Share

Part 383 Kejadian Memalukan

Meja kosong di pojok ruko menjadi tempat, aku dan Awan menikmati bakso sore ini.

Dengan es teh manis sebagai minumannya.

Awan terperangah saat aku menambahkan sambal ke dalam mangkuk baksoku.

"Itu makan sambal pakai bakso, Mbak," ucapnya sambil tertawa. Aku tersenyum saja, sembari menambahkan saus ke dalam mangkok. Makin terperangah dia.

"Itu perutnya ngga sakit Mbak, makan pedas gitu," ujarnya, sembari memasukkan bakso ukuran kecil ke dalam mulutnya.

"Laki-laki ceriwis banget sih," sinisku dalam hati. Lalu menambahkan sedikit bumbu lada.

Awan hanya menggeleng-geleng saja.

"Mas Awan tidak kerja?" tanyaku, sesendok kuah bakso kuhirup pelan. Hampir saja terbatuk, kuambil cepat es teh dan meminumnya.

"Pedes banget." Ngebathin.

"Kenapa Mbak Irma, kepedasan ya?" tanya Awan, dengan tatapan menyelidik.

"Ngga, Mas. Sudah terbiasa," jawabku. Padahal memang pedas banget. Pasti cabe rawit Nomor satu yang dipakai.

Mas Awan mengambil kerupuk kaleng, sembari memberikan kode, apa aku mau juga.

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status