Share

Menumpang

Bab 18

Pov Fatan lagi.

Aku dan Irene tiba di kontrakan ayahnya Irene saat hujan semakin deras. Setelah turun dari taksi, aku berlari sambil membawa dua buah koper besar. Irena menyusul beberapa langkah di belakang.

"Assalamualaikum," salamku begitu berada di depan pintu. Hari mulai larut, ditambah lagi sedang hujan. Mungkin kedua mertuaku sudah tidur, pikirku.

"Ayah, Ibu kami datang!" teriak Irene sambil mengetuk pintu tak sabaran.

"Pelan-pelan saja, Ren. Mungkin mereka sudah tidur," ukarku mengingatkan Irena.

"Aku sudah kedinginan, Mas," keluh Irena. Memang sebagian pakaiannya basah terkena hujan saat kami menunggu taksi datang tadi.

Pintu terbuka, wajah kusut mertuaku muncul dari balik pintu. Kami pun masuk ke dalam, mertuaku hanya diam melihat kami.

"Ada apa kalian datang malam-malam begini?" tanyanya seraya melirik koper yang ada di Samling kakiku.

"Kami diusir, Bu," jawabku malu dan kesal.

"Bu, mulai malam ini kami tinggal di sini!" ucap Irene.

"Masuklah!" Ibu mertuaku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status