Share

Bab 98 Kram Perut

Dante menggulingkan tubuhnya setelah puas mengecupi seluruh wajah istrinya yang sangat kelelahan, peluh masih membasahi dahi Yoona. Tapi Dante tidak peduli, baginya Yoona tetap yang paling cantik.

"Bagaimana bisa aku menyetujui permintaan konyol 'mu dulu, Sayang ...? Jika tahu tubuhmu senikmat ini, sudah pasti aku akan menolaknya," ujar Dante masih dengan nafas tersengal.

"Kamu sudah menikmati bibirku di pikup dulu, kan? Kamu yang lebih dulu mengambil ciuman pertama kita!" keluh Yoona dengan bibir cemberut. Semua kenangan satu bulan lalu masih dapat dia ingat dengan jelas.

"Aku akan melakukannya dan terus melakukannya, Yoona … apapun resikonya, Kamu adalah madu termanis di dunia." Dante kembali menarik tubuh Yoona dan mendekapnya erat.

Dante sama sekali tidak bisa membayangkan jika dirinya harus kehilangan Yoona. Tidak, Dante tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Jangan pernah tinggalkan aku, Yoona … percayalah, aku hanya mencintaimu, walaupun b

Buenda Vania

Semoga suka ... Sehat selalu

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status