Share

Kenangan di Masa Lalu

Author: Afnasya
last update Last Updated: 2025-04-13 23:53:30
Darren tersadar dan segera menjauh mendengar pertanyaan dari istrinya. Dia memilih berjalan ke balkon dan duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

“Kamu belum jawab pertanyaanku?”

Pria itu menoleh sekilas sebelum kembali menatap ke depan. Merasa diabaikan, Eleanor mendekat dan duduk di samping suaminya. Dia hendak membuka mulut, tetapi sang suami lebih dulu membuka kata.

“Ya, maksudnya dulu saat kita belum dilahirkan ke dunia. Tapi nama kita sudah disandingkan dalam takdir-Nya.”

Bibir Eleanor membulat membentuk huruf O setelah mendengar jawaban suaminya. Dia tersenyum semringah sambil menatap langit yang kelabu.

“Sepertinya akan turun hujan. Aku harap tak ada geledek yang datang.”

“Kenapa kamu takut geledek, Sayang?”

Eleanor menarik napas panjang sebelum mengembuskannya perlahan, kemudian pikirannya menerawang jauh menembus masa kelam di saat dia masih berumur sepuluh tahun.

“Aku pernah pulang telat karena terlalu asyik bermain dengan temanku. Waktu itu lang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   91

    Eleanor terjaga saat malam mulai merangkak naik. Dia langsung mengerang kesakitan sambil memegang bagian tengkuk dan beringsut duduk. Namun, gerakannya langsung terhenti saat menyadari bahwa dia sudah berada di dalam kamarnya.Wanita itu segera turun dari ranjang dan mengedarkan pandangan sebelum beranjak ke pintu. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar seseorang membuka pintu. Lalu, kedua matanya membeliak begitu melihat siapa yang berdiri di hadapan.“Alden? Sudah aku duga ini semua pasti ulah kamu!” Eleanor mendekat dan langsung menarik kerah baju yang dipakai pria itu. “Katakan apa yang kamu lakukan ke Darren?” tanya Eleanor dengan tatapan nyalang.“Dia aman bersama anak buahku.” Alden mencengkeram erat kedua tangan Eleanor sambil tersenyum tipis. Lalu, menarik wanita itu sampai membentur dadanya. “Apa kamu ingat kita pernah begini saat malam perayaan tahun baru sebelum tragedi itu terjadi, Elea?”Eleanor mendengkus kesal sambil meronta, tetapi usahanya kalah besar karena A

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   Menemukannya

    Dua jam setelah berkutat dengan dunia memasak di tempat les, Eleanor kembali menaiki taksi online menuju sebuah rumah sederhana yang terletak di pinggiran kota. Rumah dengan dinding bercat putih dengan jendela dan pintu berwarna cokelat tua. Pada halamannya terdapat beberapa jenis sayuran dan juga tanaman buah.Eleanor mengulas senyum sesaat setelah tiba sebelum melangkah masuk. Kedua matanya langsung menangkap sosok Bu Wina yang sedang berjongkok mengambil daun kering di sela-sela ladang sayurannya.“Selamat pagi, Bu. Aku tidak mengganggu, kan?” tanya Eleanor sambil menyunggingkan senyuman.Bu Wina menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat wanita yang sedang memakai setelah rok dan kemeja lengan pendek berwarna hijau pastel itu.“Nyonya Elea, akhirnya datang juga. Anda tidak mengganggu sama sekali. Mari masuk.”Bu Wina segera bangkit dan berlalu ke samping untuk mencuci tangan sebelum membukakan pintu dan menyuruh Eleanor untuk masuk. Setelahnya, dia beranjak ke dapur dan ke

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   89

    Eleanor membekap mulutnya sebelum mundur perlahan dan memutar tumit, kemudian berjalan mengendap-endap sebelum kembali masuk ke ruang bawah tanah. Dia bergeming di samping anak tangga yang mengarah ke bawah dengan masih membekap mulut dan sesekali memejamkan mata, berharap orang yang ada di rumahnya segera pergi.Saat Eleanor masih berusaha menguasai diri, terdengar suara langkah mendekat disertai dengan suara gumaman. Meskipun samar, Eleanor masih dapat menangkap isi percakapan mereka.“Rumah segede ini, banyak tempat untuk menyembunyikan sebuah kunci.”“Iya, mana tidak boleh pergi sebelum menemukannya. Bos, sih, enak main suruh. Kita yang pusing.”“Seluruh isi rumah sudah dicari, tapi tetap tidak ketemu. Apa jangan-jangan dibawa pas kemarin kita keroyok dan kuncinya hilang di sungai, ya?”“Bisa jadi. Tapi jangan bilang bos begitu, bisa-bisa kita disuruh nguras sungai lagi.”Eleanor mendengar gelak tawa dari atas sebelum kembali dua pria itu saling berbicara. Wanita itu makin m

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   Ketahuan

    “Malam ini kamu saya pecat! Segera bawa barang kamu dan keluar dari sini sekarang!” “Tapi, salah saya apa, Tuan? Sudah puluhan tahun saya di sini dan saya rasa tidak pernah melakukan kesalahan.” “Itu menurutmu! Pokoknya sekarang juga kamu keluar dari sini sekarang!” Roni masuk dan menarik lengan wanita tua dengan umur kisaran enam puluh tahunan hingga ke depan lemari. Lalu, menyentak kasar hingga membuatnya terhuyung. Dengan tatapan nyalang, pria itu mengintimidasi hingga akhirnya sang wanita tua membuka lemari dan memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. “Pesangon dan gajimu bulan ini akan aku transfer. Lagipula Papa sudah tidak ada, jadi buat apa kamu masih bertahan di sini, Bu Wina.” Sang wanita tua yang diketahui bekerja sebagai kepala ART selama empat puluh tahun di kediaman keluarga Wijaya itu hanya bisa pasrah saat Roni menyambar koper dan membawanya keluar dan melemparnya. “Sekarang pergilah! Rumah ini sudah tidak membutuhkanmu lagi.” Ibu Wina yang masih gag

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   Menghilang

    “Kurang ajar! Cari dia sampai dapat! Aku yakin dia pasti masih ada di sekitar sana!” Telepon terputus. Keempat orang itu langsung berpencar untuk mencari keberadaan Darren. Namun, mereka tak kunjung mendapatkannya sehingga memutuskan untuk kembali menaiki mobil dan pergi meninggalkan tempat itu. Sementara di tempat lain, tampak seseorang sedang berjalan mondar-mandir sambil menggenggam erat ponselnya. Sejak menerima telepon satu jam yang lalu, belum lagi terdengar kabar tentang hasilnya. Dia menggeram kesal sebelum mengempaskan kasar tubuhnya di kursi. “Sialan! Masa cari satu orang yang sedang sekarat saja tidak bisa!” Orang itu menendang meja sebelum menengadah dan menghela napas panjang. Lalu, menatap langit-langit ruangan sebelum terkejut karena mendengar ponselnya berdering. Dia langsung mengangkat panggilan setelah mengetahui nama yang tertera di layar. “Bagaimana? Kalian dapat, kan?” “Maaf, Bos. Kami kehilangan dia. Seluruh rumah sakit sudah kami cari, tapi dia

  • Suami Penggantiku Bukan Pria Buruk Rupa   Langkah Awal

    Eleanor langsung mengalihkan tatapan saat berserobok dengan orang itu. Wanita itu menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sambil berharap orang itu segera pergi. Harapannya terkabul karena saat menoleh, dia tak mendapati orang itu di tempat tadi. Eleanor menghela napas lega sebelum masuk ke ruangan setelah dipanggil sang perawat. Dua puluh menit berlalu, wanita itu keluar sambil tersenyum semringah. Kedua pipinya bersemu merah, langkahnya ringan saat menyusuri lorong yang menghubungkan ke ruangan Darren. Namun, langkahnya terhenti ketika seseorang menghadangnya. “Mau apa kamu?” tanya Eleanor sambil berusaha menahan gelebah dalam dada. Dia menelan ludah dengan susah payah sambil mengepalkan erat kedua tangannya. “Kita sudah tidak ada lagi urusan, sebaiknya kamu minggir.” Orang di depan Eleanor menyeringai sambil melayangkan tatapan menyelidik. Sementara, Eleanor memejamkan mata sejenak sambil menghela napas panjang sebelum kembali menatapnya. “Minggir sekarang ata

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status