Share

Hati yang panas

“Maaf,” cicit Devan dengan nada datar. Dia kembali ingin menutup pintu ruangan tersebut tetapi Laura menahannya. “Masuklah!” Mau tidak mau Devan menganggukkan kepala sembari melangkahkan kaki dan berdiri di hadapan istrinya itu. Laura menatap Axel dan mengangkat dagunya sebagai isyarat agar laki-laki itu keluar dari ruangannya. Axel yang paham langsung undur diri.

“Ada apa?” tanya Laura. Devan bergegas mengulurkan berkas, menaruhnya di atas meja. “Aku disuruh mengantar ini sama Mbak.”

Laura menatap berkas itu sesaat, lalu kembali menatap pada suaminya. “Lain kali jangan mau di suruh-suruh seperti ini lagi.”

Devan tertawa lirih. “Apa aku bisa menolak dengan posisiku di perusahaan ini.”

Laura tercenung. Benar yang dikatakan oleh suaminya, laki-laki itu hanya seorang office boy yang pasti akan menjadi pesuruh siapa saja. Suami seorang Presdir jadi pesuruh siapapun di perusahan apakah itu pantas? Laura menghela nafas panjang, dan berpikir ini tidak boleh dibiarkan. Selama Devan menyandan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status