Share

Bab 4 : Kontrak Pernikahan

"Apa yang bisa kamu lakukan ? Kamu berharap keluargamu membantumu ?" Desis Edgar dengan wajah merah padam.

"Kenapa aku butuh keluargaku ? Aku bisa menghancurkanmu dengan kekuatanku sendiri" Edgar tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Kamu kira aku tidak tahu ? Kamu disini karena di buang oleh keluargamu kan ? Kalau bukan karena ke untungan, aku tidak sudi menikahi mu" Fiona mengangkat salah satu alisnya.

"Kamu disini tidak memiliki apa-apa. Selama kamu menumpang hidup disini, jaga perilakumu !" Bentaknya lagi sambil membawa Diana dalam pelukannya dan meninggalkan meja makan.

"Sayang, apa kamu tidak keterlaluan menamparnya tadi?" bujuk Diana manja sambil bergelayut di lengan Edgar.

"Dia berani menyirammu!" hardik Edgar geram. Wajahnya memerah menahan amarah.

"Itu karena ia cemburu padaku. Dia pasti ingin diperlakukan seperti aku," sahut Diana dengan seringai sinis.

"Itu tidak akan terjadi!" bentak Edgar. "Mana mungkin dia berpikir bisa menggantikan posisimu!"

Diana memasang wajah sedih. "Kamu benar-benar mencintaiku kan?"

Edgar mengelus wajah Diana lembut. "Tentu Sayang, kau segalanya bagiku."

"Kalau begitu, kenapa kau menikahinya, bukan aku?" rengek Diana pura-pura.

"Aku harus mengambil keuntungan darinya. Tolong tahan sampai satu tahun sayang" ia mengecup lembut dahi Diana.

"Ayo kita bermain dulu" Edgar menggeleng lembut.

"Tidak sekarang. Aku ada rapat besar bersama investor pagi ini" Diana mendengus singkat mendengarnya.

"Aku harus bekerja keras supaya wanita ku bisa hidup dengan baik" ucapnya berusaha menghibur Diana yang saat ini pura-pura kesal.

Rapat pagi ini benar-benar bencana bagi Edgar. Akibat insiden memalukan di pesta pernikahannya kemarin yang sempat viral, banyak warganet menghujat dan mengutuk dirinya. Bahkan akun media sosial perusahaannya dipenuhi komentar penuh caci maki untuk Edgar.

"Karena insiden itu, saya akan menarik seluruh saham saya dari perusahaan ini," ucap seorang investor diikuti yang lainnya. Bahkan BargainBay, marketplace raksasa tempat Edgar menanam saham, telah menarik hampir 50% modalnya.

"Tapi itu hanya kabar burung belaka!" sanggah Edgar tergagap, berusaha membela diri. Wajahnya pucat pasi.

"Jangan anggap kami bodoh! Kami hadir di pesta itu. Dan anda sama sekali tidak memunculkan batang hidung anda dan sibuk bermain-main dengan pelacur itu" ucap salah satu investor geram.

"Anda pasti sangat meremehkan kami" hardik investor itu geram. Suaranya menggelegar di ruang rapat.

Edgar tak berkutik. Ia hanya bisa tertunduk lesu dengan keringat dingin bercucuran.

"Sial ini semua gara-gara wanita itu" gumam nya dalam hati.

Fiona menyesap teh paginya dengan anggun, sementara sang suami duduk di hadapannya dengan raut wajah kusut.

"Apa yang membawamu kemari ?" ucap Fiona dengan senyum mengejek.

“Mari perbaiki kontraknya !” ucapnya dengan tubuh bergetar menahan amarah.

“Bukankah aku tidak berguna ?” Desis nya sambil menatap keluar jendela.

“Aku tidak ingin berdebat. Tulis poin-poin yang kau inginkan. Aku juga akan menulis milikku” ucapnya. Mereka menulis poin yang menguntungkan masing-masing pihak.

Edgar menulis banyak hal mengenai Diana, salah satunya adalah “Jika terjadi perselisihan dengan Diana, Fiona Gunawan tidak boleh bertindak apapun tanpa sepengetahun Edgar”

Dan Fiona menambahkan salah satu pasal penting “Fiona Gunawan berhak untuk menjalin hubungan dengan pria lain jika dianggap perlu demi kebahagiaan dan kepuasan pribadinya.”

Masih banyak lagi pasal-pasal penting dalam surat perjanjian itu. Setelah di baca berulang kali. Akhirnya mereka pun sepakat dan menandatangani nya dengan saksi kepala pelayan dan pengacara pribadi Edgar.

“Aku akan bertindak sebagai istri yang baik. Jadi mulai sekarang jangan mempermalukan diri sendiri dengan membawa pelacur itu kemana-mana” Edgar mengepalkan tangannya kuat-kuat, namun karena kejadian rapat pagi ini, ia pun setuju dengan ucapan Fiona.

Seorang pelayan mengetuk pintu memecahkan ketegangan di dalam kamar Fiona “Nyonya, ada tamu” ucapnya dari balik pintu.

“Tamu untuk saya ?” Fiona segera beranjak dari duduknya.

“Kau ? Punya tamu ?” ucapnya penuh selidik namun tak di jawab oleh Fiona. Ia berjalan ke arah ruang tamu dimana tamu nya sedang menunggu.

“Ahh Fiona” ucap pemuda itu. Rambut hitamnya di sisir rapih ke samping, ia kengenakan kacamata dengan bingkai persegi yang tipis, dan setelan jas hitamnya berpadu sempurna dengan pantofelnya yang nampak mengkilat.

“Ada perlu apa ? Tumben sekali kamu memanggilku seperti ini ?” Bisiknya ketika Fiona sudah mendekat.

“Aku akan bekerja” ucapnya.

“Baiklah. Aku sangat menantikanmu di perusahaan…”

“Sebagai sekertarismu” potongnya.

“Kamu gila ? Bagaimana bisa aku menjadikanmu sekertarisku ?” bisiknya nyaris berteriak

“Pak Putra ? Saya kaget sekali anda mampir kerumah saya. Apakah anda kenal dengan istri saya ?”

Ucapnya sembari menjabat tangan Putra dengan senyum merekah di bibirnya. Putra adalah CEO dari marketplace Bargainbay, yang tadi pagi baru saja mencabut sebagian besar sahamnya.

“Ya, kami cukup akrab sejak di sekolah” ia duduk di hadapan Fiona sambil menatapnya dengan tatapan kebingungan.

“Maaf, kami sedang berbicara. Bisakah kamu menyingkir ?” Fiona mengusirnya dengan halus.

“Kenapa kamu tidak bilang kalau akrab dengannya ?” bisiknya lirih yang membuat Fiona merinding ingin menghajar wajahnya yang terlalu dekat itu.

“Kamu tidak bertanya. Sekarang pergilah” usirnya lagi. Dengan enggan Edgar menuruti keinginan Fiona dan segera pergi meninggalkan ruang tamu.

“Apa yang terjadi?”tanya Putra sambil memperhatikan punggung Edgar yang semakin menjauh.

“Biarkan saja, dia sedang tantrum” ucap Fiona enteng.

“Jadi, kanapa kamu ingin bekerja ?” Tatapnya bingung.

“Secara perlahan, aku akan mulai naik ke permukaan. Aku mau melihat situasinya dulu selama menjadi sekertarismu”

“Sebenarnya jika kamu mau, aku bisa mengadakan konfrensi pers untuk mengumumkanmu sebagai pemilik BargainBay”

“Tidak. Aku ingin pria itu meremehkanku sampai dia bisa menginjakku. Pasti dia akan pingsan saat tau aku adalah pemilik BargainBay” senyum sinis tersungging dari bibir tipisnya.

“Bersiap-siaplah. Aku ingin membuat perusahaan Expedisi barang sendiri.” Putra mendelik kaget mendengar kabar itu.

“Bukankah investor expedisi barang akan protes ?”

“Mereka masih tetap ada di marketpalce kita. Dengan begini, konsumen akan lebih nyaman. Semua ekspedisi berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik. Jika konsumen nyaman, mereka akan betah berbelanja di BargainBay” Putra mengangguk paham.

“Baik, di rapat selanjutnya aku akan membahas ini dengan tim perusahaan. Oh iya, kau kenal Aris Wijaya ?” Tanyanya tiba-tiba. Ia langsung teringat dengan pria tampan yang membelanya saat pesta pernikahan kemarin malam.

“Aku ingat karena dia membelaku kemarin. Ada apa ?”

“Dia pemilik Brand Mingle. Kau tahu kan seberapa besar merk itu ?” Itu adalah retail brand fashion dan kosmetik multinasional. Dia memiliki toko yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan banyak selebriti yang mengenakan pakaian dari merk Mingle.

“Kemarin dia memang mengatakan bahwa ia memiliki perusahaan. Tapi aku tak menyangka bahwa perusahaannya adalah Mingle ? MIngle yang itu kan ?” Tanya Fiona sangat terkejut.

“Dia baru saja menghubungiku untuk menjual beberapa anak produk dari Mingle ke Marketplace kita. Dalam bentuk Mall di marketplace. Dan jika kita setuju, dia akan menawarkan produk kolaborasi BaBa x Mingle” Fiona memekik kaget. Itu hal yang luar biasa.

Jika itu berjalan lancar dan tim marketing bekerja dengan baik maka penjualannya akan meledak. Belum lagi jutaan orang yang membuka aplikasi saat Launching itu akan menambah keuntungan lainnya.

“Kau harus segera menemui nya. Aku tidak tahu bagaimana dia tahu, tapi dia benar-benar sudah tahu kau pemilik BargainBay. Dia meminta untuk bertemu langsung dengan mu”

“Ya..Ya… Aku tidak peduli dia tahu dari mana tapi aku akan menemuinya” ucapnya girang. Dia sudah banyak mengontak brand-brand besar untuk berkolaborasi tapi hasilnya tidak sebaik ini.

Mingle berada di level yang berbeda. Berkolaborasi dengan nya benar-benar akan membuat trend baru. Bahkan pembeli nya mungkin akan berasal dari mancanegara.

-TBC-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status