Share

17. Main mesra-mesraan

Duduk diatas motor mengenakan kacamata hitam, serta membiarkan anak rambut yang tidak ikut diikat menjuntai mengenai dahi. Tak ayal keberadaan Dewa sukses menarik perhatian para karyawan yang baru keluar dari kantor Laksmana Group. Tidak hanya itu, ada beberapa karyawati yang langsung berbisik pada rekan di sebelahnya—begitu melewati Dewa. Kendati mengetahui hal tersebut, Dewa tetap tak acuh memainkan game di ponselnya.

"Bukankah itu pemuda yang kemarin mencium Ibu Cantika?" ujar perempuan kemeja navy menatap penuh sedikit Dewa.

"Sungguh? Kau melihatnya sendiri atau hanya mendengar dari orang lain?"

"Aku melihatnya sendiri."

Berada di jarak yang lumayan jauh, kedua perempuan itu memberanikan diri menoleh kebelakang, memastikan Dewa secara diam-diam.

"Benar. Aku tidak mungkin salah mengenali. Itu pemuda yang kemarin. Apa mungkin dia kekasih baru Ibu Cantika, ya?" tafsir perempuan itu.

"Tapi bukankah Ibu Cantika simpanan Tuan Roland?" Spontan perempuan itu menutup mulutnya—merasa sudah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status