Share

64. Teror Debt Colector

Setelah tujuh hari tahlilan kematian Juragan Hasyim, Emak Sawiyah kembali tinggal di rumah Risma. Sementara Darman bersama keluarga kembali pulang ke Jakarta terlebih dahulu, selepas tiga hari wafatnya sang bapak.

Rumah besar itu kembali dibiarkan kosong tak berpenghuni.

Siang yang redup, karena matahari terhalang awan gelap dengan angin yang bertiup cukup kencang.

Tiga orang berwajah sangar datang menyambangi rumah besar milik almarhum Juragan Hasyim. Orang-orang suruhan dari istri rentenir Kardi yang sudah mati dibunuh oleh Tohir.

Dengan gaya yang arogan, salah seorang dari mereka berteriak-teriak tepat di depan rumah besar tersebut, sembari mengetuk-ngetuk pintu dengan sangat keras.

"Amran! Amran!" Berkali-kali nama Amran yang mereka panggil, karena mereka tidak tahu jika Amran tidak bertempat tinggal di situ.

"Amran! Keluar Amran!" Tidak ada kesan keramahan dari cara mereka memanggil, disusul dengan ketukan keras di pintu ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status