Share

Bab 11

"Kenapa malah duduk? Jawab pertanyaanku, kamu dari mana, Ca?" tanya Mas Sandi sekali lagi.

Kemudian, ia duduk di sebelahku, masih dalam tatapan penuh kecurigaan. Seharusnya aku yang bertanya, dari mana dia, untuk apa tas itu. Memang lelaki jika memiliki rahasia, ia pandai memutarbalikkan fakta.

Aku menghela napas, saat ini kami beradu pandangan, bukan karena saling sayang, tetapi saling curiga.

"Aku boleh melontarkan pertanyaan yang sama?" tanyaku dengan alis terangkat. Bibirku sudah tak bisa memancarkan senyuman manis di hadapan laki-laki yang mempersuntingku lima tahun lamanya. Dua orang anak yang kami besarkan tidak membuatnya semakin sayang, justru makin kelihatan keburukannya.

Mas Sandi mengecap bibirnya, kemudian ia tertawa kecil, seraya tak merasa bersalah. Kepalanya digelengkan, kemudian ia mendesah kesal.

"Kenapa ditanya malah nanya balik!" sentaknya membuatku semakin enggan melihat lelaki tak tahu diri ini.

Aku berdiri, hendak meraih ponsel yang kuletakkan di atas lema
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
memuakkan ... masa penyadapnya ilang dasar authornya aja yg tim pelakor laknat ... tolol gak masuk akal
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu kirim dulu k papa nya Sandy baru kmu liat k sandy dn setelah itu kmu viral jan dn kmu kirim k kantor biar dia tau berhianat dr kmu tapi kmu bikin dia sengsara berdua
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status