiaan malam itu.Dengan langkah ringan, Tyler dan

  • Skandal Panas Presdir Tampan   93 | Ketegangan

    "Da... Damien?" ucap Nathalie, sorot matanya dipenuhi ketakutan yang begitu jelas.Damien melangkah maju, menatap Nathalie dengan tatapan yang sulit diartikan."Damien! Tunggu!" Dona, yang berdiri tidak jauh dari Damien, maju selangkah, tangannya terulur hendak menahan pergerakannya. Namun, sebelum tangannya bisa meraih Damien, Tessa mencegatnya, menahan lengannya dengan lembut."Tessa, tapi..." Dona memandang sahabatnya dengan ragu.Tessa menggeleng pelan, memberikan isyarat halus pada Dona, seakan memberi tahu bahwa ini adalah sesuatu yang perlu diselesaikan tanpa campur tangan mereka. Dona pun akhirnya mundur, menahan diri meskipun jelas terlihat khawatir.Di sudut lain, Tyler memperhatikan gerak-gerik Damien dengan seksama. Kekhawatiran membayangi wajahnya, ia tahu bagaimana emosi Damien bisa meledak dalam situasi yang salah.Tanpa berpikir panjang, Tyler maju, mengambil posisi di depan Nathalie, siap melindungi Nathalie dari kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi."Bro, aku

  • Skandal Panas Presdir Tampan   92 | Canggung

    Sadar bahwa tak ada lagi yang bisa ditutupi, Tessa menghela napas panjang sebelum akhirnya mulai menceritakan segalanya kepada Damien. Ia menceritakan peran Dona, Tyler, dan Nathalie, di mana Tyler adalah orang yang pertama kali menemukan keberadaan Chiara.Setiap detail diungkap, dari alasan mengapa mereka memutuskan untuk menyembunyikan hal ini hingga kenapa Tessa begitu gigih meminta Damien untuk pergi ke Roma. Semua ini ternyata bertujuan untuk mempertemukan Damien dan Chiara, meski dalam kenyataannya Damien justru menemukan Chiara tanpa bantuan mereka.Damien diam, menatap lurus ke depan. Tangannya bergerak perlahan mengusap wajahnya, mencoba menenangkan diri setelah mendengar penjelasan Tessa. Rasa campur aduk berkecamuk dalam pikirannya."Kalau kalian sudah tahu di mana Chiara, kenapa kalian tak memberitahuku sejak awal?" Kepalanya menunduk, tangan kanannya memegang keningnya."Dona dan Tyler takut, Pak Damien, kehilangan kontrol dan membuat semuanya jadi lebih rumit," jawab Te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status