Share

Suamiku BOSS DIKTATOR
Suamiku BOSS DIKTATOR
Penulis: Aan Unyupoeqil

Kisah bermula

Penulis: Aan Unyupoeqil
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-05 09:10:07

"Sial!"

Gea mengumpat saat melihat matahari sudah bersinar terang diluar sana. Kekesalannya semakin meningkat, ketika menyadari ranjang disebelahnya kosong tanpa penghuni.

Dengan gerakan cepat, Gea melompat turun dari atas tempat tidur lalu berlari menuju kamar mandi. Ritual pagi yang biasanya memakan waktu lama kini berlangsung sangat singkat, karena dia hanya membasuh wajah kemudian segera berpakaian.

Hanya modal menyemprotkan minyak wangi ke seluruh tubuh, maka orang-orang tidak akan menyadari hal jorok tersebut.

"Mampus! Telat satu jam!"

Gea menepuk dahinya cukup kuat setelah melihat jam tangannya. Mulutnya tak berhenti mengeluarkan umpatan dan sumpah serapah atas apa yang menimpanya pagi ini.

Kini, dia sedang berada didalam lift menuju ruangannya. Dalam hati, Gea selalu merapalkan do'a agar terhindar dari amukan si Bos.

Walaupun hal itu mustahil terjadi, tapi tidak ada salahnya kan berharap?

Ting!

Belum sepenuhnya pintu lift terbuka, namun Gea sudah menerobosnya sambil berlari.

Dia sudah tidak peduli lagi akan penampilannya yang semrawut. Biarlah itu menjadi urusan nanti, karena yang terpenting sekarang adalah hidup dan matinya.

Keadaan koridor tampak sepi karena semua orang sedang berkutat pada pekerjaannya. Hanya terdengar suara ketikan keyboard dan mesin fotocopy yang mengiringi setiap langkah Gea menuju tempat biasa dia mengerjakan tugasnya sebagai sekretaris.

Gea langsung menjatuhkan tubuh pada kursi kerjanya sambil berusaha mengatur napasnya yang memburu. Dia tersenggal-senggal disertai degupan jantung yang menggila, berdetak cepat seakan siap meledak.

Seperti tahu bahwa dirinya sudah datang, telepon dimeja Gea tiba-tiba saja berdering nyaring, mengintrupsi wanita itu untuk segera menjawabnya.

"Ke ruangan, sekarang!"

Tut...

Shit!! Tanpa babibu panggilan langsung diputus secara sepihak begitu saja, bahkan sebelum Gea sempat mengucapkan sapaan lewat suara merdu nan indahnya.

Sungguh kegondokan yang sangat haqiqi...

Meski diliputi rasa kesal yang luar biasa, namun Gea tetap melaksanakan perintah sang atasan seraya tersenyum manis.

Kini, Gea sudah berada di dalam ruangan milik atasannya, setelah sebelumnya dia mengetuk pintu sebanyak tiga kali sebagai bentuk kesopanan.

Gea berdiri dihadapan seorang pria yang merupakan Direktur Utama di perusahaan tersebut.

Tumpukan kertas sudah menjadi pemandangan biasa setiap dia memasuki ruangan ini.

Pandangan Gea jatuh pada papan nama yang diukir cantik dan diletakan di atas meja.

Adinata Baskara

Direktur Utama

Suara ketukan jari yang beradu dengan permukaan meja, segera menyadarkan Gea dari lamunannya.

Wajahnya berdiri tegak sejajar dengan mata si bos yang menghunus tajam.

Seketika suasana berubah horor, membuat Gea tanpa sadar menelan salivanya lamat-lamat. Sumpah demi apapun, aura pria itu sungguh mendominasi sehingga untuk sekedar bernapas saja rasanya susah.

"Jadi, kamu sudah bosan kerja disini?"

Hahh?! Sejak kapan dia mengajukan surat resign?!

Gea melongo. Matanya mengerjap-ngerjap persis seperti orang bodoh.

"Maaf, Pak?"

Nata mendelik tajam, membuat Gea meringis pelan. "Terlambat 1 jam. Kamu pikir perusahaan ini punya kamu?" bentaknya cukup keras.

Sontak Gea mengumpat dalam hati.

Heh!Memangnya siapa yang telah membuat dia begadang sampai pukul 3 pagi?! Dasar bos ga ada akhlak!

"Maaf Pak, saya salah," Gea menundukan kepalanya. Daripada berakhir panjang, lebih baik dia mengalah.

"Kali ini saya memaafkan ketidak disiplinan kamu. Tapi jika terulang lagi, surat pemecatan akan berada di meja kamu. Silahkan keluar," usir Nata seraya mengibaskan tangannya.

Gea menganggukan kepalanya sekali, sebelum akhirnya melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Begitu pintu telah tertutup rapat, raut wajah Gea seketika berubah kesal. Dia berjalan menuju meja kerjanya sambil menghentakan kaki ke lantai, hingga menimbulkan suara bising.

Untung tempatnya berada diantara koridor, jadi perbuatannya tidak akan menarik perhatian pegawai lain.

Namun perlu kalian tahu, kata memaafkan versi Nata adalah memberi hukuman dalam bentuk lain.

Bagaimana tidak, diatas mejanya sudah disediakan tumpukan berkas yang dipastikan tidak akan selesai dalam sehari. Dan itu artinya dia harus kembali lembur.

"Dasar nyebelin! Engga di rumah, engga di kantor, hobi banget bikin naik darah," dumel Gea penuh emosi.

Jemarinya menekan tuts keyboard dengan tidak santai, berharap benda mati tersebut dapat meredamkan jiwa bar-barnya yang meronta.

Adinata Baskara, merupakan pria matang yang menjabat sebagai Direktur Utama disebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, yang sekaligus berstatus sebagai suaminya selama setahun belakangan ini.

Tapi mereka menikah bukan karena perjodohan, mereka juga tidak pernah terlibat dalam hubungan apapun. Lalu, bagaimana ceritanya mereka bisa menikah?

Semua berawal dari acara arisan ibu-ibu. Gea yang saat itu belum bekerja alias nganggur setelah lulus dari perguruan tinggi, dipaksa sang ibunda tercinta-Dewi-untuk menemaninya pergi arisan.

Acara tersebut hanya berisi wanita usia 40 sampai 50 tahunan. Bisa kalian bayangkan betapa tidak enaknya menjadi Gea. Duduk bersama para ibu-ibu yang sibuk bergosip ria, sementara dirinya hanya diam mendengarkan seperti obat nyamuk.

Saat kegiatan kocok mengocok sedang berlangsung, tiba-tiba Adinata Baskara anak si pemilik rumah datang dan disambut heboh oleh para tamu.

Bagian ini memang sedikit berlebihan tapi memang begitulah kenyataannya.

Sebagai tuan rumah yang baik-Lita-yang kini sudah bertransformasi menjadi Bunda mertuanya mengenalkan dia pada sang putra.

Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya? Malamnya keluarga Baskara datang untuk melamar Gea. Woww!!

Bayangkan, paginya kenalan malamnya dilamar.

Gea sangat tidak menyangka.

Dirinya benar-benar shock kala itu, disaat teman-temannya yang lain masih sibuk melamar, dia malah ngadain lamaran. Luar biasa memang keluarga Baskara ini.

Diterima gak?

Ya diterimalah. Gea itu realistis bukan tampang perempuan naif. Ada pria mapan, ganteng, dewasa, tajir, punya perusahaan terus dateng buat ngelamar. Siapa yang bakal nolak...

Namun, diantara semua kelebihan seorang Adinata Baskara, ada satu hal yang sangat Gea tidak sukai. Apalagi kalau bukan sifat diktatornya yang menjengkelkan.

Hampir setiap hari, entah itu di rumah ataupun di kantor, Gea harus menahan mulut untuk tidak mengeluarkan sumpah serapah pada sang suami.

Bisa dicap istri durhaka nanti, kalau kedapatan mengumpati suami sendiri.

Walau menjengkelkan, namun tak dapat dipungkiri bahwa dia mencintai pria itu. Apalagi jika mood perhatiannya sedang aktif, maka seketika Gea akan berubah menjadi tuan putri yang sangat dimanja.

"Gea." panggil Nata tegas saat sudah berdiri di depan meja kerja Gea si sekretaris.

"Iya, Pak."

"Ikut saya meeting," titahnya singkat, lalu melenggang begitu saja menuju lift.

"Cepat, Gea!"

Ketika si bos sudah berteriak maka kacung hanya bisa pasrah.

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 5

    Terhitung sudah satu bulan Nata berada di Sumatera dan hingga saat ini pria itu belum bisa memastikan kapan dia akan pulang.Hampir setiap malam Nata akan melakukan video call untuk mengobati rasa rindu pada istri dan sang buah hati yang dia tinggalkan cukup lama.Meski alasan kepergiannya karena pekerjaan, namun tak dapat dipungkiri Nata merasa bersalah tiap kali dia mendengar rengekan putrinya di layar ponsel. Untuk itu, Nata berusaha keras menyelesaikan semua tanggung jawabnya secepat mungkin, agar dia bisa segera kembali ke Jakarta. Tidak ada kata libur bagi pria itu. Bahkan di hari weekend pun tetap dia habiskan dengan memeriksa beberapa lembaran dokumen.Nata menggerakkan lehernya yang terasa kaku akibat terlalu lama menatap layar monitor tanpa mengenal kata istirahat.Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Belum terlalu larut mengingat dia yang selalu tidur di atas jam 12. Diambilnya ponsel yang di letakkan samping tubuhnya, lalu menimbang apakah dia harus menghubungi Gea at

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 4

    Malam sudah semakin larut, namun pasangan pasutri itu tak kunjung memejamkan mata. Saat ini, Nata sedang membantu Gea mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. "Kenapa gak besok aja mandinya? Nanti sakit lagi malem-malem keramas," ucap Nata disela-sela kegiatannya yang sama sekali tak digubris, karena Gea terlalu sibuk menikmati pijatan lembut di kepalanya.Setelah selesai dan meletakkan kembali benda tersebut ke tempat semula, Gea memutuskan untuk menemani Nata makan malam.Sebenernya bisa dibilang ini bukan termasuk jam makan malam, mengingat waktu yang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.Tapi, berhubung Nata belum mengisi perut, jadi tak apa lah. Daripada nanti suaminya itu kelaparan dan tiba-tiba pingsan, kan tidak lucu.Usai memanaskan lauk, keduanya lalu duduk berdampingan di meja makan. Dengan setia, Gea menemani sang suami menghabiskan sedikit demi sedikit nasi di piring. Sesekali keduanya mengobrol diselingi candaan ringan, agar suasana tak terlalu sepi.Sedang asyik

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL Bab 3

    Sebelum berangkat bekerja, Nata menyempatkan diri untuk mengantar anak beserta sang istri ke rumah kediaman orang tuanya.Dikarenakan sejak kemarin, Lita selalu menerornya untuk membawa sang cucu menginap di sana. Jengah terus-menerus di telepon, akhirnya hari ini Nata menuruti permintaan wanita paruh baya yang telah menyandang sebagai Oma tersebut. Dan setelah berkutat dengan banyaknya pekerjaan, kini waktunya pria itu untuk pulang. Hari hampir menjelang malam, ketika Nata berhasil memarkirkan mobilnya ke dalam garasi. Namun, ada sesuatu yang aneh sehingga memancing kerutan samar di kening Nata. Dilihatnya, tempat yang biasa diisi mobil sang ayah kini kosong, menandakan jika rumah kemungkinan dalam keadaan sepi tanpa penghuni.Sambil menenteng tas kerja dan jas yang telah dilepas, Nata berjalan gontai memasuki rumah seraya mengucapkan salam."Wa'alaikum salam..."Samar-samar dia mendengar seseorang menjawab dari arah dapur. Tak sampai satu menit, Gea datang dengan membawa segelas

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 2

    Berkali-kali Gea menghembuskan napas lelah setiap dia melirik ke arah jam dinding.Sudah hampir jam 9 malam, tapi Gena tak kunjung mengantuk. Bayi montok itu justru masih aktif bermain dengan beberapa mainan yang berserakan di lantai.Setiap Gea berniat menidurkannya, maka Gena akan menjerit dan meronta, membuat wanita itu akhirnya memilih menyerah.Setelah memastikan bahwa Gena aman, Gea beranjak sejenak untuk mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Sambil duduk di tepi ranjang dengan posisi menghadap langsung ke arah sang putri, Gea membuka fitur kamera lalu memotret Gena yang tengah duduk membelakangi.Daddy Gena :Send a picture.Bapak Direktur yang terhormat, tolong konfirmasi pulang jam berapa? Anaknya terlalu aktif gak mau tidur sementara Mommy nya udah ngantuk pake banget.Gea langsung meninggalkan roomchat, setelah pesan singkat berikut foto Gena berhasil dia kirim ke nomor sang suami.Selang beberapa menit kemudian, dering notifikasi panggilan suara terdengar m

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   SEQUEL - Bab 1

    Beberapa bulan kemudian...Nata perlahan membuka kedua matanya ketika dia merasakan ranjang di sebelahnya kosong tanpa penghuni.Merenggangkan sedikit tubuh, dia kemudian melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul 8 pagi lewat 45 menit.Untung saja ini hari minggu, jadi dia tidak perlu kejar-kejaran dengan waktu. Setelah nyawanya terkumpul sempurna, Nata kemudian bergegas keluar kamar untuk mencari keberadaan dua sosok yang sangat dia cintai.Tepat di anak tangga terakhir, Nata mendengar suara jeritan Gena dari arah halaman belakang rumah.Seketika insting seorang bapaknya keluar yang membuatnya langsung bergerak menuju sumber suara berasal.Begitu dia membuka pintu penghubung, rupanya apa yang dia pikirkan berbanding terbalik dengan yang tengah terjadi. Teriakan Gena barusan ternyata berasal karena Gea yang mengajak bayi gemoy itu bercanda. Dengan mendusel-dusel perutnya yang buncit dan sesekali menggigit-gigit gemas pergelangan kaki dan tangannya yang sudah mirip paha ayam.

  • Suamiku BOSS DIKTATOR   Genara Aprilliana (Extra Part)

    Setelah menunggu selama berjam-jam, kabar mengenai kelahiran anak Gea akhirnya terdengar di telinga seluruh keluarga besar.Para orang tua beserta Dion yang sudah menunggu di depan pintu ruang persalinan, nampak menghela napas lega ketika suara tangis seorang bayi mengalun nyaring di dalam sana.Tak lama, pintu ruangan pun terbuka lalu munculah sosok Nata yang sejak awal sudah menemani Gea berjuang sehingga berhasil melahirkan anak mereka."Mas, gimana keadaannya? Gea sama cucu Bunda?" tanya Lita antusias bercampur cemas.Menyunggingkan senyum lemah, Nata bergerak memeluk tubuh sang ibu dengan erat seraya berkata pelan, "Makasih, Bun. Makasih udah berjuang ngelahirin, Nata. Mamas sayang, Bunda,"Diciumnya pipi Lita penuh perasaan sambil berurai air mata, membuat wanita paruh baya itu tak kuasa menahan tangis."Jadi, Ayah dan Suami yang baik untuk anak dan istri kamu," ucap Lita memberikan nasihat yang langsung diangguki Nata dengan mantap.Setelah sang ibunda, kini Nata beralih memelu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status